dreaming out loud! [PDF]

Shabrina. 26. Jakarta-Indonesia. Medical Doctor who just wanna share her thoughts :) http://www.twitter.com/shabrinas.

7 downloads 21 Views 942KB Size

Recommend Stories


Thinking Out Loud
The butterfly counts not months but moments, and has time enough. Rabindranath Tagore

Thinking Out Loud
Don’t grieve. Anything you lose comes round in another form. Rumi

VOICE out loud
Do not seek to follow in the footsteps of the wise. Seek what they sought. Matsuo Basho

Working Out Loud Circle Guide
You have survived, EVERY SINGLE bad day so far. Anonymous

Working Out Loud Circle Guide
Life isn't about getting and having, it's about giving and being. Kevin Kruse

How Loud is Loud
How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world. Anne

Download PDF PDF Conscious Dreaming
You miss 100% of the shots you don’t take. Wayne Gretzky

PDF Our Dreaming Mind Online
Just as there is no loss of basic energy in the universe, so no thought or action is without its effects,

[PDF] Lucid Dreaming for Beginners
Don’t grieve. Anything you lose comes round in another form. Rumi

PDF Understanding Sleep and Dreaming
You miss 100% of the shots you don’t take. Wayne Gretzky

Idea Transcript


Follow shabrina







Shabrina. 26. Jakarta-Indonesia. Medical Doctor who just wanna share her thoughts :) http://www.twitter.com/shabrinas JANUARY 23, 2018

2 am, Jan 18th 2018 tiba-tiba gue kebangun, dan gak tau kenapa refleks aja gitu buka email di hp. Tiba-tiba ada email kemaren sore yang isinya… “Dear Shabrina Putri We are delighted to make you a conditional offer to the London School of Hygiene & Tropical Medicine. Details of academic and non-academic conditions that you will need to satisfy are outlined in the attached Offer of Admission..”

WHOA! Ini serius?? Gue kucek-kucek mata, kali aja mimpi. Alhamdulillah beneran.. gue langsung gemeteran pegang hp dan bangun, wudhu, dan sholat tahajud. Bulan Desember lalu gue emang iseng coba apply secara online langsung ke websitenya. Untuk daftar online gak terlalu susah. Biasanya kita diminta upload dokumen persyaratan, english proficiency (IELTS/TOEFL), motivation letter, dan references. Yang agak susah itu bagian ngisi reference. Kita diminta isi data pemberi rekomendasi dan emailnya. Nanti dari univ nya bakalan kirim link isian rekomendasi ke email referee-nya. Jadi, jauh-jauh hari sebelumnya kita harus ngasih tau ke pemberi rekomedasi kita bahwa akan ada email yang masuk dari univ yang kita daftar. Kadang kita suka merasa sungkan untuk ngingetin lagi kalo referencenya belom diisi. Tapi alhamdulillah, referee gue ini baik bangetttt.. Oh iya, mau ngebahas sedikit tentang reference ini. Biasanya diminta academic referee, bisa dosen, dekan, pembimbing skripsi, pembimbing akademik yang tau nilai kamu atau kenal kamu selama kuliah, atau dosen jurusan yang mau kamu daftar. Beberapa tips untuk mendapatkan rekomendasi: menjalin komunikasi dari pemberi rekomendasi sejak jauh-jauh hari deadline pendaftaran. Apalagi kalo kita udah lama lulus dari kampus dan biasanya dosen suka lupa sama mahasiswa saking banyaknya. Kalo kita jauh dari kampus, bisa kontak via email atau sms dulu. Lebih bagus lagi kalo ketemu langsung ke kampus. Bawa leaflet uni yg kamu mau daftar, dan juga motivation letter. Seenggaknya itu nunjukin kamu niat. Dan siapa tau dosennya bisa ngasih saran dan pertimbangan. Hehehe.. Itu menurut saya sih, tiap dosen bisa berbeda-beda. Oh iya, usahain banget jangan dadakan. Karena sifatnya kita yang butuh. Kalo dia mah terserah mau ngasih atau nggak. Biasanya pemberi rekomendasi itu adalah orang penting atau sibuk. Kalo ternyata tibatiba lagi cuti atau ke luar kota, kan kita sendiri yang repot. Untuk yang udah kerja, bisa juga kita minta rekomendasi ke atasan/manajer/supervisor di tempat kerja. Prinsipnya sama: jangan dadakan, dan ingetin dengan sopan dan halus kalo linknya udah dikirim ke email tapi sama yang bersangkutan belum diisi rekomendasinya. Yah namanya sibuk, kadang lupa cek email kalo nggak diingetin. Next, seneng gitu udah dapet LoA? Jawabannya BELUM. Di tulisan sebelumnya saya udah sempet membahas LoA. Ada yang Conditional dan Unconditional. Nah kalo yang saya dapet ini, LoA Conditional, masih ada syarat yang harus dipenuhi sebelum benerbener diterima di kampus. Syarat yang harus saya penuhi untuk bisa keterima di London School of Hygiene and Tropical Medicine adalah IJAZAH. Dan ternyata setelah dibaca baik-baik, nggak sesimple upload ijazah. Tapi mereka minta dikirimin ORIGINAL. Nah kan bingung. Mereka nggak terima copy atau legalisir, hanya yang original. Menurut gue itu too risky. Gimana kalo pas dikirim ijazah saya hilang atau tenggelam di samudra pacific? Gak akan bisa minta ijazah lagi. Toh saya juga masih menunggu pengumuman beasiswa. Untungnya kita bisa accept offer nya dulu. Yang penting, save your seat! Untuk syaratnya masih ditungguin sampe akhir juli, sambil nunggu pengumuman. Saya belum bisa bernafas lega. Karena apalah arti LoA unconditional kalo beasiswanya belum dapat. Yang penting usahanya udah, kita serahkan semua kepada Allah SWT. Yakin kita dikasih skenario yang paling baik olehNya.

