Final Draft - Documents - docslide.fr [PDF]

Aug 10, 2015 - untuk memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang. logis, bukan berdasar perasaan

4 downloads 32 Views 80KB Size

Recommend Stories


Draft FINAL PDF reduced size
What you seek is seeking you. Rumi

Draft of final version (pdf)
We can't help everyone, but everyone can help someone. Ronald Reagan

Final Draft
Nothing in nature is unbeautiful. Alfred, Lord Tennyson

Final Draft
Life is not meant to be easy, my child; but take courage: it can be delightful. George Bernard Shaw

Final Draft
Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. Rumi

Final Draft
Don’t grieve. Anything you lose comes round in another form. Rumi

Final Draft
Everything in the universe is within you. Ask all from yourself. Rumi

Final draft
Be grateful for whoever comes, because each has been sent as a guide from beyond. Rumi

Final Draft
Never wish them pain. That's not who you are. If they caused you pain, they must have pain inside. Wish

Final Draft
So many books, so little time. Frank Zappa

Idea Transcript


Upload (/upload/document.html)

Login (/login.html?back=https%3A%2F%2Fdocslide.fr%2Fdocuments%2Ffinal-draft-

55c99bcecd246.html) LEADERSHIP (/CATEGORY/LEADERSHIP-MANAGEMENT.HTML)

MARKETING (/CATEGORY/MARKETING.HTML)

EDUCATION (/CATEGORY/EDUCATION.HTML) Search document...

TECHNOLOGY (/CATEGORY/TECHNOLOGY.HTML)

DESIGN (/CATEGORY/DESIGN.HTML)

MORE TOPICS (/CATEGORY.HTML)

SEARCH

Home (/) / Documents (/category/documents.html) / Final Draft (/documents/final-draft-55c99bcecd246.html)

Download

(/download/link/final-draft55c99bcecd246)



1

of 87

RECOMMENDED

All materials on our website are shared by users. If you have any questions about copyright issues, please report

(/documents/final-draft55c99bcecd246.html)

Final draft

(/document/report/final-draft-55c99bcecd246) us to resolve them. We are always happy to assist you.

FINAL DRAFT

111

Report (/document/report/final-draft55c99bcecd246)

(/education/final-draft-5584a961cd515.html)

views

by eka-prastiyanto

on Aug 10, 2015



Category: DOCUMENTS

Download: 1 final draft

Comment: 0



(/category/documents.html)

Comments

(/entertainment-humor/final-draft5584aa8c07646.html)

Description Final Draft

Download Final Draft

CHAPTER-I INTRODUCTION Human Resource Planning is a vital ingredient for the success of the organization in the long run. (/documents/final-draft-558448345b9e7.html) There are certain ways that are to be followed by…

