Februari | 2012 | husada dan indah [PDF]

Feb 28, 2012 - merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar

2 downloads 9 Views 145KB Size

Recommend Stories


PUPUK www.bandarpupuk.com: Februari 2012 [PDF]
Feb 15, 2012 - Pemacu kesehatan tanaman, diformulasikan dalam bentuk TEPUNG. Strain pilihan, yang mampu memproduksi hormon tumbuh, meningkatkan ketersediaan dan penyerapan unsur hara oleh akar, serta menginduksi ketahanan tanaman terhadap serangan ha

2012 - Pondok Indah
Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than the silience. BUDDHA

H:\MASTER FEBRUARI 2012\Eriawan
Suffering is a gift. In it is hidden mercy. Rumi

Al-Hidayah Keluaran Ke 8 (Februari 2012)
Where there is ruin, there is hope for a treasure. Rumi

Analisis Inflasi Februari 2017.pdf
Everything in the universe is within you. Ask all from yourself. Rumi

Analisis Inflasi Februari 2016.pdf
Those who bring sunshine to the lives of others cannot keep it from themselves. J. M. Barrie

Jurnal Skala Husada
The beauty of a living thing is not the atoms that go into it, but the way those atoms are put together.

Pondok Indah Residence
At the end of your life, you will never regret not having passed one more test, not winning one more

Dhian Indah Astanti NIM
Don't be satisfied with stories, how things have gone with others. Unfold your own myth. Rumi

skripsi INDAH NISRINA full.pdf
Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than the silience. BUDDHA

Idea Transcript


MONTHLY ARCHIVES: FEBRUARI 2012

Contextual Teaching and Learning (CTL) Posted on Februari 28, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka seharihari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

CIRI -CIRI CTL MENERUT BLANCHART 1. MENEKANKAN PADA PENTINGNYA PEMECAHAN MASALAH. 2. KEGIATAN BELAJAR DILAKUKAN DALAM BERBAGAI KONTEKS 3. KEGIATAN BELAJAR DIPANTAU DAN DIARAHKAN AGAR SISWA DAPAT BELAJAR MANDIRI . 4. MENDORONG SISWA UNTUK BELAJAR DENGAN TEMANNYA DALAM KELOMPOK ATAU SECARA MANDIRI . 5. PELAJARAN MENEKANKAN PADA KONTEKS KEHIDUPAN SISWA YANG BERBEDA -BEDA . 6. MENGGUNAKAN PENILAIAN OTENTIK.

Report this ad

Report this ad

Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata Pembelajaran

Direct Instruction Posted on Februari 28, 2012 | Tinggalkan komentar













1 Vote

Direct Instruction ( Model Pengajaran Langsung ) Adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Kardi (1997:3) berpendapat bahwa pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Pengetahuan Deklaratif ( dapat diungkapkan dengan kata – kata ). Adalah pengetahuan tentang sesuatu. Pengetahuan ini juga termasuk tentang menghafal suatu rumus, atau suatu bahasan yang konkret. Pengetahuan deklaratif menginginkan siswa untuk “mengerti” atau “memahami” materi pembelajaran atau konten. Kata-kata yang biasa digunakan untuk materi pembelajaran deklaratif diantaranta adalah menjelaskan, menggambarkan, meringkas, menampilkan daftar. Pengetahuan Prosedural Adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Tujuan Pengajaran Langsung Model pengajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu dan untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain. Ciri – ciri Direct Instruction ( Model Pengajaran Langsung ) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil Kelebihan-Kelebihan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung 1. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. 2.Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 3.Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. 4.Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam. Keterbatasan-Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung 1. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. 2. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat. 3. Model pembelajaran langsung sangat bergantung padagaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif Penerapan TekKomPend Dalam Direct Instruction Penerapan teknologi komunikasi pendidikan dalam direct instruction sebagai contoh adalah dalam proses pembelajaran terhadap siswa,guru harus lebih memahami bagaimana kemampuan penerapan siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Apabila salah satu cara tersebut tidak bisa di terapkan kepada peserta didik tersebut, maka guru harus mencari suatu cara yang baru agar bisa diterima oleh peserta didik. Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata komunikasi

