Idea Transcript
(https://docslide.com.br/register.html)
(https://docslide.com.br/)
HOME (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/) LEADERSHIP (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/CATEGORY/LEADERSHIP-MANAGEMENT.HTML) TECHNOLOGY (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/CATEGORY/TECHNOLOGY.HTML) EDUCATION (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/CATEGORY/EDUCATION.HTML) MORE TOPICS (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/CATEGORY.HTML)
Home (https://docslide.com.br/) / Documents (https://docslide.com.br/category/documents.html) / Discovery Learning (https://docslide.com.br/documents/discovery-learning-569a9d7834754.html)
Discovery Learning Category
View
Download
Posted on
REPORT (HTTPS://DOCSLIDE.COM.BR/REPORT-COPYRIGHT/DISCOVERY-LEARNING-569A9D7834754) Documents (https://docslide.com.br/category/documents.html) 8 0 16-JAN-2016
MAKALAH FISIKA SEKOLAH Model Pembelajaran Discovery Learning DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1. Putri Maryati (06121011014) 2. Hikma Pujiati (06121011027) 3. Mirna Julaika Azijah (06121011035) 4. Tri Nanda Amilia (06121011036) Dosen Pengampuh : Ismet, S.Pd., M. Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
RECOMMENDED
SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Fisika Sekolah I. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman atas masukkannya, dorongan dan saran yang telah diberikan kepada kami. Dan ucapan terima kasih kepada
(https://docslide.com.br/education/discoverylearning-5584baae1ef06.html)
Discovery Learning (https://docslide.com.br/education/discover learning-5584baae1ef06.html)
Bapak Ismet, S.Pd., M.Si sebagai dosen mata kuliah Fisika Sekolah I, yang telah memberikan waktu kepada kami untuk
Education
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
(https://docslide.com.br/category/education.html)
insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Inderalaya, 10 September 2014 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 3 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3. Tujuan penulisan 4 1.4. Metodologi Penyusunan 4 1.5. Manfaat Penulisan 4 Bab II Pembahasan 2.1. Konsep Metode Discovery Learning 5 2.2. Proses Discovery Learning 5 2.3.Urutan Discovery Learning 6 2.4. Keuntungan Discovery Learning 6 2.5. Kelemahan Discovery Learning 7 2.6. Macam-
(https://docslide.com.br/documents/discoverylearning-56290eb5202c5.html)
Discovery Learning (https://docslide.com.br/documents/discove learning-56290eb5202c5.html) Documents
(https://docslide.com.br/category/documents.html)
macam Discovery Learning 7 2.7.Langkah-langkah operasional 8 2.8. Sistem Penilaian 9 Bab III Penutup 3.1. Kesimpulan 10 3.2. Saran 10 3.3 Lampiran............................................................................................................. 11 Daftar Pustaka 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelajaran ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan
(https://docslide.com.br/documents/discoverylearning-569a9d7834754.html)
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga proses penemuan. Pendidikan fisika
Discovery Learning (https://docslide.com.br/documents/discove learning-569a9d7834754.html)
diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi peserta didik untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki
Documents
alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya penguasaan
serta dapat mengembangkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam proses pembelajaran fisika guru membutuhkan strategi agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien serta tercapainya tujuan yang diharapkan. Salah satu cara yang ditempuh adalah penggunaan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pelajaran maupun kondisi intern sekolah. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode atau model pembelajaran yaitu sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut teori kognitif, peserta didik
(https://docslide.com.br/category/documents.html) (https://docslide.com.br/documents/discoverylearning-56b7c7110f8ba.html)
Discovery Learning (https://docslide.com.br/documents/discove learning-56b7c7110f8ba.html)
memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Peserta didik mampu untuk mencari, menemukan dan
Documents
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar mengajar peserta didik mampu mengidentifikasi,
(https://docslide.com.br/category/documents.html)
merumuskan , menganalisis data, menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep metode pembelajaran Discovery Learning? 2. Apa saja proses dalam metode pembelajaran Discovery Learning? 3. Bagaimana urutan pembelajaran dalam Discovery Learning? 4. Apa saja keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran Discovery Learning? 5. Jelaskan macam-macam Discovery Learning? 6. Bagaimana langkah-langkah operasional dalam metode
(https://docslide.com.br/documents/discoverylearning-568353cf9da92.html)
Discovery Learning (https://docslide.com.br/documents/discove learning-568353cf9da92.html) Documents
(https://docslide.com.br/category/documents.html)
