STUDIAISLAilIIKA - Neliti [PDF]

mmgmai Islam dan negara telab banyah meanarnai perjalanan sejarah bangsa ini. Sebagian Muslim Indonesia berbeinginan hua

1 downloads 42 Views 6MB Size

Recommend Stories


STUDIAISLAilIIKA - Neliti [PDF]
rumbuh dakm sejarah Islam, neo-Modernisme Islam menauarkan sudtu parad.igma baru dalam memahami ...... Together with his leadership of HMI Nurcholish was also active in the"leadership of a number bf other .... ing of the PDI headquarters occupied by

13.2.pdf - Neliti
The beauty of a living thing is not the atoms that go into it, but the way those atoms are put together.

Untitled - Neliti
No amount of guilt can solve the past, and no amount of anxiety can change the future. Anonymous

SKRIPSI - Neliti
Never wish them pain. That's not who you are. If they caused you pain, they must have pain inside. Wish

Untitled - Neliti
Everything in the universe is within you. Ask all from yourself. Rumi

SKRIPSI - Neliti
The greatest of richness is the richness of the soul. Prophet Muhammad (Peace be upon him)

PN.BDG - Neliti
You often feel tired, not because you've done too much, but because you've done too little of what sparks

Untitled - Neliti
Respond to every call that excites your spirit. Rumi

( ) ( )β - Neliti
Where there is ruin, there is hope for a treasure. Rumi

sejarah dan dinamika organisasi islam - Neliti [PDF]
In Indonesia, the first Islamic organization was Sarekat Islam (SI or Islamic Association). ..... 20 Abbas Pulungan et. al., Sejarah dan Dinamika Organisasi Islam di Sumatera Utara. (Medan: Institut Agama Islam ..... 49 See Haidar Nashir, Dinamika Po

Idea Transcript


STUDIAISLAilIIKA

Volume 2, Number 2, 1995

INDONESIAN JOURNAL FOR ISLAMIC STUDIES

HnoHnArvriscHonns N THE Mnmv-l t tooNESlAN DtRsponn: A Preliminary Study of Sayyid'UthmAn AzyumardiAzra I

,

POulCS M. Din Syamsuddin

THE MUTIRIvIUIROIYAH DA'WAH AND ALLOCATIVE

IN THE NEW OROTN

Qun'Aru lrurrnpRrrRTtoNs oF FIAMZAH FRrusunt (cA.1600) Rt'to HRturR

(1

908-1 982):

A Comparison

j

KarelSteenbrink I

ISLAM AND THE STNTE IN INDONESIA:

Munawir Sjadzali and the Development of a New Theological Underpinning of Political lslam

Bahtiar Effendy tssN 0215-0492

STIIIIA I$TAilIII(A lndonesian Journal for lslamic Studies Volume 2. Number 2, 1995

EDIToruat BoARD,

Harun Nasution Mastubu M. Qurakb Sbibab A"

AzizDablan

M. SatrinEffendi

Nabilab Lubis

M.YunanYusuf Komaruddin Hi.dayat M. Din Syatnsuddin

Muslim Nasution Wabib Mu'tbi Eotton

n CHItr, Azyumardi Azra

EDIT0RS,

Saiful Muzani Hendro Prasetyo Joban H. Meuleman

Nural

Faji

BadriYatim AsstsrANTS To lHE EDrroR,

Arif Subban Mucblis

Ainunafik

ENGUSH LANGUAGE ADvIsoR

Juditb M. Dmt ARABTC IANGUAGE

ADvrsoR

M. Fuad Facbraddin Covsn DEstcNrn, S.

Prinfu

STUDIA ISIAMIKA (SSN

02lt-0492) is a journal published quarterlyby

the

lrctitut Agama Islam

Negen (IAIN, The State Instirute for Islamic Studies) Syarif Hidayarullah, Jakarta, (STT DEPPEN No. 12915K/DITJEN/PPG/STV1976) and sponsored by the Department of Religious Affairs of the Republic

of Indonesia. It specializes in Indonesian Islamic studies, and is intended to communicate original researches and cuffent issues on the subiect. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.

All artides published do not necessarily represent the views of the iournal, or other insdtutions to which it is affiliated. They ue solely the views of the authors.