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK Posted on Februari 24, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

1. JUDUL Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal. 2. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini. 3. PERMASALAHAN Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan. 4. CARA PEMECAHAN MASALAH Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Disamping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya.Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal. 5. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan. Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak. 6. KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan. 7. RENCANA PENELITIAN 1. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive permasalahan seperti Matematika kelas II SMPLB atau bahasa inggris kelas III SMLB, juga dikemukakan pada bagian ini. 2. Variabel yang diselidiki Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya. 3. Rencana Tindakan Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti : 1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lin yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini. 2) Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. 3) Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang. 4) Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya. 4. Data dan cara pengumpilannya Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, Para guru juga harus aktif sebagai pengumoul data, bukan semata – mata sebagai sumber data. Akhirnya semu teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data. 5. Indikator kinerja Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (njumlah jenis dan atau tingkat kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud. 6. Tim peneliti dan tugasnya Pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama – nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian. 8. JADWAL PENELITIAN Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir. 9. RENCANA ANGGARAN 1. Komponen – komponen pembiayaan Rencana anggaran meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan. Secara lebih rinci, pembiayaan yang termasuk dalam setiap bidang adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Kegiatan persiapan antara lain meliputi pertemuan anggota tim peneliti untuk menetapkan jadwal penelitian dan pembagian kerja, menyusun instrument penelitian, menetapkan format pengumpulan data, menetapkan teknik analisis data, dan sebagainya. 2. Kegiatan operasional di lapangan Dalam kegiatan operasional dapat tercakup antara lain pelancaran tes diagnostic dan analisis hasilnya, gladi resik implementasi tindakan, perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi pelaksanaan tindakan perbaikan, pertemuan refleksi, perencanaan tindakan ulang, dan sebagainya. 3. Penyusunan Laporan Hasil PTK Pembiayaan yang termasuk dalam bagian ini adalah penyusunan konsep laporan, review konsep laporan, penyusunan konsep laporan akhir. Seminar local hasil penelitian, seminar nasional hasil penelitian, dan sebagainya. Juga termasuk dalam pembiayaan adalah penggandaan dan pengiriman laporan hasil PTK, serta pembuatan artikel hasil PTK dalm bahasa Indonesia dan bahasa Inggris 2. Cara Merinci Kegiatan dan Pembiayaan Biaya penelitian harus dirinci berdasarkan kegiatan operasional yang dijabarkan dari metodologi yang dikemukakan. Agar dapat dihitung biayanya, kegiatan operasional itu harus jelas namanya, tempatnya, lamanya, jumlah pesertanya. Sarana yang diperlukan dan output yang diharapkan. 1) Beberapa patokan pembiayaan satuan kegiatan penelitian a. Honorarium 1) Ketua Peneliti 2) Anggota tim peneliti 3) Tenaga Administrasi Besarnya honorarium tergantung pada sumber pandanaan b. Bahan dan Peralatan penelitian 1) Bahan habis pakai 2) Alat habis 3) Sewa alat c. Perjalanan 1) Biaya perjalanan sesuai dengan ketentuan 2) Transportasi local sesuai harga setempat 3) Lumpsum termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan 4) Monitoring dari PGSM minimal untuk satu orang, satu kali, selama dua hari 5) Konsultasi ketua tim peneliti ke PGSM selama dua hari d. Laporan Penelitian 1) Penggandaan 2) Penyusuinan artikel berbahasa Indonesia dan inggris 3) Pengiriman e. Seminar 1) Seminar lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya penyelenggaraan sesuai dengan harga setempat 2) Seminar nasionala minimal untuk dua orang (satu dosen LPTK dan satu guru pelaku PTK) D. Daftar Pustaka Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad pengarang . hendaknya pustaka benar – benar relevan dan sungguh – sungguh dipergunakan dalam penelitian. LAMPIRAN DAN LAIN – LAIN Bagian lampiran dapat berisi curriculum vitae ketua dan para anggota tim inti. Curriculum vitae tersebut memuat identitas ketua anggota tim peneliti, riwayat pendidikan, pelatihan di bidang penelitian yang telah pernah diikuti, baik sebagai penatar/pelatih maupun sebagai peserta, dan pengalaman dalam penelitian termasuk di PTK. Hal – hal lain yang dapat memperjelas karakteristik kancah PTK yang diusulkan dapat disertakan dalam usulan penelitian ini. Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata metpen