JANUARY 23, 2018 • 1 NOTE •

Bisa dibilang ikutan 1000 guru adalah kado buat gue sendiri. Prebirthday trip gitu ceritanya karena tanggalnya deket-deket ulangtahun gue hahaha.. 1000 guru ini adalah kegiatan fun teaching and travelling. Jalan-jalan sambil ngajar adik-adik SD. Di sini kita juga berdonasi untuk adik-adik dalam bentuk alat tulis atau perlengkapan sekolah. Seru kan! Nggak cuma jalan-jalan aja tapi kita bisa berdonasi dan ketemu langsung sama adik-adik kita yang sekolah di remote area. Siapa aja boleh kalo mau ikutan 1000 guru, usia 18-40th yang fisiknya kuat, karena kadang kita musti jalan jauh untuk menuju sekolahnya. Program 1000 guru yang gue ikutin adalah ke Entikong, Kalimantan Barat. Perbatasan Indonesia dan Malaysia. Entikong? Hmmm gue juga baru denger. Di mana tuh? Entikong itu di Kabupaten Sanggau - Kalbar. Dari kota Pontianak membutuhkan waktu 5-6 jam perjalanan darat. Berangkat hari Jumat 22 Desember 2017, kita janjian jam 4 sore di airport Soekarno Hatta. Flight jam 6 sore ke Pontianak. Yang ikut teaching and traveling kali ini ada 24 orang, dan kali ini sama foundernya langsung, kak Jemi Ngadiono. Karena waktu itu peak season long weekend mau libur natal, flightnya ngaret dan kita baru sampe jam 9an di Pontianak. Kita naik bis dari airport Supadiono langsung ke Balai Karangan, Kab.Sanggau. Sebelumnya kita mampir ke restoran padang buat makan malem (tetep ya, jauh-jauh ke kalbar makannya padang hahah). Perut kenyang dan tinggal tidur di bis. Karena perjalanannya malem, jadi nggak bisa lihat apa-apa selama di jalan. Jalanannya udah bagus kok. Nggak seperti yang gue bayangkan, kirain masih semi off road gitu hehehe. Day 1 (Sabtu, 23 Des 2017) Setelah 5 jam perjalanan, sekitar jam 4 dini hari kita sampai di rumah singgah. Nurun-nurunin barang, istirahat sebentar, dan mandi dan siap-siap sarapan sebelum ke sekolah. Kita sarapan di rumah warga yang sehari-hari buka warung. Masakannya enak. Dari rumah singgah ini, kita naik truk yang nggak ada atapnya. Hahaha.. seru abis! Perjalanan sekitar 30 menit dan jalannya masih belum bagus. Ngelewatin perkebunan sawit akhirnya sampe di juga sekolah. Kita disambut adik-adik SD, mereka langsung berbaris di pinggir jalan setapak dari jalan menuju SD sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hngggg.. Merinding dengernya. Terharu :’’’’’). Beberapa dari nak SD ini rumahnya jauh, dan mereka tetep masuk dong hari Sabtu (padahal lagi libur). Gue, dan 4 orang lainnya, kak Mela, Thalia, Aya, dan Nanda kebagian ngajar kelas 2 SD. Dan tema ngajarnya adalah organ tubuh. Sebelumnya kita memang udah menyiapkan materi ajar. Kita beli poster dan materi lainnya. Miris juga karena pas ditanya umur mereka berapa, mereka nggak tau.. lahir tahun berapa juga nggak tau.. ketika ditanyakan nama-nama pekerjaan juga hanya sedikit yang mereka tau, karena rata-rata pekerjaan orangtua dan keluarga mereka adalah petani sawit. Walaupun judulnya fun teaching, kita memberikan motivasi untuk adik-adik supaya mereka nggak takut untuk bercita-cita tinggi. Kita kasih poster, namanya pohon impian. Di situ kita menempelkan daun yang ditulis sama adik-adik nama dan citacitanya masing-masing. Ada yang pengen jadi guru, dokter, pilot, polisi. Gue seneng liatnya ketika mereka keliatan malu-malu menuliskan cita-cita mereka di “daun” dan semangat banget waktu disuruh nempel di pohon impian. Huaaa… Terus mereka kita ajak main-main (yhaa namanya juga anak-anak, banyak mainnya :D) pake lagu baby shark hihi.. Yang kalah kita suruh nyanyi hehe.. Terus kita kasih pertanyaan, yang bisa jawab dikasih kado. Gak kerasa sekitar 2 jam ngajar, akhirnya kita kumpul di lapangan sekolah, nyanyi, dan foto bareng. Walaupun dengan segala keterbatasan, mereka tetap sekolah, dan punya cita-cita yang tinggi. Semoga suatu saat pas gue lagi mau naik pesawat, pilotnya salah satu adik yang nempelin namanya di daun pohon impian dengan cita-cita pilot yaa :D Dan yang mau jadi dokter, semoga nanti kita bisa jadi teman sejawat :D. Amiiiiinnnn.. This experience was so heartwarming and unforgettable. Pulangnya kita naik truk lagi, tapi bedanya ini JAM 12 SIANG CUYYY! Matahari lagi terik-teriknya. I’m not complaining tho’, tetep seru berasa kita kayak sapi yang mau diekspor ke Kuching hhahaha. Sampe rumah singgah kita lgsg siap-siap melanjutkan perjalanan ke Kuching, Malaysia. Yeeeaayy! Kali ini naik mobil semacam Jeep gitu. 1 mobil ber 6. Sebelum jam 5 sore kita udah harus sampe perbatasan Entikong sebelum kantor imigrasinya tutup. Hihi baru kali ini keluar negeri naik mobil. Lucu uga. Leh uga. Ih kok w lama-lama alay. Dari kantor imigrasi perjalanan ke kota Kuching sekitar 3 jam. Sampe Kuching jam 8an malem, kita nginep di Tune Hotel Waterfront. Terus janjian ketemuan sama Ecah, FK Trisakti 2008 anak Malaysia yang skrg jadi dokter di hmmm.. di mana ya.. lupa nama tempatnya, tapi sekitar 2 jam perjalanan dari Kuching. kebetulan dia lagi main ke Kuching juga. Terus kita diajak ke cafe yang katanya paling hits di Kuching, buka sampe malem dan ada live musicnya, turned out lagunya lagu indo juga yang dinyanyiin hahaha. Abis makan kita jalan-jalan di waterfront. Kalo mau ke Waterfront lebih bagus malem, karena nggak panas dan banyak lampu, apalagi di jembatannya lampunya warnanya berubah-berubah gitu,jadi lucu buat foto-foto. Day 2 (Minggu, 24 Des 2017) Hari ke 2 TnT: jalan-jalan di Kuching! Pagi-pagi udah beresberes, check out dari hotel, kemudian menuju restoran Nusantara di Kuching. Yang punya orang Indonesia hehe.. jadi menu makanannya melayu dan Indonesia. Sambil sarapan, semua peserta TnT tukeran kado! Sebelumnya udah dikasih tau untuk bawa kado yang dibungkus kertas koran. Setelah semua kado dikumpulin, kak Jemi langsung kasih 1-1 ke peserta. Abis itu kita buka kado satu persatu sambil kenalan. Dan kebanyakan baru lulus gitu atau masih mahasiswa hehe.. Dan kita diharuskan ngasih satu wisdom quote yang kita tau. Lucu-lucu isi kadonya. Ada yang baru beli di pesawat alias souvenir dari maskapai penerbangannya. Ada juga yg ngasih kaos yang tulisannya “generasi micin” hahaha.. Ada yang isinya snack. Koin pecahan lama. Make up. Payung. Dll. Kalo gue dapet jam meja dari Ratih, dia putri indonesia sumsel 2016 loh hehe.. Abis selesai makan, kita foto di landmark Kuching statue. Terus ke museum Kuching yang isinya tentang sejarah kota Kuching, kebudayaan, penjajahan, dan lain-lain. Setelah dari museum kita hunting oleh-oleh di toko-toko depan Waterfront Kuching, sepanjang jalan jual souvenir, ada kaos, magnet kulkas, tas, sendal, kain, dan lain-lain. Sampe jam 1 siang, terus kita cari makan sambil menuju balik ke Entikong. Di perjalanan kita mampir supermarket UNACO. Di sini beli oleh-oleh makanan malaysia, lebih murah daripada di mall atau di kota. Dan saat itu karena pas H-1 natal jadinya rame banget yang belanja di sini. Beli milo, oat krunch, dan teh tarik dan snack2 lain. Abis itu mampir masjid sebentar dan melanjutkan perjalanan ke Entikong. Sepanjang perjalanan, bagus bangettt.. kayak hutan-hutan ada bukitnya, waktu itu abis ujan, jadinya adem dan berkabut. Jalanannya pun bagus. Oh iya, kantor imigrasi di Entikong ini buka sampe jam 5 sore, jadi harus sampe sana sebelum jam 5. Kalo ngga, kita ngga bisa balik ke Indonesia haha.. Di sini ada orang-orang yang menawarkan penukaran uang, baik rupiah ke ringgit ataupun kalo pas pulang masih punya sisa ringgit bisa juga dituker rupiah di sini. Rate-nya sih lumayan, daripada harus ke money changer lagi. Di perbatasan ini kita foto di tugu garuda pake drone. Hihi seruuu! Sampe lagi di rumah singgah di Balai Karangan, ambil barang-barang yang kemarin dititip. Abis itu langsung ke Pontianak naik bis, di jalan mampir makan malem di restoran padang. Sampe pontianak sekitar jam 11 dan kita nginep di airy room gajahmada hotel. Akhirnya bisa istirahat properly di kasur (adegan jatohin diri di kasur). Setelah kemaren cuma tidur-tidur lesehan di bawah haha.. Day 3 (Senin, 25 Des 2017) Hari ini hari terakhir huhuhu sedihhh.. Ketemuan sama Rara dan Agung dan diajak jalan-jalan dan kulineran di pontianak. Yey! Kita dijemput Rara di hotel, dan first stop nya adalah makan : choipan / chai kwe. Gue belum pernah makan ini dan sebelumnya ngga expect apa-apa. Dan ternyata enakkkk! Chai kwe ini semacam dumpling isi sayuran ada yg isi bengkuang atau kucai, dan bisa dikukus atau goreng. Di sekitar jalan gajahmada rame banget yang jualan makanan chinese food. Abis itu kita ke pisang pontianak sukahati. Ini legend dan recommended banget, tokonya gak terlalu gede. Semacam kopitiam dengan menu andalannya pisang goreng pontianak dan kopi. Ternyata pisang goreng asli pontianak nggak kayak pisang pontianak di jakarta. Di pontianak dibentuk kayak pisang kipas terus dioles selai srikaya, dimakan pas masih panas. Nyummm!! Oh iya, selai srikayanya juga bisa dibeli terpisah. Abis itu kita diajak ke tugu khatulistiwa. Belum ke pontianak kalo belum ke sini nih! Dan tugunya nggak seperti yang gue bayangkan. Hehehe.. Jadi ada bangunan gitu, dan di dalamnya ada tugunya. Tentunya saat itu kita nggak bisa praktekin kalo kita tepat berada di titik khatulistiwa dan buktiin kalo ngga ada bayangan, karena bukan waktu kulminasi. Dan katanya skrg titik khatulistiwa udah bergeser dan bukan tepat di tugu itu lagi. Oh iya, masuk ke tugu khatulistiwa ini gratis. Sekarang lagi mau dibangun waterpark di area tugu khatulistiwa tapi belum jadi. Udah ada beberapa rumah kayu yang dibangun, kayaknya untuk toko atau restoran tapi masih kosong. Jalan sedikit dari tugu, udah sampe ke tepi sungai kapuas. Foto-foto sebentar abis itu kita balik ke parkiran. Eh ternyata ada semacam arcade gitu. Isinya macem-macem, ada permainan lempar gelang, yang masuk nanti dapet kado. Hahaha ini mah semacam judi ya. 1 gelang dihargai Rp 1000, dan kita beli 20 gelang. Sekali coba terus ngga masuk, dan main ini tuh bikin ketagihan karena penasaran. Cuma rara yang bisa masukin 1x, dan dapet teh pucuk hahaha. Abis itu kita lanjut ke tempat lain: makan lagi! Nyari kwetiau pontianak paling enak. Ada 1 rekomendasi tapi sayangnya lagi tutup, akhirnya kita ke kwetiau sapi berkah, enak juga kok! Yah gimana ya, menurut gue rasa makanan itu cuma dua: enak atau enak banget :D. Abis dari situ kita masih mampir kios oleh-oleh, beli minuman lidah buaya titipan bokap, dan kerupuk amplang. Abis itu dianter Rara dan Agung balik ke hotel. Terima kasih Rara yang udah mau mulai PPDS anes, dan Agung yang masih sempet nganterin gue dan Mari jalan-jalan di pontianak. Sampe di hotel kita langsung beres-beres, check out. Terus dijemput temen SMA nya Mari yang orang pontianak, mau diajak kulineran lagi. Pertama kita diajak ke Es Nona, ini semacam es serut dan ada manisan buah pala dan lainnya. Pas banget dimakan di cuaca Pontianak yang puanasss banget. Emang Pontianak panasnya ngalahin Jakarta, sodara-sodara! Abis itu kita balik lagi ke arah tugu pontianak, makan chai kwe lagi. Kalo tadi yang bareng rara gue nyobain yang isi bengkuang. Di tempat ini gue nyobain yang isi kucai, enak juga. Terus abis itu masih mau diajak makan entah apa lagi. Tapi kita udah kekenyangan dan mau langsung ke airport. Hari itu perut gue sangat kenyang dan bahagiaaa.. Udah sampe airport kita langsung gabung sama temen 1000 guru lainnya yang udah sampe airport duluan. Flightnya agak ngaret karena nunggu pesawatnya dulu. Aaahh gak berasa 3 hari jalan-jalan udah selesai. Oh iya, yang lain pada beli kepiting asap buat oleh-oleh, tapi gue ga sempet dan orang rumah pada kurang suka, jadi ngga beli deh.. Yahhh akhirnya sampe airport Soekarno Hatta dan berpisah dengan teman-teman baru yang seru! Sebuah perjalanan dan pengalaman yang nggak akan gue lupa. Kalo gue lupa, gue bisa baca lagi di tumblr ehe ehe ehe. Bagi yang mau ikutan 1000 guru, bisa ikut di regionalnya, atau ikut TnT 1000 guru special, follow aja instagramnya @1000_guru. Jadi pengen nabung lagi biar bisa ikut 1000 guru lagi next time!