pembelajaran Discovery Learning? 7. Bagaimana sistem penilaian pada Discovery Learning? 1.3 Tujuan Penulisan Setelah membahas tentang Metode Discovery Learning diharapkan pembaca dapat memahami: 1. Konsep metode pembelajaran Discovery Learning 2. Proses pada metode pembelajaran Discovery Learning 3. Urutan Pembelajaran pada Discovery
(https://docslide.com.br/education/kurt-triciadiscovery-learning.html)
Learning 6. Sistem Penilaian Discovery Learning 1.4 Metodologi Penulisan Adapun metode yang digunakan dalam
Kurt Tricia Discovery Learning (https://docslide.com.br/education/kurttricia-discovery-learning.html)
penyusunan makalah ini adalah studi pustaka. Yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber, baik dari buku ataupun
Education
Learning 4. Keuntungan dan kelemahan Discovery Learning 5. Langkah-langkah operasional dalam metode Discovery
internet tentang Discovery Learning, yang kemudian kami gabungkan menjadi satu dalam satu makalah. 1.5 Manfaat Penulisan Adapun setelah disusunnya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca sebagaimana yang kami jadikan tujuan. Yakni memberikan informasi dan pengetahuan tentang Discovery Learning mengetahui beberapa masalah terkait dengan Discovery Learning, serta terpenuhinya tugas mandiri mata kuliah Fisika Sekolah 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Metode Discovery Learning Discovery Learning adalah pembelajaran dimana guru memberikan suatu kebebasan pada peserta didik untuk menemukan sesuatu sendiri, sehingga peserta didik akan sampai pada suatu pengalaman. Dengan model pembelajaran discovery based learning, siswa terlibat langsung dalam proses pencarian dan
(https://docslide.com.br/category/education.html) (https://docslide.com.br/documents/223discovery-learning.html)
2.2.3 discovery learning (https://docslide.com.br/documents/223discovery-learning.html) Documents
(https://docslide.com.br/category/documents.html)
penemuan sehingga seolah-olah dirinya sebagai ilmuwan yang sedang meneliti dan menemukan konsep-konsep baru. Discovery Learning adalah Model pengajaran dimana guru memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat mengerti lebih dalam. Dengan menemukan sendiri, peserta didik akan sampai pada pengalaman. Menurut Suryobroto, metode penemuan diartikan sebagai cara mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain percobaan, sebelum generalisasi umum. Metode penemuan adalah metode dimana dalam proses belajar peseta didik diperkenankan menemukan sendiri informasinya. Maka keaktifan peserta didik sangat penting. Discovery learning dalam sistem belajar mengajar ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan satu komponen penting di dalam pendekatan konstruktivisme, Siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka dengan konsep-konsep, atau prinsip-prinsip. Pendekatan discovery learning memiliki beberapa keuntungan antara lain membangkitkan keingintahuan, memotivasi mahasiswa untuk
(https://docslide.com.br/documents/pembelajaran-discoverylearning.html)
Pembelajaran discovery learning (https://docslide.com.br/documents/pembel discovery-learning.html) Documents
(https://docslide.com.br/category/documents.html) (https://docslide.com.br/education/discoverylearning-presentation.html)
berpikir kritis. 2.2 Proses Discovery Learning 1) Mengamati, peserta didik mengamati gejala atau persoalan yangndihadapi.
Discovery learning presentation (https://docslide.com.br/education/discover learning-presentation.html)
2) Menggolongkan, peserta didik mengklasifikasi apa-apa yang ditemukan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas.
Education
3) Memprediksi, peserta didik diajak untuk memperkirakan mengapa gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi. 4)
(https://docslide.com.br/category/education.html)
melanjutkan dengan penelitian sehingga mereka menemukanjawabannya, belajar memecahkan masalah secara mandiri dan
Mengukur, peserta didik melakukan pengukuran terhadap yang diamati untuk memperoleh data yang lebih akurat yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan 2.3 Urutan Model Discovery Learning 1) Persoalan diajukan oleh guru. Guru mengajukan persoalan yang harus dicari pemecahannya oleh peserta didik. Misalnya: Apa yang akan terjadi bila anda mengendarai sepeda motor dengan cepat di jalan yang melingkar ? 2) Peserta didik memecahkan persoalan. Peserta didik sendiri ataukah berkelompok mulai memecahkan persoalan. 3) Konsep baru dijelaskan. Bila ada konsep baru yang perlu ditambahkannya sehingga pengertian peserta didik menjadi lebih lengkap. 2.4 Keuntungan Model Discovery Learning 1)
(https://docslide.com.br/education/continuouslearning-discovery.html)
Continuous Learning Discovery (https://docslide.com.br/education/continuo learning-discovery.html) Education
(https://docslide.com.br/category/education.html)
Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. 2)
(https://docslide.com.br/education/ryan-jddiscovery-learning.html)
siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri. 4) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan
Ryan Jd Discovery Learning (https://docslide.com.br/education/ryanjd-discovery-learning.html)
belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. 5) Metode ini dapat membantu siswa memperkuat
Education
Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. 3) Metode ini memungkinkan
konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. 6) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. 7) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. 8) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; 9) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru; 10) Mendorong siswa berfikir dan bekerja
(https://docslide.com.br/category/education.html) (https://docslide.com.br/education/inquirydiscovery-learning.html)
Inquiry Discovery Learning (https://docslide.com.br/education/inquirydiscovery-learning.html)
atas inisiatif sendiri; 11) Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; 12) Memberikan keputusan
Education
yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang; 13) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa
(https://docslide.com.br/category/education.html)
menuju pada pembentukan manusia seutuhnya; 14) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa; 15) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar; 16) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. 2.5 Kelemahan Model Discovery Learning 1) Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. 2) Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
(https://docslide.com.br/education/pptdiscovery-learning.html)
Ppt discovery learning (https://docslide.com.br/education/pptdiscovery-learning.html) Education
(https://docslide.com.br/category/education.html)
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 3) Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar lama. 4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. 5) Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa 6) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru. 2.6 Macam-macam Discovery Learning Menurut Weimer sebagaimana yang dikutip oleh Paul Suparno mengidentifikasi adanya 6 tipe Discovery, yaitu : 1) Discovery, proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas, yang terpenting adalah orang menemukan sesuatu hukum, proses, atau pengertian sendiri. 2) Discovery Teaching, model mengajar dengan cara menemukan sesuatu. Discovery Teaching lebih digunakan guru untuk mengajar siswa dengan cara penemuan. 3) Inductive Discovery, penemuan sesuatu dengan pendekatan induktif, yaitu dari pengamatan banyak data, lalu disimpulkan. Prosesnya lengkap seperti metode ilmiah. 4) Semi-inductive Discovery, penemuan dengan pendekatan induktif, tetapi tidak lengkap. Ketidak lengkapan bias berupa data yang diambil hanya sedikit, prosesnya yang disederhanakan, dll. 5) Unguided or Pure Discovery atau Discovery murni, siswa diberi persoalan dan harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali petunjuk dari guru. 6) Guided Discovery, siswa diberi soal untuk dipecahkan sedangkan guru menyediakan hint (petunjuk ), dan arahan bagaimana cara memecahkan
(https://docslide.com.br/education/223discovery-learning-55b0d0fedb363.html)
2.2.3 discovery learning (https://docslide.com.br/education/223discovery-learning55b0d0fedb363.html) Education
(https://docslide.com.br/category/education.html) (https://docslide.com.br/education/223discovery-learning-559c15d3f0528.html)
2.2.3 discovery learning (https://docslide.com.br/education/223discovery-learning559c15d3f0528.html) Education
(https://docslide.com.br/category/education.html)
persoalan itu. 2.7 Langkah-langkah Operasional 1. Langkah Persiapan a. Menentukan tujuan pembelajaran b. Melakukan
(https://docslide.com.br/documents/46discovery-learning.html)
identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) c. Memilih materi pelajaran. d.
4.6 discovery learning (https://docslide.com.br/documents/46discovery-learning.html)
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh- contoh generalisasi) e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa f. Mengatur topiktopik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
Documents
simbolik g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa 2. Pelaksanaan a. Stimulation (stimulasi/pemberian
(https://docslide.com.br/category/documents.html)
rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
(https://docslide.com.br/education/chapter-6discovery-learning.html)
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
Chapter 6 (Discovery Learning) (https://docslide.com.br/education/chapter6-discovery-learning.html)
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. d. Data Processing (Pengolahan
Education
Data) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
(https://docslide.com.br/category/education.html)
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara,
View more (https://docslide.com.br/search? q=Discovery+Learning)