Transcript A. Berpikir Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Siswono (2007) berpendapat bahwa berpikir merupakan proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Proses berpikir itu pada pokoknya terdiri dari 3 langkah, yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. Pandangan ini menunjukkan bahwa jika seseorang dihadapkan pada suatu situasi, maka dalam berpikir, orang tersebut akan menyusun hubungan antara bagian-bagian informasi yang direkam sebagai pengertian-pengertian. Kemudian orang tersebut membentuk pendapatpendapat yang sesuai dengan pengetahuannya. Setelah itu, ia akan membuat kesimpulan yang digunakan untuk membahas atau mencari solusi dari situasi tersebut. Ruggiero (1998) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau menyelesaikan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, menyelesaikan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir. Berpikir sebagai suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir mahasiswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui. Berpikir analitis adalah kemampuan berpikir mahasiswa untuk menguraikan, memperinci, dan menganalisis informasi-informasi yang digunakan untuk memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang logis, bukan berdasar perasaan atau tebakan. Berpikir sistematis adalah kemampuan berpikir mahasiswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efesien. Ketiga jenis berpikir tersebut saling berkaitan. Seseorang untuk dapat dikatakan berpikir sistematis, maka ia perlu berpikir secara analitis untuk memahami informasi yang digunakan. Kemudian, untuk dapat berpikir analitis diperlukan kemampuan berpikir logis dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu situasi. Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Thomas, Thorne & Small (2001) menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi menempatkan aktivitas berpikir pada jenjang yang lebih tinggi dari sekedar menyatakan fakta. Dalam berpikir tingkat tinggi, yang menjadi perhatian adalah apa yang akan dilakukan terhadap fakta. Kita harus memahami fakta, menghubungkan fakta satu dengan fakta yang lain, mengkategorikan, memanipulasi, menggunakannya bersama dalam situasi yang baru dan menerapkannya dalam mencari penyelesaian baru terhadap masalah baru. Thomas, Thorne & Small (2001) juga menyatakan delapan aspek yang berasosiasi dengan berpikir tingkat tinggi, yaitu (1) tidak ada seorangpun yang dapat berpikir sempurna atau tidak dapat berpikir sepanjang waktu, (2) mengingat sesuatu tidak sama dengan berpikir tentang sesuatu itu, (3) mengingat sesuatu dapat dilakukan tanpa memahaminya, (4) berpikir dapat diwujudkan dalam kata dan gambar, (5) terdapat tiga tipe intelegensi dan berpikir yaitu analitis, kreatif dan praktis, (6) ketiga intelegensi dan cara berpikir tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari, (7) keterampilan berpikir dapat ditingkatkan dengan memahami proses yang terlibat dalam berpikir, serta (8) metakognisi (berpikir tentang berpikir) adalah bagian berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan perwujudan dari berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Hal tersebut karena kemampuan berpikir tersebut merupakan kompetensi kognitif tertinggi yang perlu dikuasai mahasiswa di kelas. Berpikir kritis dapat dipandang sebagai kemampuan berpikir mahasiswa untuk membandingkan dua atau lebih informasi, misalkan informasi yang diterima dari luar dengan informasi yang dimiliki. Bila terdapat perbedaan atau persamaan, maka ia akan mengajukan pertanyaan atau komentar dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan. Berpikir kritis sering dikaitkan dengan berpikir kreatif. Siswono (2007) memberi batasan bahwa berpikir kreatif (pemikiran kreatif) adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan orang dengan menggunakan akal budinya untuk menciptakan buah pikiran baru dari kumpulan ingatan yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman, dan pengetahuan. Pengertian ini menunjukkan bahwa berpikir kreatif ditandai dengan penciptaan sesuatu yang baru dari hasil berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman, maupun pengetahuan yang ada dalam pikirannya. B. Berpikir Kritis Asal mula berpikir kritis dapat ditelusuri kembali pada awal abad filosofi Plato dan Aristoteles dan Sokrates dalam mengajar di Yunani. Pentingnya berpikir kritis menjadi jelas pada awal era pendidikan modern berkat Dewey yang menggambarkan kemampuan berpikir kritis sebagai cara untuk menemukan pengertian di dunia dimana manusia hidup. Langkah pertama dalam memahami pergerakan berpikir kritis adalah menemukan karakteritik penting dari berpikir kritis. Pendukung pergerakan berpikir kritis mengungkapkan sejumlah alasan untuk mengajarkan berpikir kritis. Alasan yang umum adalah refleksi perubahan pola-pola ekonomi yang meninggalkan peradaban masyarakat industrial menuju peradaban yang mengharuskan tenaga kerja menyelesaikan masalah-masalah kompleks (Bloom, 1956; Reich, 1992; Paul, 1993; Nickerson, 1987 dalam Reece, 2002). Alasan yang lain adalah keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam segala bidang. Berpikir kritis tidak efektif diajarkan dalam lingkungan sekolah tradisional yang mengandalkan peran memorisasi dan metode mengajar didaktis (Kennedy, 1991; Paul, 1993;Schrag, 1988; Nickerson, 1987 dalam Reece, 2002). Oleh karena itu, para pendukung pergerakan berikir kritis mengembangkan beragam program untuk mengajarkan berpikir kritis. Tema umum dalam pergerakan berpikir kritis adalah keterampilan berpikir kritis melibatkan kemampuan mengambil keputusan yang bernalar dalam situasi yang kompleks. Pergerakan ini menekankan pada ”knowing how” daripada ”knowing what”. Oleh karena itu, usaha membantu individu memperoleh kemampuan tersebut membutuhkan kesadaran diri sebagai bagian usaha dari pendidik untuk menggali berpikir kritis dengan memanfaatkan metode