DECEMBER 2, 2017

Diagnosed with autoimmune disease doesn’t stop me from what I am doing. Malah jadi lebih semangat pengen melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan orang banyak. It was not easy at all at first, tapi alhamdulillah udah masuk fase acceptance hehe.. selama masih bisa dikontrol dan gak ada gejala, masih bisa beraktivitas normal seperti biasa. Jadi awalnya, sekitar bulan september/oktober 2016, lagi sibuksibuknya ada project di kantor. Sering pulang malem dan mungkin pada saat itu kurang jaga kesehatan, sempet kena batuk pilek ISPA sampe 2 mingguan. Waktu itu mikirnya, yaelah cuma batuk pilek doang, sepele. Istirahat dan makan yang bener juga nanti sembuh. (Jangan diikutin ya yang begini, kadang dokter emang suka gitu, menyepelekan kesehatan sendiri). Terus setelah itu ada outing ke Bandung, cuma 1 hari ngga nginep. Karna berangkatnya udah siang jadinya gak ke banyak tempat, kebanyakan duduk di bis. Pas perjalanan pulang, kaki gue pegel banget. Wajar kali ya mungkin karna capek duduk lama. Nah karna besoknya minggu, jadi bisa istirahat. Hari senin ngilu di badan rasanya nggak ilang-ilang, yang tadinya di kaki sekarang di tangan dan seluruh badan. Belum membaik setelah minum analgetik. Dan gue sadar muncul benjolan merah terasa nyeri di punggung tangan kiri dan punggung kaki kanan gue. JENG.. JEEEENNGG!! Sudah ada tanda poliartritis migrans dan eritema nodosum. Gue langsung telpon RS terdekat buat daftar poli interna sore. Besoknya gue konsul dgn dr.Betty, Sp.PD di RS Grha Permata Ibu, gue bilang pengen cek ASTO karna gue curiga demam rematik. Baru inget sebelumnya pernah ISPA. Dan bener aja, ternyata ASTO nya positif. ASTO ini adalah anti streptolisin O, yang artinya gue kena infeksi Streptococcus A sebelumnya, ya itu dari ISPAnya. Gue dikasih antibiotik selama 1 bulan, steroid untuk antiradang, dan asam folat. Sebulan gue minum obat, rasanya belum ada perbaikan. Gue malah merasa sesak, kaki berasa bengkak, sering deg-degan. Karna pengen cepet kontrol dan wkt itu dr.Betty lagi nggak praktik, gue jadinya pindah dokter di RS yang sama. Kebetulan dokternya konsulltan KKV. Waktu ditensi di nurse station gue dibilang tensinya 150/80. WHAATTT? Makin parah kan deg-degannya. Sangat takut jantung gue kenapa-kenapa. Seumur-umur tensi gue biasanya 110-120/70-80. (Ternyata pas ngecek sendiri di rumah ya emang 110/70.. Phewww! kayanya perawatnya salah deh). Dengan diagnosis Demam Rematik, akhirnya dilakukan pemeriksaan echocardiography. Ya beginilah kalo lo dokter, dan lo tau diagnosis lo apa. Lo akan tambah insecure, mikir yang nggak-nggak. Mikir prognosisnya gimana. I was afraid. Too afraid to think about it. Karna demam rematik dapat menyebabkan penyakit jantung rematik yang mengenai katup jantung. Gue inget jelas pelajaran ini waktu kuliah. Akhirnya besoknya echocardio sama beliau. Sebelum masuk ruangan echo gue nervous parah. My heart was beating so so so fast. Alhamdulillah dokternya baik, disuruh tenang sama beliau. And the result is good, all is normal, tachycardi aja gara-gara nervous hehe. Beliau sempet konsul per telpon juga sama temennya yg konsultan alergi imunologi, dan gue disarankan untuk pemeriksaan lab yang lain. Setelah periksa lab, ANA profile eh kok kok positif. Kaget, syok, bingung. Saat itu gue lagi les IELTS prep selasa-jumat. Di jalan mau ke tempat les gue cuma bisa nahan nangis. Gue tambah sesak, rasanya nggak bisa napas. Sepanjang kelas gue sama sekali gak konsen. Gue langsung cari-cari info dokter penyakit dalam konsultan alergi imunologi. Banyak yang menyarankan ke dr.Nanang di RS Antam Medika. Tapi antriannya 1 bulan :(. I could not wait any longer. Trusss.. akhirnya ada pencerahan, ke Prof. Karnen di RS Mayapada, lumayan deket juga dari kantor. Beliau detail bgt menjelaskan ttg penyakit autoimun, tapi karna emang faktor U, suka nanya berulang-ulang hehe.. Akhirnya gue disuruh periksa macem-macem lab, periksa mata, dll. And the perks of being teman sejawat, free consultation. Hehe.. Makasih Prof. Oh iya, btw gue periksa semuanya di prodia, kalo dokter dapet diskon 15%. Lumayan. Dan semua pemeriksaan itu tidak murah, sodara-sodara. Kenapa nggak pake BPJS? Nanti di kesempatan selanjutnya akan gue jelaskan. Gue akhirnya balik lagi ke Sp.PD KKV yg sebelumnya, dan dia menyarankan utk ke dokter alergi imunologi di RS Hermina Depok, tempat dia praktek juga. Hmm ya udah akhirnya gue ke sana, konsul dgn dr.Sukamto. Periksa anti dsDNA juga negatif. Alhamdulillah cocok dengan beliau, intinya sih demam rematik/rematik fever (walaupun sebenernya nggak ada gejala demam) dari post infeksi streptococcus, dan menyebabkan proses autoimun. Alhamdulillah bukan SLE juga. Dikasih obat DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs), yaitu hydroxychloroquin, dan juga asam folat, dan vitamin D3. Rutin kontrol 1 bulan, dan jadi cuma 2 bulan sekali karna nggak ada keluhan. So far membaik, waaay better, cuma kadang-kadang si eritema nodosa masih suka hilang timbul. Sudah 1 tahun gue mencoba sabar dan berdamai dengan penyakit ini. Kadang gue down, nangis (i’m losing counts), kenapa gue dari sekian miliar orang di dunia?, dan banyak pikiran negatif lainnya. Dukungan dari orang sekitar sangat membantu gue melewati ini semua. Terima kasih banget udah pengertian atas kondisi yang gue alami. Bersyukur atas semua yang diberikanNya. Banyak hikmah yang bisa diambil dari cobaan kali ini. Jadi lebih menghargai hidup ini. Intinya tetep semangat, karna Allah nggak akan ngasih ujian yang di luar batas kemampuan hambaNya. Berarti gue terpilih :D. Terpilih untuk bisa survive dari ujian ini, insyaallah. Penyakit ini adalah penyakit yang tak kasat mata hehe.. Tapi tetep harus menjaga kesehatan, makan makanan sehat, nggak boleh kecapean, dan mengelola stres dengan baik. Gue tetep bisa kerja seperti biasa dan aktivitas gue juga tidak terganggu oleh penyakit ini. Dan gue pengen yang membaca juga selalu menjaga kesehatan, gak boleh menyepelekan gejala penyakit apapun dan segeralah ke dokter. Okeeee?