Babtiar Effr"dry

Islam and the State in Indonesia: Munawir Sjadzali and the Development of aNew Theological Underpinning of Political Islaml Abstraksi: Hubungan Islam dan negara merupahan salah satu persoalan yang rumit di Indonesia. Sejak aual kernerdekaan, perdebatan mmgmai Islam dan negara telab banyah meanarnai perjalanan sejarah bangsa ini. Sebagian Muslim Indonesia berbeinginan huat untuk mmjadikan Islam sebagai agama dan ideologi negara. Keinginan ini berulangkali diupayakAn, nttnTun selalu menernui kegagalan. Baih halangan non-Muslim rndupun sebagian Muslim lainnya tidab menginginban klam dijadihan sebagai agarna resmi negara maupun i.deologi yang mmdasari sistem negara. Sejarab rnembuktihan bahua pihak yang hedua selalu berbasil mmanghal heinginan pibak pertama. Meskipun dcrnikian, buhan berarti perjuangan kalangan Muslim yang rnenginginkan Islam sebagai ideologi negara telab berhenti dengan hegagalan tersebut. {Jpaya ke arah itu tetap terus dijalankan oleh para tohoh-tohob yang sejah aual rnmginginkan formalisasi klam dalam sistem negara. Pada autal Orde Baru, beberapa pibak rnernperjuangkan untuk dipulibkannya partai-partai Islam yang dibubarkan pada masa pemerintahan presiden pertama Indonesia Suh,arno. Mereka juga

menginginkan diberlahuhannya Piagam Jaharta yang jelas-jelas menjamin eksistmsi klam dalam negara. Situasi sEerti ini otomatis menciptahan citra tertentu tentang Islam di maa pemerinub y ang tid.ak sependap at dengan kecmderungan mereha. Baih Soeharno (Orde Lama) maupun presi.den kedua, Soebarto (Orde Baru), sedihit banyah mmganggap Islam, kbususnya Islam politik, sebagai hekuaan yang dapat mmgancam keberlangsunga.n negara Indonaia. yang pluralistik. Maha ketika Soebarto rnemegang hekuasaan, ia me lancarkan

hebijakan yang membatasi gerak Islam politik. Ia mernberlahuhan idcologi negara Pancasila sebagai satu-satunya

asas bagi

kebidupan

politik

dan bemegara. Ia juga tidak mmgabulkan keinginan sebagian Muslim

97

Studiz hhmika, VoL 2, No. 2,

195

98

BahtizrEfendy

untuk merebabilitasi partai-partai Islam lama. Dengan demikian, ahtiCIitas politik yang rnengd.tasnamakan Islam semakin sempit ruang gerahnya dalam percaturan politik nasional. Keinginan menjadikan Islam sebagai ideologi dan sistem negara banyak di.dasarkan pada anggapan babua klam tidak sekedar agan'ra. Khusus dalam hubungannya dengan politik, slogan yang di.dengungkan adalab inna al-IslAm al-dtn wa al-dawlah, sesunggultnya Islam adalah a.ganr7a dan negara. Maka kalangan yang mqtahini pandangan ini cenderung berpendapat bahua Islam merniliki preferensi sistem politih bersifut defi.nir if. lika pada masa Orde Lama antagonisme tentang hubungan antara Islam dan negara begitu kuat, di masa Orde Baru muncul pemikiran lain yang mmcoba mmcari penyelesaian atas masalah tersebut. Para tokoh gerahan pemikiran ini urnurnnya lealangan muda akti,uis Himpunan Mabasisua Islam (HMI). Salah satufi.gur utanTa dari kelornpoh ini adalah Nurcholish Madjid,yangpernab menjadi ketua HMI selama duaperiode. Madjid memunculkan pemikiran teologis yang dampaknya sangat y ang

huat bagi gerahan serupa yang datang kemudian. Ia berangkat dari pemahaman radihal tentang doktrin tawhid yang menjadi dasar bangunan Islam. Inti pemikirannya berkisar pada upaya desakralisasi terhadap segala sesuatu yang berstfut profan. Partai politik, misalnya, yang jelas berada pada wilayah profan, rnmjadi salah satu bi.dangyang terkena prograrn desakralisasi. Madjid berusaba mengorehsi kecenderungan kalangan Muslim yang pada masa sebelumnya cenderung rnelihat persoalan politik, kbususnya partai Islam, sebagai masalah keagamaan.

