Biologi - Lingkungan Hidup [PDF]

Mar 4, 2014 - Sumber PENCEMARAN AIR LANGSUNG (point source) Industri: Kebocoran tangki dan pipa minyak, kebocoran dan tu

28 downloads 11 Views 921KB Size

Recommend Stories


kajian lingkungan hidup strategis
I want to sing like the birds sing, not worrying about who hears or what they think. Rumi

dinas lingkungan hidup
Be like the sun for grace and mercy. Be like the night to cover others' faults. Be like running water

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
Be grateful for whoever comes, because each has been sent as a guide from beyond. Rumi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis
If you want to go quickly, go alone. If you want to go far, go together. African proverb

pendidikan lingkungan hidup
Don’t grieve. Anything you lose comes round in another form. Rumi

pendidikan lingkungan hidup
Don't be satisfied with stories, how things have gone with others. Unfold your own myth. Rumi

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Everything in the universe is within you. Ask all from yourself. Rumi

analisis dampak lingkungan hidup (andal)
What we think, what we become. Buddha

Dilema Industri pada Lingkungan Hidup
Before you speak, let your words pass through three gates: Is it true? Is it necessary? Is it kind?

Idea Transcript


View this page in: English

Translate

Turn off for: Indonesian

Options t

More Next Blog»

Create Blog Sign In

Pendidikan lingkungan hidup memberi bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku pada siswa agar mereka memiliki wawasan tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai/aturan yang berlaku di daerahnya serta mendukung pelestarian pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Harapan penulis, semoga blog ini bermanfaat bagi siswa didik, rekan sesama pendidik dan pihak lain yang membutuhkannya. Wassalam-Rini Novriyanti, SP.

Label

Selasa, 04 Maret 2014

adenium (1)

PENCEMARAN AIR DAN KUALITAS AIR

alang-alang (1) anakan (1) animasi flash (2) australis (1) bank sampah (1) barier (hambatan) (1) biogeografi (1) biologi (2) bioma (1) biosfer (1) budidaya ikan (3) bunga kamboja (1) cagar alam (1) catha edulis. (1) curcuma (2) daya dukung lingkungan (2) ethiophia (1) faktor abiotik (1) faktor biotik (1) fauna (6) flora (17) grafting (penyambungan) (4) hibiscus sabdariffa (1) hormon hcg. (1) ilalang (1) imperata cylindrica. (1) katinon (cathinone) (1) keji beling (1) khat (1) kualitas air (1)

1. PENCEMARAN AIR Pembuangan bahan sisa sangat mudah dilakukan melalui air. Bahan sisa yang dibuang melalui air hilang dari pandangan tetapi tidak pernah hilang senyawanya. Air memiliki kemampuan merombak senyawa penyusun bahan sisa, tetapi tidak secepat jumlah bahan sisa yang dimasukkan ke dalam air. Jumlah buangan bahan sisa yang melampaui kemampuan badan air merombak senyawa penyusun bahan sisa tersebut menghasilkan pencemaran. Bahan sisa yang mencemari air sebagian besar berasal dari rumah tangga, pertanian, dan industri. Bahan sisa pencemar juga mengandung senyawa-senyawa kimia sintetik yang berbahaya dan senyawasenyawa kimia yang tidak dapat dirombak oleh alam. 1.1. DEFINISI PENCEMARAN AIR : masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya Sumber PENCEMARAN AIR LANGSUNG (point source) : Rumah tangga ( Septic tanks, Grey water), Pertanian ( Kotoran peternakan),Perkotaan: (Timbunan pembuangan sampah, timbunan endapan IPAL, timbunan bahan pengerasan jalan, limbah bongkaran dan limbah konstruksi: proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and demolition). Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran bangunan digolongkan dalam demolition waste, sedangkan limbah yang berasal dari pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan baik itu rumah atau bangunan komersial, digolongkan kedalam construction waste. Komposisi dari limbah konstruksi berupa batu, beton, batu bata, plester, barang yang tak berharga, bahan atap, bahan plumbing, bahan instalasi listrik , dll. limbah konstruksi didefinisikan sebagai material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan Terdapat 3 jenis yang ditemukan dalam konstruksi yaitu material yang dapat didaur ulang (recycleable), limbah berbahaya (hazardous),dan limbah yang akan dibuang ketempat pembuangan akhir (landfill material). Sumber PENCEMARAN AIR LANGSUNG (point source) Industri: Kebocoran tangki dan pipa minyak, kebocoran dan tumpahan bahan kimia bahan baku industri, sumur injeksi limbah industri, bahan pengawet, “tailing” di industri pertambangan, debu terbang dari instalasi pembangkit tenaga, buangan lumpur minyak di industri pengilangan minyak, dan sisa pencucian alat industri. Sumber PENCEMARAN AIR TIDAK LANGSUNG (non-point source):Pupuk dari lahan pertanian Pestisida dari lahan pertanian dan hutan, Jatuhan bahan kimia terlarut/tersuspensi melalui hujan. 1.2. 20 Senyawa beracun pencemar air