NOVEMBER 9, 2017 • OP EN. SP OTIF Y. COM •

(via

https://open.spotify.com/user/216rch56azikntapjlkadkdgi/playlist/6HeH0XRGaY2B2csGxC63RN)

NOVEMBER 4, 2017

Yang namanya hidup, pasti nggak jauh-jauh dari yang namanya masalah. Masalah itu apa sih? Masalah adalah suatu hal yang tidak kita harapkan terjadi, ketika realita berbeda dengan ekspektasi kita. Yah namanya juga kehidupan, kita ujian dulu baru belajar hikmahnya. Nggak kayak di sekolah, belajar dulu baru ujian. Nah, sebenernya kita ngga perlu ngalamin ujian dulu nih baru bisa belajar. Tapi bisa belajar dari pengalaman orang lain. Supaya kita tau apa yang sebaikya kita lakukan kalo menghadapi kejadian itu. Meanwhiile, hidup itu sama seperti gambaran EKG, ada naik turunnya, which means kalo gambarannya flat…. lo bisa menyimpulkannya sendiri. Kita sebagai manusia, dianugerahi akal dan nafsu. Nafsu untuk mengejar cita-cita, ambisius, punya life goal. Itulah yang jadi motivasi kita untuk hidup. Haus akan tantangan yang ada di depan. Tapi tapi tapi, ada kalanya semua nggak berjalan mulus seperti jalan tol. Ada aja hambatannya, dan kadang ini yang kita anggap masalah. Membuat lo bertanya kepadaNya, Tuhaaann.. kenapa begini? kenapa begitu? Ada yang menyikapinya dengan ngeluh tiap hari, ada yang dengan marahmarah, melakukan kegiatan yang negatif dengan maksud bisa lupa dengan masalahnya. Tapi kalo lo udah selesai seneng-seneng dengan hal negatif, tuh masalah belum kelar juga :))). Sama halnya dengan gue yang hanya manusia biasa ini, kadang rasanya pengen ngeluh ini itu. Merasa capek. Merasa yang gue lakukan belum ada hasilnya atau bahkan percuma. Tapi Allah maha baik, maha pengasih, lagi maha penyayang. Di saat gue pengen ngeluh dengan kata lain lagi kufur nikmat, gue selalu diingatkan dengan berbagai cara, bertemu dengan pasien yang ternyata punya masalah lebih besar dari gue. Dan gue cuma bengong, merasa bodoh karena masalah gue cuma eres-eres, remah-remah yang ngga ada artinya. Allah ngga akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Jadi kalo dikasih ujian, masalah kecil, berarti kita akan mampu menghadapinya. Dengan ikhtiar, sabar, ikhlas, dan tawakal. Kalo kamu anggap masalah kamu besar, coba deh tengok ke bawah, masih banyak orang-orang yang masalahnya lebih berat dari kita. Coba mensyukuri apapun yang sekarang kamu punya, dengan menjaganya. Saking banyaknya, sampe nggak kehitung kan nikmatnya :’)). Kalo ada masalah, berkeluh kesah lah sama sang pencipta. Yang maha mendengar. Berdoa memohon yang terbaik. Kalo memang sudah berusaha, berdoa, ikhlas, dan tawakal, ternyata hasilnya tidak sesuai apa yang diharapkan, berarti memang itu bukan takdirnya. “Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216). Insyaallah ada hal yang lebih baik yang Allah persiapkan tanpa kamu sangka-sangka. Speaking of ujian, tes, whatever you name it. 2016 dan 2017 ini terasa penuh ujian. Ujian TPA Bappenas, disusul ujian IELTS. Terus ujian PPDS. ujian PPDS lagi, ujian CPNS, dan Submit chevening application yang udah kayak ujian. Dan ujian di berbagai aspek kehidupan lainnya. Some went well, some didn’t. Ketika lagi males-malesnya untuk berusaha, kadang suka blog walking ke blog orang2. Ternyata untuk menjadi sukses itu harus melewati PROSES. Ada pengorbanan dan kegagalan yang harus kita lewati. Yakin aja kalo semua yang kita alami adalah PROSES pembelajaran supaya lebih baik ke depannya. Sambil terus berusaha dan pantang menyerah. Hard work will never betray you. Dan tidak lupa berdoa dan tawakal kepadaNya. Mintalah diberi kelancaran dan diberi yang terbaik. Karena itu tadi, be careful what you wish for, kita nggak tau apa yang terbaik untuk kita, sedangkan Ia maha mengetahui. Dan satu lagi, bergantunglah dan berharap hanya kepada Allah SWT. “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia” - Ali bin Abi Thalib. And after all, I realize that I’m blessed in many ways. Alhamdulillah.