Munazair Sjadzali, yang pernah mmjadi Menteri Agama selama dua (1 98 3- 1 993), tennasuk tokoh penting yang rnsnggulirkan program pembaharuan pemikiran dalam klam. Munauir dapat dikatahan sebagai pendatang baru bila dibandinghan dengan tokoh-tokoh rnuda seperti Nurcbolisb Madjid dan kauan-kauannya. Namun demikian, ia dapat disebut sebagai pemihir y ang mmy urnbanghdn rurnusan "j alan tmgab " mmgmai bubungan Islam-negara. Munauir rnmolak halangan yang memandang Islam memiliki prefermsi sistem politik. Narnun, ia juga menolak anggapan baban Islam tidak memiliki kaitan sama sekali dmgan persoalan kmegaraan. Mmurutnya, Islam tetap menyediakan periode

prinsip-prinsip umum yang dapat dipakai sebagai aspirasi dalam pmyelmggaraan kekuasaan. Keterkaiun klam dakrn nega.rtt. terjadi pada leuel substansi ajaran yang berfungsi sebagai prinsip-prinsip u.ftiun7.

Studia khmiha, VoL 2, No. 2,

195

khmand

tbe Sttte in

Indomin

|l=rif ,-l,il,

,l+-4snl, 3,i AgJlg ;{.Ur,,,$l

;JLrrt11

rr.J!;*!...|1

i}Sill =r-:g'g

j|f-:lu,$l

Nbt.& rst

Jlr4l c..rtj .;$Il JtL:l! cr-t*.+]u! aJJJIJ ly-)l ;s a;)lJl 4.; .J)u:-)l #t,l r! ur-+:.t)t **:-lt 3_;ti ul""+-,1tyi 7:-_)t ti,6 Jf .a--iuJl

il;J

t--1.:r.,,-i1

Q, fX-)l

J* qy*1.Vag;i *J-

u,>-,:l1l

-tns o--r\1 i4rl-11 vhn.3)4. .J-t_*;t-)l ot{ 'a^-bl) |t-e ,*- LSiJl UJtl* dl-:"c.Fl 6:t{ ,rr lJ;\{ l^{ .ilJJt

tuj

(Ji

*; "-rKlt "rr 3)\-)l Je +, i:y' u* Jl 1t-1!t iJI c.,>6 JtJt,_l ., eJl; r;rlry ,r)ls 1,,1;r;Jt -rlt; tt6_r d)l).,{ 1*v .fr^e) il{tiJl a*JtJl IJJJI rrLJ .:q; ;;3 r.r-!*Jl ly-)l )f 'a*aE/t cp)L)l .rf 1+"141 t+f ..rUt-i:ll1 ,-:.,L;tJt, fi Als oL-rlt ir-r--.:lt Ljr*-#J-u)l .^JlJ "jr, -p.;t.4'..!J1 o.,y-)t 6)t AA x-;e s^ u-Q Jsl,lts- ULJI tt6-r Studia

khmikz" Vol.2,No. 2,

1995

100

lF

Babtiar Efardy

cs"rjt

ri-rl

t-{+t-i-,

j

il-ld +}t*J 6-Jt &rr.It) yr."r-3ut J4t)t} .*jtt q-i.Jt ;+l qt"

oV uraLt 6jt: c;tf til_1 .tp ,J-lt G arG dtf ItLrJ! -r.g.9 d 4,r- ,f o)t. ri al*.It .j^ p.;pt .+;J,t-lt pl eui rt+! 13i:Jt tir aJJ- JL*-, fu:-r-e1t Uo.rry .-r,_"r4t ;,-1 .HMI ur*-:,;.r.;)l d4.l*11 alhJl i-r..r-./!- .}-=* ,y J'h*; r^tl: n trE ,tl 6lr.d4&i) ;d t{:-Ur -# ,a .rl.f LSiJr ,# .-dW Jt & F,--riJt

Ct"E.Jl

r{'c

o,Jl ;e).; JIeLJi

aJJJIJ

ly-)!

,a1 a-i)Ul

,fidl_l a,"iJl J,ltJl ,,,ji .{r^:lty ,htlt j frt!..f ;*t-lr .nl !l ,.---r;rJll g---rJ! ,;-,.t, -JJ ! .:f .5'f, g-tl.(\ 11f-\ 1Af) 4+-Jl fL

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.