kunir (1)

1 ARSENIC 2 LEAD 3 MERCURY 4 VINYL CHLORIDE 5 POLYCHLORINATED BIPHENYLS 6 BENZENE 7 CADMIUM 8 POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONS 9 BENZO(A)PYRENE 10 BENZO(B)FLUORANTHENE 11 CHLOROFORM 12 DDT, P,P'13 AROCLOR 1254 14 AROCLOR 1260 15 DIBENZO(A,H)ANTHRACENE 16 TRICHLOROETHYLENE 17 CHROMIUM, HEXAVALENT 18 DIELDRIN 19 PHOSPHORUS, WHITE 20 CHLORDANE

kunyit (1) kurkuma (1) limbah b3 (1) lingkungan hidup (3) mahkota dewa (1) mutu lingkungan (1) neartik (1) neotropik (1) oriental (1) paleartik (1) parameter pencemaran (2) pemijahan ikan (1) peminjahan alami (1) peminjahan intensif (1) peminjahan semi intensif (1) pencangkokan (2) pencemaran air (1) pendederan ikan (1) pengelolaan sampah (2) penyusuan. (1) perbanyakan vegetatif (8) persebaran fauna (1) persebaran fauna. (1) persebaran flora (1) persyaratan air baku (1) perubahan lingkungan (1) phaleria (1) polutan (2) power point biologi (1) rhizome (1) rosella (1) sampah menjadi bahan bakar (1) simalakama (1) stachytarpheta (1) stolon (1) strobilanthes (1) suaka margasatwa (1) sumber daya alam (1)

2. Kualitas Air Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990, Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanakan pengawasan kualitas air secara intensif dan terus menerus; b. bahwa kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan; c. bahwa syarat-syarat kualitas air yang berhubungan dengan kesehatan yang telah ada perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan upaya kesehatan serta kebutuhan masyarakat dewasa ini; d. bahwa sehubungan dengan huruf a,b dan c perlu ditetapkan kembali syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dengan Peraturan Menteri Kesehatan. 2.1. KUALITAS, MENENTUKAN FUNGSI Kualitas yang sesuai untuk suatu fungsi belum tentu sesuai untuk fungsi yang lain. Kualitas air danau yang sesuai untuk olahraga dayung tidak sesuai untuk diminum. Kualitas air minum dapat digunakan untuk air pendingin mesin, tetapi tidak sebaliknya. Kualitas air, ditentukan oleh keberadaan senyawa kimia terlarut dan tersuspensi, jumlah senyawa kimia terlarut dan tersuspensi dan akibat dari senyawa kimia terlarut dan tersuspensi tersebut terhadap mahluk hidup penghuni ekosistem Air minum, sebagai contoh, diharuskan mengikuti aturan keeradaan dan jumlah senyawa kimia yang ketat untuk melindungi kesehatan manusia pemakainya (diperkirakan 30.000 orang meninggal setiap hari di dunia karena penggunaan air dengan kualitas buruk dan kurangnya sanitasi). 2.2. KELAS KUALITAS AIR: Pada PP No 82 tahun 2001 kualitas air dibedakan menjadi 4 kelas: a. Kelas Satu, dapat digunakan untuk air baku air minum; b. Kelas Dua, dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan air untuk mengairi pertanaman; c. Kelas Tiga, dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan air untuk mengairi pertanaman; d. Kelas Empat, dapat digunakan untuk mengairi pertanaman. DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BAKU

tanaman obat (herbal) (8) teh arab (1) teknik pemijahan ikan (1) temulawak (1) tunas adventif (1) turmeric (1) umbi akar (1) umbi batang (1) umbi lapis (1) video (1)