MAY 3, 2017 • 1 NOTE •

Baru sadar kalo iphone nggak ada di tas ketika udah beberapa km dari puskes. Pas ditelfon ternyata ketinggalan di puskes, untung diangkat sama security. Tadinya mau balik lagi, tapi kok ya mager huhu.. ya udah, nginep dulu hp nya di puskes. Nebeng dokfit sampe cinere, tadinya mau cetak foto buat pop up frame di cemerlang cinere, tapi sebelumnya mampir tempat cetak foto deket mall cinere, eh ternyata di situ cuma bisa cetak pas foto. Akhirnya jalan dari mall cinere sampe cemerlang. Ternyata di situ mesinnya lagi rusak, gak bisa ditunggu kalo tetep mau cetak di situ. Akhirnya memutuskan buat jalan sambil nyari kalo ada tempat cetak foto deket-deket situ, karena cinere macet banget, kayaknya cepetan jalan kaki daripada naik angkot kalo mau ke Ace Hardware. Nggak lama jalan, eh ketemu toko frame. Sekalian pesen frame buat besok. Terus jalan sampe pertigaan Ace Hardware. Mampir toko alat tulis beli styrofoam. Langit udah gelap banget tapi belum ujan. Naik angkot 110 sampe perempatan gandul. Udah mulai gerimis, nggak bawa payung. Biasanya kalo ada hp tinggal pesen gojek. Ini ga pegang hp, taxi ngga ada yang lewat pula.. Akhirnya lanjut naik 105, ujan deres banget. Cukup bete sih karena hp ketinggalan, tapi di angkot ketemu orang buta. Jadi malu kalo ngeluh. Berasa diingetin kalo kesusahan kita nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan nikmat melihat. Astaghfirullah :( Berharap pas mau turun hujannya udah reda, ternyata masih tetep ujan. Nekat jalan kaki ujan-ujanan sambil nutupin kepala pake styrofoam yang tadi dibeli, tetep basah kuyup sih walaupun kepala ngga keujanan. Sampe rumah ternyata nggak ada orang. Dari berdiri di depan garasi sekitar 10 menit, akhirnya nyerah duduk lesehan di teras rumah. Mati gaya bangettt ternyata kalo nggak ada hp. Nggak bisa komunikasi. Baru inget kalo bawa laptop, untungnya modemnya masih ada baterenya juga. Jadi streaming youtube sambil nunggu. Semoga mama papa cepetan pulang. Hahaha pasti kalo suatu hari baca blog ini akan menertawakan kelalaian sendiri kenapa hp bisa ketinggalan. Alhamdulillah diingetin sama hal-hal sekitar untuk selalu bersyukur, skrg udah nggak bete, cuma kedinginan dan laper aja hahaahuhu..

AP RIL 16, 2017

Setelah hasil IELTS keluar, tiba-tiba demotivasi untuk melanjutkan sekolah keluar negeri. Rasanya sayang kalo ambil master dulu terus baru ambil sekolah spesialis. Nggak tau asalnya dari mana, tiba-tiba semangat cari info tentang PPDS UGM. Dari dulu emang pengen sekolah di jogja. Setelah cari info tentang persyaratannya, akhirnya mulai nyicil ngumpulin, walaupun belum ada pengumuman resmi tentang pembukaan pendaftaran PPDS Juli 2017. Kalo persyaratan nggak beda dengan periode lalu, jadi tau apa yang harus disiapkan. Mulai dari TPA Bappenas, rekomendasi, dll. Untuk periode ini sepertinya agak telat bukanya, yang tahun lalu pertengahan Februari udah ada pengumuman, ini baru tanggal 5 Maret pembukaannya. Membantu banget nyiapain berkas mulai Januari, karena yang namanya rekomedasi baik IDI maupun dari atasan/ dosen pembimbing di kampus itu butuh waktu. Karena berkas harus dikirim via pos dan kalo ada dokumen susulan nggak bakal diterima, jadi harus teliti dan re-cheeck ulang sebelum submit untuk dikirim. Setelah ada info kapan tanggal ujian, langsung ngurus cuti biar aman, menyelesaikan kerjaan di Puskes biar tenang selama ujian. Ujiannya dari tanggal 8 - 13 April 2017. Kamis malem berangkat naik kereta, sampe Jogja Jumat pagi, tidur sebentar, terus ke kampus FK UGM survey lokasi ujian besok, biar familiar gitu, jadi ngga terlalu canggung pas hari H. Dari kampus terus nyebrang ke RS Sardjito buat liat-liat polinya. Abis itu makan di Wok & Pan Gejayan, ini recommended loh, mirip solaria ada paket nasi + selected menu + capcay + es teh manis cuma 25k, suasana kafe gitu, ada wifinya. Sambil nunggu mama, belajar2 sedikit, buka fitzpatrick di laptop, abis itu pulang, istirahat buat persiapan ujian besok. Ujian hari ke-1 : Tes Akademik Sampe tempat ujian jam 7.15 dan udah banyak yg dateng, lihat nama peserta ujian yang ditempel di pintu dan memastikan posisi tempat duduknya. Hari ini ujian akademik, untuk bagian kulit dan kelamin terdiri dari 40 MCQ, 2 skenario dgn masing2 10 soal isian, dan 2 jurnal dan masing2 10 soal isian dikasih waktu 120 menit. Soalnya rata dari dermatitis sampe kanker kulit semua ada. Yang agak bingung di soal skenario, ditanya diagnosis banding, pemeriksaan yg diperlukan utk masing2 diagnosis, sampe terapinya. Nah, di soal jurnal, ada 2 jurnal bahasa inggris dan pertanyaannya tentang metodologi, latar belakang, tujuan, subyek penelitian, sampe hasil penelitian yang ada jawabannya semua di situ. Mirip-mirip kayak test reading IELTS, malahan IELTS lebih susah, in my opinion. Oh iya, ngga ada sistem pengurangan kalo jawaban kita salah, jadi wajib diisi semua, kalo bingung ya nembak jawabannya haha.. Tepat jam 10 ujian selesai, pulaaaang.. Ujian hari ke-2 : MMPI dan wawancara psikiatri. Hari ini ujian MMPI, menggambar, dan wawancara psikiatri. Berhubung dulu waktu sebelum masuk puskes ada MMPI juga jadi ya lebih santai karena udah tau kurang lebihnya gimana, yang penting isinya jujur sesuai dengan diri sendiri, ngga perlu dibagusbagusin atau dijelek-jelekin. MMPI ini terdiri dari 567 soal cmiiw, dan ada beberapa soal yang berulang-ulang, agak njelimet sih, tapi gampang kok tinggal jawab ya atau tidak. Kalo saya ngerjainnya 1 jam 5 menit selesai haha.. Ngga usah terlalu dipikirin sampe dibaca berkali-kali soalnya karena tambah bikin pusing. Setelah itu ada tes menggambar, ngga usah khawatir yang ngga bisa gambar kayak saya, karena yg dinilai bukan bagus atau jeleknya gambar, bukan juga tes gambar kayak mau masuk FSRD. Peserta yang udah selesai MMPI, dipersilahkan untuk ke bangsal jiwa RS Sardjito untuk wawancara psikiatri. Untungnya tadi ngga terlalu lama ngerjain MMPInya, jadi pas sampe bangsal psikiatri antriannya nggak begitu panjang, nunggu sekitar 15 menit sambil kenalan sama peserta yang lain. Wawancaranya 1 orang sama 1 psikiater, banyak kok konsulennya dan lumayan cepet juga sekitar 10 menit, ngga sampe malah.. Kayak ngobrol-ngobrol biasa aja, nanya asalnya dari mana, lulusan mana dan tahun berapa, kerja di mana, status pernikahan, sama pertanyaan yang menjurus ke skrining depresi atau anxietas. Jam 10an udah selesai.. fyuh.. akhirnya hari kedua udah selesai. Hari ke-3: Pemeriksaan Kesehatan Penting banget untuk punya temen barengan selama tes kesehatan ini. Sebelumnya sudah ada pembagian kelompok dari 330an calon PPDS untuk pemeriksaan fisik penyakit dalam, mata, dan laboratorium. Jam 7 kurang sudah sampe di RS Sardjito di bagian penyakit dalam, ternyata sudah banyak yang datang dan bikin absen urutan pemeriksaan EKG. Gue nulis di urutan 29, dan 30 untuk Jesslyn. Saat nunggu, ketemu beberapa teman seperjuangan kulit dan kelamin yang lagi antri EKG juga. Dapet info dari Mba Obi yang temennya pernah tes PPDS UGM kalo daftar di poli lain dulu aja sambil nunggu antrian EKG, akhirnya kita ke poli mata. Sampe sana ternyata baru dibagikan form tes mata, alhamdulillah masih dapet urutan belasan. Setelah nulis identitas, formnya kita kembalikan lagi dan coba ke gedung radioputro untuk pemeriksaan lab. Di sana ternyata tidak pake nomer, tapi langsung antri. Akhirnya kita ikut ngantri, ada 45 menit antrian untuk pengambilan darah dan urin. Gak berasa antrinya karena sambil ngobrol dengan temen seperjuangan kulit. Setelah selesai, balik lagi ke gedung RS Sardjito ke poli mata, ternyata nama kita baru aja dipanggil, dan nunggu sebentar langsung diarahkan ke ruang pemeriksaan, dipisah antara yang pakai kacamata dengan yang tidak pakai kacamata. Karena saya tidak pakai kacamata, pertama saya diperiksa visus oleh perawat, setelah itu pindah ruangan untuk periksa segmen anterior, tes buta warna, tes 3D oleh dokter spesialis mata. Setelah itu masih mengantri ruang sebelah untuk pemeriksaan funduskopi. Di poli ketemu dengan mba Nia, residen mata, temen AMSA dulu. Pantesan kayaknya familiar, mba Nia duluan yang nyapa, anak AMSA Jakarta ya? Hehe katanya familiar sama nama gue, lupalupa inget ternyata kita temenan di facebook. Setelah pemeriksaan mata selesai, kita balik lagi ke poli interna, untuk periksa EKG, untungnya tadi udah nulis nomer antrian awal-awal, baru kelewat sedikit nomernya, terus kita langsung antri masuk ke ruang pemeriksaan. Pas lagi antri, ketemu anak 41, namanya familiar soalnya haha.. mau ambil radiologi katanya. Di dalam sudah ada residen interna, pertama kita ditensi, EKG, terus PF. Perawat dan dokternya baik-baik dan ramah-ramah. Seneeeng deh.. huhu.. Alhamdulillah selesainya cepet, jam 10.30 udah kelar semua pemeriksaan. Dikasih tau There kalo jadwal wawancara udah ada, waahh dapet tes wawancara besok. Deg-degan haha.. Akhirnya sebelum pulang ke bagian kulit di radioputro lt 3 buat liat pengumumannya. Malemnya ngga bisa tidur mikirin kira-kira apa aja yang bakal ditanya. Ujian hari ke 4: Wawancara Karena yang daftar 24 orang, untuk tes wawancara dibagi 2 hari, masing2 12 orang. Sampe di bagian sudah ada beberapa yang datang, kenalan sama yg belum kenal, dan saling sharing kira-kira konsulen pengujinya gimana dan apa yang sering ditanyakan. Baikbaik banget anak UGM, nggak pelit untuk sharing, ga terasa ada aura kompetisi di sini. Jam setengah 8 lewat kita masuk ke bagian dan nunggu di ruang tamu. Mukanya tegang semua haha.. Ada yang baca-baca dari hp, ada yang bercanda biar ngga tegang, ada yg ngantuk-ngantuk hehe.. Ternyata ada 1 orang yg belum dateng dan kita semua ngga punya nomernya. Mulailah urutan 1 dipanggil, diuji oleh ka dept dan sekretaris dept. Begitu selesai, langsung diintrogasi haha.. Ditanya tentang personal, keluarga, kesiapan finansial untuk sekolah, motivasi, seputar itu.. kayak ngobrolngobrol aja.. Hmm oke.. oke.. jadi lebih tenang sedikit tapi tetep aja deg-degan. Satu persatu dipanggil untuk wawancara oleh 2 konsulen, dan yang sudah boleh pulang. Saya termasuk 4 orang terakhir yang diwawancara karena masih menunggu konsulennya. Rasanya lapar, haus, ngantuk, tapi ngga bisa makan juga karena kayaknya bakal nyangkut ditenggorokan haha.. Jam 11 lewat baru kelompok kami dipanggil, masuk satu-satu. Giliran saya, bismillah.. begitu masuk mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, beliau menanyakan latar belakang sekolah, motivasi, kelurga, dan kasus sehari-hari yang ditemukan. Ngga terasa di dalam sekitar 30 menit. Setelah itu menunggu konsulen yang satunya lagi. Jam 12.40 baru mulai dan saya masuk sekitar jam 1 lewat, konsulennya juga baik, pertanyaannya kurang lebih sama. Fyuh, akhirnya selesai juga tes wawancara hari ini. Hari ini juga selesai rangkaian tes seleksi PPDS. Legaa sudah mengikuti semuanya, hasilnya saya pasrahkan kepada Allah SWT. Apapun hasilnya nanti, semoga diberikan yang terbaik oleh Allah SWT. Amiiiinn..