How To Have A Healthy Love Life Posted on Februari 19, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

A lot of people say they’d like to have a healthy love life, but it all boils down to the question, “Are you willing to work for it?” First thing to do is to get physical. When most people would choose a twinkie over an apple, you’ll have to be the one who has the wisdom and willpower to choose the apple. In a world increasingly addicted to TV, you and your mate will have to come up with the willpower to go out on a nature walk or bicycle ride. Why? Because you can’t have a healthy love life unless you treat your body with the kind of love and respect that we’re discussing. We’re not talking about a six-week diet, we’re considering a life-long program of better nutrition. We are not advocating a three-month exercise program here to take off two inches from the waist; we’re pushing for regular exercise every day of our lives! A good way to kick-start is with some cardiovascular exercises. The Harvard School of Public Health reports that men who were physically inactive were 40 percent more likely to experience erectile dysfunction than men who exercised a half hour a day. A foundation of correct nutrition and regular exercise is necessary before we can begin to think about a healthy love life. Eat to live and love. Most of us do not realize how foods affect our moods, feelings, energy level, and behavior. When we get down in the dumps, we don’t automatically say, “Gosh, I must not have been eating right.” On the other hand, when we’re feeling on top of the world we don’t stop to think, “I’d like to feel this good more often.” We don’t relate how we feel to what we’ve been eating, but foods, vitamins, and minerals can make all the difference in the world between a so-so love life and the kind of love life that makes you smile every time you think about it Many people who think they have sex problems are actually victims of poor nutrition. They don’t have sex problems. They have food problems. And food problems can be solved. Cut out or cut down on the use of alcohol, cigarettes, and coffee. Avoid sugary foods and drinks and fried, fatty foods. Sugar interferes with the sex life and reduces its pleasure. Cut back on milk and wheat products. Substitute herbal teas for coffee and regular teas, juices for commercial soft drinks. De-stress and relax. The physical effects of long-term stress include colds, ulcers, asthma, heart attack, stroke, and chronic fatigue–all ailments that can erode your health and your love life. Couples can de-stress together at the end of the day in more romantic ways, such as enjoying a lathery bubble bath for two, complete with scented candles, and a mug of warm milk and honey. Or just watch a movie together. The goals are to spend quality time together and put you on the path to total relaxation. It all takes effort to improve your love life–there is no substitute for balanced foods, no shortcut to good health but if you work at it, you can achieve a healthy love life.

Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata Artikel

Using the Language of Self-Hypnosis Posted on Februari 19, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