Entri Populer

Untuk lebih jelas silahkan download : 1. PP no 82 tahun 2001, tentang Pengelola kualitas air dan pengendalian pencemaran air 2. Lampiran PP no 82 tahun 2001, 4 kriteria kualitas air

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA WILAYAH

PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA MENURUT ALFRED RUSSELL WALLACE BiomaBioma

Penyusun Biosfer di Bumi

PERBANYAKAN VEGETATIF BUATAN DENGAN PENYAMBUNGAN (GRAFTING) Teknik pemijahan Ikan Lele (sederhana, semi intensif dan intensif) Animasi Flash Biologi

(Berbahasa Inggris) TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

PENYAMBUNGAN (GRAFTING) PADA ADENIUM Teh Arab (Catha edulis. forsk)

ANIMASI FLASH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP(PLH) DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT BIOLOGI (Berbahasa Inggris)

Recent Posts

Langganan Postingan Semua Komentar

3. Permenkes no 416 tahun 1990, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

2.3. DAMPAK PERUBAHAN KUALITAS AIR TERHADAP EKOLOGI (KEHIDUPAN BIOTA AIR) DAN TERHADAP KESEHATAN MANUSIA A. PARAMETER FISIK AIR 1. SUHU Keadaan temperatur atau suhu air dilapangan atau dialam, dengan besaran perbedaan antara suhu air dan suhu alam disekitarnya yang diperbolehkan adalah sebesar ±3 o C. Sebagai contoh saja, apabila suhu alam disekitarnya 25 o C, maka suhu air yang dianggap masih baik dan diperbolehkan adalah berkisar antara 22 o C s/d 28 o C , sehinggga apabila temperatur air yang diukur dilapangan atau di alam kurang dari 22 o C atau lebih tinggi dari 28 o C, maka telah terjadi pencemaran pada air tersebut sehingga sumberdaya air tersebut tidak layak lagi untuk dapat digunakan dan harus mengalami proses pengolahan atau perlakuan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Secara ekologi, adanya penambahan suhu yang tinggi dan berbeda dengan keadaan normal suhu pada sebuah habitat akan mematikan berbagai jenis mikro organisma (plankton, nekton/bentos dan jasad renik lainnya) yang menjadi bagian dari sebuah rantai makanan dalam habitat tersebut Secara kimiawi, apabila terjadi peningkatan suhu maka akan terjadi penambahan tingkat kelarutan berbagai unsur kimia air dan akan membentuk berbagai ikatan kimia baru, dimana ikatan kimia baru ini akan sangat mungkin bersifat desktruktif bagi kondisi biota/habitat dalam air tersebut. Perubahan parameter kandungan oksigen akan menimbulkan perubahan kondisi air secara berantai. Secara kesehatan masyarakat, temperatur yang tinggi akan mengurangi tingkat kesegaran air yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, akan merubah rasa air (subyektif) sehingga sulit untuk mengkonsumsi sumberdaya air baku tersebut. 2. Tingkat kekeruhan air (TSS, satuan NTU/Napthalene Thermal Unit) Tingkat kekeruhan atau kandungan maksimal padatan tersuspensi yang diperbolehkan berdasarkan kelas air menurut PP Nomor 82 tahun 2001 sebagai bahan baku air bersih adalah 50 mg/Liter. Terhadap ekologi air, dengan adanya tingkat kekeruhan ini akan mengakibatkan kurangnya penetrasi sinar matahari terhadap habitat/ekologi dalam sungai/sumberadaya air tersebut, sementara sinar matahari diperlukan sekali oleh berbagai tumbuhan air/biota air dalam proses photosintesanya. Terhadap kesehatan masyarakat, sumberdaya air yang tercemar oleh TSS yang pekat tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber baku air minum dan dengan kandungan berbagai unsur kimia organik dan an-organik yang tinggi tersebut apabila dikonsumsi akan menimbulkan gangguan sistim pencernaan pada manusia, seperti sakit perut dan juga diarheae. 