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. e. Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. 2.8 Sistem Penilaian 1) Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. 2) Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Discovery Learning adalah Model pengajaran dimana guru memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat mengerti lebih dalam. Dengan menemukan sendiri, peserta didik akan sampai pada pengalaman. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. 3.2 Saran Setelah terselesaikannya makalah kami, besar harapan kami agar makalah kami bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Akhirnya, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan untuk perbaikan kami ke depan dalam penyusunan makalah. Lampiran CONTOH RPP Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : 8 September 2011 Waktu : 07. 00-09.00 Materi : Menjelaskan frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan linear, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal. - Memahami hubungan kecepatan sudut dan kecepatanlinear pada gerak roda berhubungan. Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam, dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Ketua kelas memimpin salam, setelah selesai, peneliti mengabsen peserta didik. Pada pertemuan 1 peserta didik tidak ada yang absen . Setelah mengabsen, guru memulai membuka pelajaran dengan mencoba mengingatkan kembali materi sebelumnya, yaitu, pengertian frekuensi, periode dan sudut tempuh. peneliti meminta peserta didik untuk membuat contoh dari materi gerak melingkar. Setelah melakukan apersepsi, peneliti menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran , yaitu model pendekatan discovery learning. Peneliti membagi peserta didik dalam 10 kelompok. Dengan perincian 9 kelompok beranggotakan 4 peserta didik dan 1 kelompok beranggotakan 5 peserta didik. Setelah peserta didik berkelompok, guru membagikan lembar kerja praktikum. Masing-masing peserta didik (anggota) mendapatkan 1 lembar praktikum. Setelah lembar praktikum dibagikan, masing-masing ketua kelompok membagi anggotanya untuk melakukan kegiatan praktikum. Satu anggota menulis hasil dari kegiatan praktikum. Setiap anggota kelompok mengerjakan lembar praktikum yang sama berkumpul untuk mendiskusikan lembar kerja praktikum tersebut sampai paham dan dapat melakukan kegiatan praktikum tersebut dengan baik. Setelah mendapatkan hasil praktik maka salah satu dari kelompok yang bertugas mencatat hasil yang ditemukan. Selanjutnya ketua dari kelompok tersebut maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil dan menjelaskan cara kerja praktik fisika khususnya pada materi gerak melingkar kepada teman-temannya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lainnya untuk maju ke depan kelas. Namun, peserta didik tidak berani maju untuk ikut mempresentasikan hasil praktik tersebut didepan kelas. Sehingga, hanya ketua kelompok yangmaju untuk mempresentasikan hasil praktik tersebut didepan kelas. peneliti memberikan penguatan kepada kelompok yang sudah maju di depan kelas. Sebelum mengakhiri kegiatan praktikum peneliti mengingatkan pada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan evaluasi dengan materi praktik yang telah dilakukan. Setelah itu peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab serempak oleh peserta didik. Pertemuan 2 Pertemuan 2 dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : 12 September 2011 Waktu : 07. 00 - 09.00 Materi : Evaluasi Siklus 1 Guru mengawali pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab serentak. Setelah itu peneliti bertanya âTadi malam sudah belajar belum ?â. Sebagian menjawab â Sudah, pak!â. Sebagian tidak menjawab.â Sudah siap melakukan ujian praktik gerak melingkar anak-anak ?â Tanya guru. â Ya, pakâ jawab peserta didik. Guru memerintahkan peserta didik untuk menyiapkan peralatan tulis dan perlengkapan praktik di laboratorium. Pada evaluasi siklus 1 , guru memberikan lembar soal post test fisika dan 5 soal esai. Pada evaluasi siklus 1 diikutioleh semua peserta didik kelas X-A, yakni sebanyak 42 peserta didik. Peserta didik diberi waktu 40 menit untuk melakukan praktik dan mengerjakan soal evaluasi.Setelah waktu habis, peserta didik mengumpulkan hasil kerja praktik dan hasil kerja evaluasi mereka. guru mengakhiri pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam. DAFTAR PUSTAKA http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel979647FCF6AB713554160492F639C1F6.pdf diakses tgl 05 September 2014 http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/118/jtptiain-gdl-ekakurniaw-5898-1-073611021.pdf diakses tgl 05 September 2014 https://docs.google.com/presentation/d/12TOZRNW7Wn47y59PuQRlmUaoYVIxoePYXSyiK31rI4/edit#slide=id.p36 diakses tgl 10 September 2014 9
Download (https://docslide.com.br/download/link/discoverylearning-569a9d7834754) (https://docslide.com.br/documents/discovery-learning-569a9d7834754.html)
DESCRIPTION makalah
TOP RELATED
…
…
…
DISCOVERY LEARNING (HTTPS://…
DISCOVERY LEARNING (HTTPS://…
DISCOVERY LEARNING (HTTPS://…
DISCOVERY LEARNING Hiero II requested that
Slide 1 DISCOVERY LEARNING (MENGUKUR
1. Discovery LearningTraining led by: Missy Halcott
Archimedes find a method for determining whether
MASSA JENIS & BERAT JENIS) azwar inra ft unp
October 5, 2010 2. What is Discovery Education?•
a crown was pure gold or alloyed with silver. When
RUMUS Massa Jenis = Massa / Volume kg m 3
Web-based digital video-based learningresource –
Massa jenis ( ) = kg/m 3 MASSA VOLUME Berat… 24 0
Over 10,000…
he stepped into a bath he realized…
We built a platform for members to share
270
0
COMPANY
CONTACT & LEGAL
documents and knowledge. And we are not related to any other website
About (https://docslide.com.br/about.html) Contact (https://docslide.com.br/contacts.html)
Terms (https://docslide.com.br/info/terms.html)
751
0
OPENING HOURS Monday to Saturday 9:00am to 5:00pm Sunday: CLOSED
DMCA (https://docslide.com.br/info/dmca.html)
STARTUP - SHARE TO SUCCESS
(https://facebook.com/d (https://twitter.com (https://goo