Words are just a part of our lives aren’t they? Why do we need to think about them? When I teach people self-hypnosis, the language they use in self-hypnosis sessions is very important. What’s more, the kind of language used in self-hypnosis can be used outside of formal self-hypnosis too, to enhance your communication with yourself at all times. The words that you use in and out of self-hypnosis carry a lot of connotation and a lot of deeper meanings for you as they do for everyone. What one word means to one person can mean something completely different to another. Think about an occasion in your life that was a wonderful occasion; maybe a happy birthday, the birth of a child, a wedding or a celebration, maybe a time when you achieved something, when you succeeded or maybe a time when you felt the full force of joy or love. Really think about that experience. Remember what you saw, remember and think about the sounds that you heard and think about how you know and how you knew you felt so good then. Whereabouts in your body were those good feelings? Now, as you really think about that memory and immerse yourself in it, think about the words that you would use to describe that experience. These are the words that are going to elicit the most powerful response from within you when you use them in self-hypnosis sessions and when you communicate with yourself at any time. Have a think about these questions; what words make you feel good? Which words give you good feelings? Make a list of the words that appeal to you. You can use a thesaurus to help. Ask yourself; how would I like to feel? Here are some good words you may like to use in your self-hypnosis or just to frequent the internal workings of your mind with: Healthy, Peace, Balance, Harmony, Relaxed, Confident, Good, Happy, Powerful, Joyful, Calm, Unison, Assured, Vibrant, Loving, Progressive, Better, Beautiful. All a bit obvious, I know you get the idea. It is really important though that you do actually use words that have a good meaning to you and make you feel good within your self-hypnosis or just your internal dialogue. Now, I am going to add a couple of words here for you to think about. Think about the words “more and more” and “increasingly.” These words are going to be important to create growth, power and fluidity in your mind. Let me explain how. Consider the sentence “as a result of achieving my ideal weight I am happy.” This is a nice way to remind yourself that achieving this particular goal whatever it might be for you)you are happy. Great. However, we can make that more powerful by changing a rather static “happy” to “more and more happy.” I don’t know about you, but I would never want to think that I ever reached the pinnacle of happiness and could not go any further. “Happy” is static. In order to supercharge your programmes and the way you utilise language in and out of self-hypnosis, you can mobilise the words and get them moving onwards and upwards for you. You can change “Happy” to “Happier and happier” or “more and more happy” or “increasingly happy” or “progressively more happy” or “more and more appropriately happy. ” Use whatever feels right for you, just use other words to develop and power it up. Words to avoid: Some of these words may seem fine and feel fine to use for you. I am just giving you ideas and considerations when using these words in and out of self-hypnosis. When communicating with yourself , my recommendation is that you consider avoiding the following words and types of words; Words that elicit bad feelings. Words that are ambiguous. Words that are limiting, restrictive or disempower you. Words that you are uncomfortable with. When communicating with yourself, ask yourself these questions: Is there another phrase or word that is better? Is there a word or phrase I find more pleasing? Is there a way in which you can put your energy and power into this suggestion in a better way? So, firstly, I want to point out some words that can elicit bad feelings: Try, can’t, won’t, don’t, should, shouldn’t, must, mustn’t, jealousy, temper, no, lose, will, sad, difficult, but. I want to point out a couple of these words in particular. The word “try” sends a shudder down my back. I use this word in therapy often to ensure that people won’t do what I am asking them, for example I might say “try to resist the urge to relax.” When you are trying to do something, you are not doing it. You build in failure by using the word try. So just remove it from your internal communication. You will have heard that expression “if at first you don’t succeed, try and try again.” Yuck. Awful stuff. It really should read “if at first you don’t succeed, try and try, and try and try and try and try and try… etc, etc.” You want to do the things you want to do, you want to achieve the things you want to achieve; you don’t want to try and do them or try and achieve them. The word “Will” is another one to avoid if you can. Will is not actually happening, it is something you will do rather than actually are doing. It never occurs. You know, you can put almost any sentence together with the word will in and simply remove that word to make it more progressive and positive for your self-hypnosis