3. Jumlah padatan terlarut (TDS, satuan ppm) Komponen padatan yang terlarut dapat berupa mineral, bahanbahan organik dan juga berbagai jenis garam-garaman yang ada di alam/didalam tanah. Garam-garaman dapat terbentuk sebagai akibat ikatan kimia dari berbagai jenis mineral yang ada, juga dapat berupa sisa-sisa berbagai jenis pupuk kimia dan pestisida yang dipakai dalam pengolahan tanah pertanian atau juga berasal dari limbah cair industri dan rumah tangga, sehingga parameter TDS (Total Dissolve Solution) ini sebagai data indikator dalam melakukan analisa kimia air selanjutnya. Terhadap ekologi, dengan tingginya nilai kandungan TDS tersebut dapat meningkatkan nilai COD (Chemical Oxygen Demand = tingkat kebutuhan oksigen untuk terjadinya proses ikatan kimia dalam waktu tertentu), sehingga akan mengurangi jumlah oksigen dalam air, yang juga akan berdampak secara tidak langsung terhadap tingkat keberlangsungan kehidupan mikroorganisma/tumbuhan dalam habitat air tersebut. Semakin rendah tingkat keragaman dan kehidupan mikro organisma, maka akan menurunkan tingkat keseimbangan ekologi/habitat air tersebut. Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kelarutan mineral, bahan organik dan garam-garaman maka akan menimbulkan gangguan pencernaan dan iritasi kulit (gatal dan bintikbintik) walaupun tidak bersifat toksik akut tetapi secara estetika kulit sangat mengganggu dan menurunkan tingkat kepercayaan diri. B. PARAMETER KIMIA AIR a. Tingkat keasaman air (pH) Terhadap kesehatan masyarakat, apabila terdapat kandungan logam-logam berat maka dapat menimbulkan penyakit yang sangat serius seperti kanker dan penyakit keracunan logam berat lainnya yang sangat sulit untuk disembuhkan, juga dampak yang ringan dapat menyebabkan gangguan sistim pencernaan dan iritasi kulit. b. Daya hantar listrik (DHL, satuan µS=mikronSiemens) Terhadap kesehatan masyarakat, apabila menkonsumsi air dengan nilai DHL tinggi (kandungan kegaraman tinggi), akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi kesetimbangan kandungan elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi sistim sirkulasi darah dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh. c. Jumlah kelarutan gas oksigen (DO, satuan mg/L) Terhadap kesehatan, sumberdaya air dengan kandungan gas oksigen yang tinggi, maka air akan terasa segar dan oksigen yang terkandungnya dapat mengikat beberapa unsur kimia radikal bebas dalam tubuh dan dikeluarkan melalui sekresi/ekresi air seni dan keringat, sehingga secara umum dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. d. Tingkat kegaraman (NaCl=Salinity, satuan mg/L) Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kandungan NaCl tinggi, akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi kesetimbangan kandungan elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi sistim sirkulasi darah dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh. e. Kandungan unsur besi (Fe, satuan ppm) Terhadap kesehatan masyarakat, mengkonsumsi air dengan kandungan besi tinggi maka akan menimbulkan dampak kesehatan seperti kerusakan ginjal, pengerasan hati, pengurangan kemampuan syaraf motorik/kontrol dan iritasi kulit. Memang dampak kesehatan dari kandungan besi ini tidak bersifat langsung tapi merupakan bioakumulasi sehingga gejala gangguan kesehatannya akan terasa pada jangka waktu yang lama. Diposting oleh Rini Novriyanti di 3/04/2014 10:01:00 AM Tidak ada komentar:

Link ke posting ini

Label: kualitas air, parameter pencemaran, pencemaran air, persyaratan air baku

Kamis, 25 April 2013

Keji beling (Stachytarpheta mutabilis)