AP RIL 16, 2017

Bulan oktober pengumuman AHFOD Asian Tour, sayangnya Indonesia nggak termasuk salah satu listnya huhuhu.. Mereka ke Singapore, Bangkok, Manila, Taipei, Seoul, dan Tokyo. Suka coldplay dari SMP, rasanya tuh sayang banget kalo melewatkan konser mereka. Akhirnya mencari temen untuk nonton konser, eh Maryam juga ngajakin.. Horee! Awalnya kita galau pengen nonton yang di Singapore atau Bangkok. Gue sih pengen ke Bangkok, karena belum pernah ke sana, sekalian jalan-jalan. Tapi Mari lebih prefer ke Singapore. Akhirnya kita ke Singapore aja, yang lebih deket dan ngga terlalu ribet. Akhirnya hari yang dinanti-nati datang juga, ambil cuti 3 hari buat ke SG. Sebenernya bisa lebih lama di SG, Selasa tanggal merah, rabu kamis jumat cuti, pulang minggu. Tapi berhubung gue mau ujian minggu depannya, jadilah yang di-acc mama cuma 3 hari. Berangkat kamis, pulang sabtu. Pas packing mendadak merasa ngga punya baju haha.. Gara-gara nyari satu kerudung ngga ketemu akhirnya malah jadi sekalian beres-beres lemari. Malem sebelum berangkat, cek satu-satu, tiket pesawat, tiket konser, paspor dll. Oh iya, kita bisa check in online di websitenya Malaysia Airlines sejak 48 jam sebelum departure, bisa pilih-pilih tempat duduk juga, jadinya dapet window seat. Malemnya nggak bisa tidur, udah merem dari jam 10 tapi kayaknya baru ketiduran jam 11 dan jam 1.20 udah kebangun, akhirnya siapsiap. Jam 2 berangkat, cepet bgt ngga ada 1 jam sampe airport. Karena gue ngga bawa bagasi, cuma backpack dan 1 tas tangan, dan udah ngeprint boarding pass waktu check in online, jadinya ngga repot antri lagi utk check in dan bagasi. Langsung masuk imigrasi dan ke boarding room. Pesawatnya ontime, dan rata-rata pada pengen nonton coldplay juga HAHA. Sambil nunggu take off udah zzzz ketiduran. Sampe KL jam 7.25 waktu setempat, mendung, ngga beda jauh ya sama jakarta. Muter-muter aja di terminal 1, duduk di kursi yang bisa selonjoran, sambil tidur-tidur ayam karena gue ngantuk banget. Nunggu 3 jam ngga berasa juga. Lanjut penerbangan ke Singapore yang cuma makan waktu 1 jam. Sampe Changi muter-muter, beli simcard di UOB langsung ngabarin mama kalo udah sampe singapore. Duduk di sofa-sofa depan big screen sambil makan cinnamon roll yang beli di starbucks soetta. Muter-muter ke mini theater room, terus ke sunflower garden, too bad lagi ujan.. Duduk-duduk sambil ngecharge hp sambil nungguin Mary. Kita langsung naik MRT dari Changi ke Bugis, sampe hotel mandi dan siap-siap ke Orchard. Makan nasi lemak di Crave Orchard dan muter-muter sekitar situ sampe jam 11. Besoknya bangun siang, jam 9an siap2, jalan2 dulu ke vivocity, terus jam 12an pulang ke hotel buat siap2 ke konser COLDPLAY! AAAAAA!! Dari Bugis cuma 2 stasiun, kita turun di Kallang, stasiun MRT yg deket sama National Stadium Singapore. Tentunya banyak orang Indonesia juga yang barengan jalan dari Kallang ke National Stadium, cukup gampang akses ke sana, karena selain ada sign board, ada pedestrian walk yang nyaman ada roofnya, jadi walaupun jam 2 siang lagi panas-panasnya, tetep nyaman untuk pejalan kaki. Sampe gate 15 untuk antri standing pen A antriannya udah panjang ternyata. Banyak usher yang bantu, supaya kita nggak kesasar, masuk gate sesuai tiket. Kita antri sambil duduk. Laperrr belum makan, akhirnya gue telfon Afini yang udah duluan sampe situ, nanyain tempat makan terdekat. Akhirnya ketemuan sama Afini, nemenin beli makan di Popeye deket gate 1 yang ternyata porsinya banyak banget. Pas balik ke gate 15, ujan deres disertai angin kencang haha.. Jalannya agak-agak melipir walaupun tetep kebasahan sampe gate 15, yang penting makan dulu daripada pingsan pas konser. Abis makan minum, pengen ke toilet dulu yang ada di gate 16, eh ngantrinya parah juga, sama usher diarahkan untuk ke Kallang Wave Mall, tp gue mager untuk ke sananya lagi. Ngantri sambil makan, duduk, berdiri, duduk, berdiri. Hahaha. Pas udah open gate, antrian mulai maju, excited bangett!! Sekaligus takut. Takut kalo ternyata tiket yang kita beli dari calo di jkt ternyata gak bisa dipake haha.. Begitu scan barcode nyala lampu ijo baru lega. Dikasih wristband, xyloband, dan pin “Love” terus kita lari-larian turun tangga menuju depan stage. Ahhhh gilaaa seneng banget akhirnyaaa! Gak sia-sia antri dari jam 2, lumayan dapet best view deket sama panggung. Belum apa-apa udah pegel, capek, keringetan berdiri. Ada beberapa yang sambil duduk. Gue pengen duduk tapi udah penuh orang jadi mau nggak mau harus berdiri. Minum udah tinggal dikit. Kipas-kipas pake flyer yg dikasih di depan. Sekitar jam 7 mulai opening act Jess Kent, I dont know who she is. Kirain cuma dikit nyanyinya, ternyata 1 album huhu.. dia nyanyi sekitar 10 lagu, huhu lama banget.. Udah gak sabar pengen liat coldplay. Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul juga. Dimulai dari suara charlie Chaplin speech yang artinya intro lagu A Head Full of Dream. Pas Chris Martin keluar, wowwww!! Aku terharu.. Seneng, bahagia, gak percaya akhirnya bisa nonton sedeket itu.. That was spectacular, wonderful, unbelievable. Euphoria penontonnya juga bikin merinding. Chris Martin keren banget staminanya di atas panggung. Rasanya cepet banget mereka mainin 20 lagu, nggak berasa. Jam 10.30an udah selesai, akhirnya kita langsung pulang barengan naik MRT dari Kallang ke Bugis. Sampe Bugis kita kelaperan haha trs mampir sevel dulu ngemilngemil sambil duduk dan baru ke hotel. Hari Sabtu, terakhir di SG, kita balik ke vivo city cari oleh-oleh, trs ke sentosa island sebentar abis itu balik ke hotel siap-siap pulang. Pesawatnya jam 15.30 dan transit bentar di KL. Pas di pesawat pokoknya ngantuk berattt jd lgsg merem. Seru banget deh pokoknya.. Terus langsung mules begitu inget minggu depannya mau tes PPDS haha..

AP RIL 13, 2017