requirements. Have go at doing that. (I realise that there is likely to be at least one wiseguy who now uses the word as in “last will and testament” yes, very clever. I have not heard that one before.) Here are a couple of examples; “As a result of stopping smoking I will be healthier.” Now becomes; “As a result of stopping smoking I am healthier.” “I will successfully achieve my goals” is transformed into “I successfully achieve my goals.” Here we have just removed it to make it more progressive. You see, it is those finer distinctions that I refer to often that can really make a difference to the way you use language, and you may as well really use it more and more powerfully while you are in the state of self-hypnosis. Lots of people tell me that they want to “Lose” weight. I always tell them that no one loses when they come to see me. Think about what else you lose in life. Generally, it is things that you would rather have kept like your keys or your wallet. You generally lose things that you want to find again. Lose has many negative connotations. Instead of losing weight, reframe it with the words “achieving and maintaining the size, shape and weight that pleases me.” This is much more progressive. Finally for this section, I want to mention the word “But.” This word can often be seen to be negating what has come before it; I would really like to come out tonight, but I have to wash my hair. Of course I really love you, but I need to pursue my career. I had a great time, but that guy sitting next to me was rude. This might not always be the case for you; however, it is for you to be aware of when addressing your own unconscious mind in and out of self-hypnosis. Secondly, I recommend that you really do avoid using words that are putdowns. They don’t really have a place in self-hypnosis or your mind at all. Avoid the following words and words like them: Untidy, Dirty, Smelly, Ugly, Stupid, Lazy, Hopeless, Disliked, Unkempt, Smelly, Idiot, Embarrass, Ridiculous. I know you know lots more. I don’t really like even having to write these in this article. Your internal dialogue and self-hypnosis sessions are better without these words. This next set of words is for you to keep aware of and avoid if you feel they limit you or your programme in any way. I am referring to words that are absolutes. These are words that have no flexibility, that are final. For example: Always, totally, closed, never, finish, impossible, definitely, completely, death, cancelled. You may for example, state in a self-hypnosis session or tell yourself that you never smoke again. Which is fine and good for some people. However, you may have one too many glasses of sherry at Christmas and have a sneaky puff on your friend’s cigar. Now this does not make you a regular smoker again, however, it has negated the sentiments that you told yourself. It has made yourinternal communication to yourself less credible to you because you wrote that you would never smoke again and you just did, albeit only one puff, by writing that you would never do it, you leave no flexibility and you leave no room for interpretation of particular circumstances that may arise. That may be fine with some, just bear it in mind. I mentioned the subject earlier within the guidelines for writing programmes and that is the notion of ambiguity. With self-hypnosis and when communicating with yourself in your own mind in other ways, it is best to avoid words that are ambiguous. Words such as; Maybe, Desire, Growth, Positive, Negative, Normal, Whole. You might well use the expression that your desire to stop smoking is increasing. Again, this sounds fine on the surface. However, do you want your desire to stop smoking to increase or your actual ability to stop smoking to increase? If you only increased your desire to stop smoking, it might become a very frustrating experience. Also, you might want to consider referring to your personal growth increasing. It could be referring to something growing on your body somewhere! Think about the word normal. Who is to say what that is? Do you know specifically what you mean when you refer to anything as being normal? If you are going to use the word normal, I would recommend that you define what that means to you also, be specific about it or just substitute it for the word usual if you can. Finally, on the topic of words, I would like to point out to you the use of the “Able.” It is one thing being able to do something; it is another to actually do it. If you are going to increase your ability with something, then also ensure you do it. I realise that this article has offered up many considerations so far with self-hypnosis use of language and internal dialogue. These are just that; considerations. You can allow yourself to find the right solutions and methods for you. As you get more and more used to being in self-hypnosis or just communicating with yourself more prgressively and discovering the kind of suggestions and words that have the most powerful effect for you, then you can fine tune your use of them. Adam Eason’s best selling book “The Secrets of Self-Hypnosis: Harnessing the Power of Your Unconscious Mind” can be found at amazon or any good online book store.

Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata Artikel

The Characteristics of Soul Posted on Februari 19, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

At the dawn of spring, I am reminded by my children the joy of anticipating new life. They will usually see a flower or two that has made its way through the soil to a world beyond itself. What starts out as a seedling or bulb is transformed by nature’s capacity to evolve. Inside each of us lies dormant an awareness, an identity, an ability to grow beyond what we appear to be. Every moment, we are being challenged by others and by circumstances to create a life that exceeds our present state of living. To move toward our highest good takes a willingness on our part to let go of what we know to what can be known in and through us. You and I are part of the Created Order we see around us, and we are participants in Creating Order out of what we have been given to care for. With this in mind, let us turn to ways our soul can be described in the characteristics that make up a flower: 1. The Ground. The ground nurtures, protects, and gives birth to a flower. Inside the womb of the ground, life is taking root long before we can see it. Because we cannot see a flower that has been planted in the earth, does not mean life is not being created. To be full participants in our world means to be fully connected and rooted in the world we have been given. 2. The Stem. The stem begins its growth in the earth below and into the sky above. This part of the flower is the connecting characteristic of the plant. Much like humanity, we are in this world without being fully of it. This creates a sacredness to our lives. It is our unique ability to live and grow in a way no one ever has, is, or ever will. 3. The Flower. In full bloom, a flower is the illumination of all the life that has preceded it. The radiance and color that pour out of it create life. Notice the next time you look at a flower how you are affected by it. You may notice your heart open and be filled with joy. Or, you may notice more energy and clarity in your vision for being blessed with great beauty. 4. The Spirit of a Flower. The spirit of a flower is the life force moving in and through it. It is the essence of a flower that identifies with your spirit. This part of you opens from the inside out and becomes ONE with the spirit of a flower. It is the same energy that runs in and through you. Like a flower, you begin to radiate your own soul from the essence of your own being. Each spring, take the time to notice the part of you opening up to new life. Just like flowers, we grow from the inside out. What illuminates in our life began inside us. We nurture these inner qualities of attention until they eventually take root and grow into our daily lives. The growth that follows is created from what we attend to or hold our attention on within us. Like the pedals of a flower opening to the world around it, we create a presence of awareness. In full bloom, the beauty or the lack thereof touches the lives of everyone around us. As our inner patterns of attention move through us, the world illuminates the seeds of awareness contained within us for so long. Here, a life is created. It is the life of our soul.

Tinggalkan komentar

Dengan kaitkata Artikel

SISTEM KOMUNIKASI MELALUI RADIO SIARAN Posted on Februari 18, 2012 | Tinggalkan komentar













Rate This

Pengertian “Radio” menurut ensiklopedi Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan menurut istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio broadcast” (Inggris) atau “radio omroep” (Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media. Radio merupakan alat elektronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Melalui radio, seseorang dapat mengetahui dan memahami sesuatu. Ciri-ciri radio pembelajaran 1. Disajikan dalam CD/ kaset audio sehingga pengguna dapat mendengarkannya secara berulang-ulang 2. Dapat dimanfaatkan dikelas-kelas pembelajaran reguler, pendidikan jarak jauh, kelompok pendidikan luar sekolah, dan secara mandiri 3. Pembuatannya menggunakan prosedur pengembangan media pembelajaran. Karakteristk Radio : Radio adalah SUARA. Radio adalah mass media yang paling mengena (digunakan oleh banyak orang). Radio dapat memberikan gambaran kepada para pendengarnya. Anda tidak perlu belajar untuk mengerti/memahami cerita yang kita sajikan. Kita memiliki kesamaan dengan tradisi yang ada dalam menyajikan berita dibanding dengan cara kerja jurnalistik di media cetak. FUNGSI SIARAN RADIO PENDIDIKAN Meningkatkan kesadaran nasional warga Negara. Modernisasi nasional Suplemen bagi pendidikan sekolah Mempercepat penyampaian informasi baru tentang pendidikan kepada sekolah Manfaat Radio Siaran Perkembangan Radio semakin lama semakin berkembang pesat. selain sebagai media hiburan radio juga ternyata memberikan manfaat yang luar biasa terhadap pendengarnya. informasi bisa kita dapatkan melalui siaran radio dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa didapatkan masyarakat dengan adanya radio Peranan Radio Siaran Di dalam Teknologi Komunikasi Pendidikan Adanya program pendidikan dalam pengembangan Tekompen. Sebagai media pembelajaran dalam Tekompen. Meningkatkan dan memberikan pengetahuan/ informasi dalam pendidikan. Kepraktisan pemahaman Tekompen dalam media komunikasi pembelajaran. Kesimpulan Pada dasarnya media radio merupakan media yang dapat dengan dinamis mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Radio pendidikan adalah radio yang memanfaatkan dunia pembelajaran, dimana pola atau ruang lingkup pembelajaran ialah pendidikan formal, nonformal, yang meliputi pembelajaran. Dengan kaitkata Tekompen

husada dan indah

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Coraline.

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.