Keji beling Strobilanthes crispus / Stachytarpheta mutabilis

Nama Lokal : Keji beling (Indonesia), ngokilo (Jawa) keji beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah nama Indonesia atau kalau Jawa dinamakan ngokilo, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “ remek daging” , “ reundeu beureum” , dan orang ternate menyebutnya dengan nama “ lire” . Keji beling merupakan tumbuhan yang berbatang basah, sepintas menyerupai rumput berbatang tegak. . Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 – 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 – 8 cm (ukuran normal) dan lebar daun kira-kira 2 – 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung dan di tempat terbuka. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 1.000 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.500 mm – 4.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 8 bulan – 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4 bulan · Suhu udara : 200 C – 250 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang – baik · Kedalaman air tanah : 25 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (PH) : 5,5 – 7 · Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pengolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Perbanyakan tanaman keji beling dilakukan dengan stek. c. Penanaman · Stek ditanam pada lubang tanah yang telah disiapkan dengan jarak tanam 1 m x 1 m. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak-semak. Khasiat dari keji beling secara tunggal untuk Tumor, Diabetes Mellitus, Lever (sakit Kuning), Ambeien (wasir), Kolesterol tinggi, maag. ( http: // herbalindonesiaterpercaya.wordpress.com/herbal-tunggal/keji-belin/ ) Keji beling adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 - 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Penyakit Yang Dapat Diobati : Tumor, Diabetes melitus, Lever (Sakit kuning), Ambeien (Wasir); Kolesterol, Maag, Kena bisa ulat dan Semut hitam; Pemanfaatan : 1. Tumor Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkeng, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vetsin. 2. Diabetes Mellitus Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang manis-manis. 3. Lever (sakit Kuning) Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak. 4. Ambeien (wasir) Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Daging kambing dan makanan/masakan yang pedas. 5. Kolesterol tinggi Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak. 6. Maag Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam. 7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam Bahan: Daun Keji beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam. Komposisi : Daun keji beling mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium dan beberapa unsur lainnya.

Diposting oleh Rini Novriyanti di 4/25/2013 12:24:00 PM 2 komentar:

Link ke posting ini

Label: flora, keji beling, stachytarpheta, strobilanthes, tanaman obat (herbal)

Kunyit (Curcuma domestica) Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Nama Lokal : Saffron, turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura). Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang; Contoh Pemakaian : Diabetes mellitus 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam, kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring, diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas. Tipus 2 rimpang kunyit,1 bonggol sereh, 1 lembar daun sambiloto. Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di saring, diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut. Usus buntu 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren, garam secukupnya. Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring, diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur. Disentri 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. Semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring. Diminum dan diulangi sampai sembuh. Sakit Keputihan 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buahasam, 1 potong gula kelapa/aren. Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring. Diminum 1 gelas sehari. Haid tidak lancar 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun sri gading. Semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring, diminum 1 gelas sehari. Perut mulas pada saat haid 1 rimpang kunyit, sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm. Semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring, ditambah garam dan gula secukupnya. Diminum pada hari pertama haid. Memperlancar ASI 1 rimpang kunyit, ditumbuk sampai halus. Dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari. Cangkrang 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, dioleskan pada bagian yang kena cangkrang. Amandel 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu. Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring, diminum secara rutin 2 hari sekali. Berak lender 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring. Diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore. Morbili (cacar) 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle, kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus, dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak. KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya. Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 % Protein 30%, Pati 8% Vitamin C 45-55% Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sumber : iptek.net.id

Diposting oleh Rini Novriyanti di 4/25/2013 12:19:00 PM 3 komentar:

Link ke posting ini

Label: curcuma, flora, kunir, kunyit, kurkuma, tanaman obat (herbal), turmeric

Beranda

Postingan Lama

Langganan: Postingan (Atom)

Laman Beranda

Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh borchee. Diberdayakan oleh Blogger.

Google Website Translator Gadget Select Language Translate

Powered by

Total Tayangan Halaman

1 6 7 0 4 0 Arsip Blog t 2014 (1) t Maret 2014 (1) t Mar 04 (1) PENCEMARA N AIR DAN KUALITAS AIR 2013 (10) 2012 (22) 2011 (4)

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.