IELTS adalah akronim dari International English Language Testing System, hampir mirip dengan TOEFL, semacam sertifikat bahasa yang biasanya menjadi salah satu syarat jika kita ingin bekerja atau sekolah di luar negeri. IELTS ini ada 2 macam, yaitu academic dan general. Untuk mendaftar sekolah di luar negeri IELTS yang dipakai adalah IELTS academic. Bedanya dengan general adalah soal section writing dan reading-nya. Salah satu cita-cita gue adalah bisa sekolah setinggi-tingginya, kalau bisa melanjutkan master ke luar negeri kenapa enggak? Sejak masih internship, gue sudah mencari-cari informasi tentang sekolah di luar negeri dan beasiswa luar negeri. Datang ke berbagai macam edufair di Jakarta, baik yang diselenggarakan oleh LPDP maupun agen pendidikan luar negeri yang membawa sang representative dari Universitas-nya langsung ke Jakarta untuk konsultasi pendidikan. Gue pun juga langsung browsing ke website Universitas tujuan dan minta dikirimin prospectus jurusan yang gue pengen. Gue tertarik dengan Public Health atau Health Management. Karena selama internship di Jakarta kebanyakan stase di Puskesmas jadi bikin gue tertarik dengan Public Health, dan juga sering banget berurusan dengan komplain pasien tentang BPJS jadi pengen sekolah Health Management. Apalagi waktu 2015 itu sedang pembaharuan sistem BPJS jadi ruwet-seruwet-ruwetnya, dan gue sebagai tenaga kesehatan merasa jadi korban, dikomplain bahkan dimarah-marahin terus sama pasien yang biasanya dirujuk ke RS A tapi skrg gak boleh karena sistem rujukan berjenjang. Kenapa sih BPJS nggak menjelaskan sendiri ke kliennya? Cuma dengan banner yang kemungkinan belum tentu semua pasien BACA dan NGERTI dengan sistem baru mereka. Kita sebagai tenaga kesehatan lah yang berurusan langsung dengan pasien yang butuh penjelasan. Mau nggak mau ya, walaupun masih banyak pasien yang ngantri berobat, tapi terganjal dengan 1 pasien yang nggak ngerti-ngerti walaupun sudah dibilangin dengan bahasa awam sampe berbusabusa. Public Relation BPJS di sini saya anggap gagal. Rasanya setiap pasien yang komplain, ingin saya kasih saja nomer customer service BPJS agar dijelaskan langsung oleh ybs, karena kami hanya menjalankan peraturan BPJS saja, bukan kami yang membuat peraturan, supaya tidak menghabiskan waktu pasien lain yang ingin berobat (ehh jadi curcol). Back to topic, setelah mencari-cari akhirnya dapat juga kandidat Univ yang ada jurusan Public Health atau Health Management, di UK ada University of Birmingham, University of Leeds, Oxford University, UCL, Imperial College London. Nah, kalo di Australia ada UNSW, Adelaide University, dan University of Queensland. Untuk mendaftar program master di luar negeri, ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Persyaratannya rata-rata adalah minimum GPA 3.0, IELTS/TOEFL, motivation letter, dan recommendation letter dari dosen sewaktu kuliah S1. Saya mencoba mendaftar University of Queensland secara online di websitenya, hanya mengupload dokumen-dokumen (untungnya ijazah S1 saya bilingual jadi tidak perlu ditranslate lagi), free (pendaftaran gratis) dan satu setengah bulan kemudian saya mendapatakan LoA alias Letter of Acceptance conditional dari program Master of Public Health. LoA itu ada 2, conditional dan unconditional. Conditional artinya dengan syarat, bisa nilai TOEFL/IELTS, atau hal lainnya. Nah berhubung waktu saya daftar ke UQ (University of Queensland) belum ada nilai IELTS/TOEFL, jadi syaratnya harus ada IELTS/TOEFL sebelum benar-benar diterima di UQ. Untuk mendaftar ke Universitas tujuan di luar negeri, banyak agen pendidikan luar negeri yang siap membantu untuk urusan administrasi, biasanya kita diminta untuk melengkapi semua dokumen yang diperlukan sebagai syarat dan tinggal membayar jasa ke mereka, tapi ada juga yang gratis. (awalnya gue dapet offer untuk kelas Juli 2016 tapi gue minta diundur utk tahun 2017) Sesuai dengan judulnya, IELTS dan lika-likunya. Ketika gue mendapatkan LoA ini, gue baru saja diterima di salah satu Puskesmas di Jakarta (Feb 2016). Kegalauan dimulai. Galau soalnya belum dapet beasiswanya hehe.. Gue pun mulai menyiapkan syarat-syarat LPDP, salah satunya bahasa inggris. Oh iya biaya IELTS bisa dibilang tidak murah, sebesar 2.800.000, jadi sayang kalo mau daftar tanpa belajar persiapannya dulu. Akhirnya coba toefl ITP hanya untuk syarat, karena untuk LPDP luar negri syaratnya min 550 utk toefl ITP. 2x coba ternyata cuma sampai 547, hihi gemes ya, sempet demotivasi karena belum bisa daftar LPDP. Akhirnya saya fokus untuk kerja dulu. Di bulan April 2016, pendaftaran untuk Australia Awards Scholarship (AAS) dibuka. Saya mendapatkan info AAS ini dari dr.Rina K. Kusumaratna, kepala dept. IKM di kampus yang pernah mendapatkan hibah penelitian dari AAS. Saya juga mencoba untuk daftar beasiswa ini. Namun pada pengumuman di bulan Agustus, saya belum beruntung untuk menjadi awardee. Enaknya jika diterima sebagai awardee AAS adalah, kita tidak perlu mendaftar sendiri ke Univ tujuan, kita hanya memilih jurusan dan univ yang diinginkan dan semua akan diurus oleh AAS. Setelah belum beruntung menjadi awardee AAS, gue mulai serius untuk ambil IELTS. Mencari berbagai info tentang preparation course IELTS ini. Beberapa tempat kursus bahasa Inggris seperti EF, TBI, IALF, dan LBI UI menawarkan prep course ini dengan waktu dan harga yang beragam. Pilihan jatuh ke IALF, yaitu program kelas 5 minggu (Tue-Fri) 6.30-9 pm. Sebelumnya ada placement test yang harus diikuti, apakah kita bisa masuk ke prep class atau nggak. Karena prep class ini bukan belajar bahasa Inggris basic, tapi latihan-latihan soal dan tips&trick mengerjakan test listening, reading, writing, dan speaking. Selama 5 minggu tiap pulang kerja Selasa-Jumat les di IALF, sampe rumah udah jam 10.30, tidur jam 11. Capek sih, tapi seru dan bermanfaat. Oh iya, les di IALF ini sangat nyaman, ada perpus yang dilengkapi dengan buku-buku latihan maupun latihan listening, ruang diskusi, common room yg ada air panas teh gula dan krimer. Kita juga bisa pinjem buku di perpus untuk dibawa pulang. Sabtu pun tetap buka. Kita juga dapat kelonggaran untuk bisa ke perpus sampai 2 minggu setelah course berakhir. Setelah selesai kursus bulan November, tinggal mencari waktu buat testnya. Tapi karena waktu kayaknya tiap weekend ada aja kerjaannya jadi lupa untuk daftar. Oh iya untuk tes IELTS diselenggarakan di beberapa tempat. IALF, British Council, IDP, dan LBI UI. Untuk tes akhirnya pilih di British Council. Baru tes tanggal 21 Januari 2017 haha.. udah agak jauh dari selesai les. Tapi yo wes, daripada keburu lupa. Tes IELTS oleh British Council diadakan di hotel Akmani atau Hotel Grand Cemara. Gue dapetnya di Hotel Grand Cemara. Biasanya latihan listening pake earphone, atau seenggaknya speaker di depan kelas posisi sejajar sama kepala. eh pas hari H ternyata speakernya ada di atas di pojok ruangan T_T, waktu awal nyoba listening lumayan kedengeran sih. Pas testnya beneran malah nggak fokus karena gak biasa speaker kayak gitu, jadi missed beberapa conversation. Hiks.. 13 hari setelah test akhirnya pengumuman, dan alhamdulillah memenuhi syarat UQ :D

AP RIL 18, 2016 • 1 NOTE •

“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmuMu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”(HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).”

AP RIL 27, 2015

It’s been a long time since the last time I updated this blog. Well, this time I would like to tell you about the internship program for medical doctor. What’s the internship program? Okay, let me recall it first. After graduated from medical school, you can’t apply any job as a doctor in the hospital or health center. You should take internship program, it’s a government program for fresh graduate medical doctor since 2010. After we handed the certificate, we applied the program via the website. After we registered, we will be informed which hospitals that will accept the interns. A day later, we will choose which hospital we would like to join the internship program. It’s like a war! Each hospital will accept 7-14 interns. What do we do during the internship program? We will be placed in the hospital and health center, working as a doctor in emergency room, wards, and clinic.

JANUARY 6, 2015

Senin, 5 Januari 2014 gue jaga klinik di daerah Depok Timur, paginya dianter papa. Nah, mama lagi ke jogja, dan di rumah lagi gak ada pembantu. Jadilah papa di rumah sendirian. Ya gue memang gak ada feeling apa-apa. Siang-malem juga gak ada kabarkabaran sama papa. Sampe jam 9, temen gue nawarin jaga keesokan harinya, dan gue mengiyakan. Jam gue WA ke papa ngabarin besok langsung jaga lagi, gak pulang dulu. Udah sejam kok gak dibales, trs gue coba telepon ke hp nya berkali-kali gak diangkat, telepon ke rumah juga gak diangkat. Biasanya jam 9 belum tidur. Akhirnya gue telepon mama, mama coba telepon tapi hasilnya sama, gak diangkat. Jam 12 gue mulai panik, papa gak bisa dihubungin, lagi sendirian di rumah, takut banget kalo kenapakenapa. Akhirnya mama telepon org yg biasa ronda di lingkungan rumah. Gue juga khawatir, di klinik gak bisa tidur juga. Akhirnya gue izin ke yg punya mau pulang khawatir papa ada apa-apa dan pulang naik taxi. Sampe rumah, di depan rumah udah ada bapak yg ronda, dia bilang gak bisa dibell. Nah loh, gue makin panik kan.. Gue pencet bell berkali-kali tapi gak ada respon. Akhirnya gue minta bapak ronda naik pager terus gue kasih kunci pager buat bukain, setelah pager kebuka gue buka pintu pake kunci yg gue bawa tp ternyata diselot dari dalem. Terus ngetok-ngetok kaca jendela kamar papa. Huffftt.. untungnya papa bangun!!! Dia bangun kaget gitu.. Nih kenapa jam 1 malem ada yg ketok-ketok jendela kamar pula! Ternyata oh ternyata…… papa udah tidur dari jam 9, hp-nya dicharge, dan di kamar nyalain radio murrotal, jadi suara dari luar gak kedengaran! Duuuuhh bikin panik kan yaaa.. Alhamdulillah gak apa-apa. Guenya aja yg panik sendiri

JULY 22, 2014

Shabrina feels a bit dizzy

JUNE 24, 2014 • 3 NOTES •

Wait for your call love The call never came Ready to fall up Ready to claim And I’m ready for it all love Ready for the pain Meet under sun and Meet me again In the rain In the rain Behind the walls love I’m trying to change And I’m ready for it all love I’m ready for the change Meet me in blue sky Meet me again In the rain, the rain, the rain Got to find yourself alone in this world To find yourself alone —– Idk why but I found peace while listening to this song

MAY 21, 2014 • 1 NOTE •

Wonderwall - Oasis Today is gonna be the day That they’re gonna throw it back to you By now you should’ve somehow Realized what you gotta do I don’t believe that anybody Feels the way I do about you now Back beat, the word is on the street That the fire in your heart is out I’m sure you’ve heard it all before But you never really had a doubt I don’t believe that anybody feels The way I do about you now And all the roads we have to walk are winding And all the lights that lead us there are blinding There are many things that I would Like to say to you But I don’t know how Because maybe You’re gonna be the one that saves me And after all You’re my wonderwall Today was gonna be the day But they’ll never throw it back to you By now you should’ve somehow Realized what you’re not to do I don’t believe that anybody Feels the way I do About you now And all the roads that lead you there were winding And all the lights that light the way are blinding There are many things that I would like to say to you But I don’t know how I said maybe You’re gonna be the one that saves me And after all You’re my wonderwall I said maybe You’re gonna be the one that saves me And after all You’re my wonderwall I said maybe You’re gonna be the one that saves me You’re gonna be the one that saves me You’re gonna be the one that saves me

OL DE R

Designed by Sleepover

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.