daripada peran sederhana memorisasi dan pengajaran didaktik. Bloom dan koleganya (1956) mengidentifikasi 6 kategori utama keterampilan kognitif yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Salah satu alasan konstruksi ini adalah keterampilan yang lebih rendah dibutuhkan agar kterampilan yang lebih tinggi dapat digunakan. Pemahaman membutuhkan pengetahuan. Berpikir kritis dalam pandangan Bloom adalah memperoleh penguasaan keterampilanketerampilan kognitif tersebut dan memilih teknik yang tepat ketika menghadapi situasi yang baru. Kekuatan utama taksonomi Bloom adalah taksonomi tersebut logis dan hierarkis, membimbing pendidik dalam proses menumbuhkan keterampilan kognitif yang paling ederhana menuju keterampilan kognitif yang paling kompleks. Selain itu, Taksonomi Bloom mudah dalam mengevaluasi penguasaan keterampilan kognitif tersebut karena keterampilan kognitif telah dijabarkan dalam perilaku khusus. Taksonomi Bloom tidak lepas dari kelemahan. Menurut Paul (dalam Reece, 2002) secara historis, banyak guru yang menggunakan Taksonomi Bloom seperti buku panduan memasak tanpa mempraktekkan keterampilan berpikir kritis pada diri mereka. Paul juga mengkritisi Taksonomi Bloom karena terlalu memberikan perhatian yang lebih pada pengingatan dan meminta adanya kenetralan. Paul mempercayai bahwa berpikir kritis dapat digunakan untuk mencapai nilai pengambilan keputusan yang penting. Kelemahan selanjutnya adalah Taksonomi Bloom mengabaikan berpikir kritis yang dinamis. Berpikir kritis tidak hanya kumpulan keterampilan tetapi juga karakteristik tertentu untuk menggunakan keterampilan kognitif. Karakteristik tidak dapat diajarkan seperti keterampilan, tetapi karakteristik hanya dapat digali melalui sejumlah aktivitas. Sejumlah pendukung berpikir kritis mengelompokkan kemampuan dan karakteristik yang diperlukan dalam berpikir kritis. Penelitian tentang berpikir kritis merupakan hal yang khusus karena melibatkan 3 tradisi berpikir yaitu pendidikan, filsafat, dan psikologis. Salah satu pakar berpikir kritis yang ahli dalam ketiga bidang tersebut adalah Dewey. 1. Tradisi Filsafat. Dewey merupakan pakar filsafat pergerakan berpikir kritis modern, Plato dan Aristoteles merupakan perintis pergerakan berpikir kritis pada masa kuno. Sedangkan para pakar filsafat pergerakan berpikir kritis pada masa kini adalah Ennis, Lipman, dan Paul yang memberikan perhatian lebih untuk memahami dasar-dasar berpikir kritis. Para ahli filsafat memfokuskan perhatian terhadap kemampuan berpikir kritis tidak di dalam kelas tetapi dalam sistem formal logis. Pertama, dikarenakan kemampuan sistem formal logis tidak perlu berhubungan dengan kemampuan siswa di dalam situasi kelas. Sebagai contoh resolusi logis menyediakan metode yang kuat untuk mmbuktikan teorema logis namum mungkin tidak ada seorang pakar yang dapat mengklaim bahwa anak menggunakan resolusi logis secara spontan ataupun jika ada yang menggunakan resolusi logis secara spontan, hal ini terjadi setelah adanya latihan yang intensif. Kedua, kemampuan sistem logis merupakan berpikir yang lebih baik dalam memberikan model kompetensi daripada model kinerja bagi berpikir manusia. Aturan-aturan logis dapat memberikan gambaran kepada kita bagaimana manusia berpikir kritis dalam lingkungan yang terbatas dalam hal proses informasi. 2. Tradisi Psikologis Pakar psikologis tentang berpikir kritis seperti Bransford (1984), Bruner (1960,1961), Feuerstein (1980), dan Sternberg (1985) memfokuskan pada karakteristik berpikir kritis yang muncul dalam keterbatasan lingkungan dan manusia. Feuerstein mengkaji bagaimana berpikir kritis yang ditunjukkan oleh orang yang terbelakang dengan orang normal; Sternberg dan Davidson membandingkan berpikir kritis orang normal dengan orang yang berbakat. Para pakar ini menunjukkan bagaimana berpikir kritis manusia dalam kekurangan informasi, waktu yang tidak terbatas, memori sempurna, dan sebagainya. Untuk mengevaluasi teori brpikir kritis para pakar psikologi ini terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, teori psikologis tentang berpikir kritis muncul dari dan diteskan dalam lingkungan laboratorium, dan tidak ada jaminan bahwa orang akan mendemonstrasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya di kelas dengan cara yang sama dengan apa yang mereka lakukan dalam laboratorium. Kedua, adanya keterbatasan dalam teori yang dapat diteskan secara empiris menggunakan standar berarti percobaan psikologis terkadang menghasilkan penyederhanaan secara berlebihan terhadap analisis berpikir kritis. 3. Tradisi pendidikan Para pakar dalam tradisi ini antara lain Bloom (1956), Gagne (1965), Perkins (1981), dan Renzulli (1976) berteori tentang keterampilan yang dibutuhkan siswa di kelas untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan belajar konsep. Bloom (1956) terkenal dengan Taksonomi keterampilan kognitif dan Gagne (1965) terknal dengan hirarki keterampilan belajar yang tersebar luas dalam aplikasi di dalam kelas. Teori yang dihasilkan para pakar ini, menggambarkan pengamatan kelas, analisis teks, analisis proses berpikir di kelas untuk membimbing pemikiran tentang berpikir kritis. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan teori dalam tradisi pendidikan ini. Pertama, teori pendidikan sering tidak mnjelaskan status epistemologis yang merupakan karakteristik teori filsafat dan psikologis sehingga membuatnya menjadi sulit dalam mengevaluasi dan menggunakan teori pendidikan ini. Teori filsafat cenderung menjadi teori kompetensi yang menentukan apa yang dapat dilakukan seseorang, teori pikologis cenderung menjadi teori kinerja yang menentukan apa yang seharusnya dilakukan seseorang, dan teori pendidikan menggabungkan keduanya. Kedua, teori berdasarkan pendidikan cenderung tidak memiliki pokok persoalan yang dites pada derajat yang sama yang dikarakteristikan oleh tes teori psikologi dan teori filsafat. Sternberg (1986) menyatakan berpikir kritis sebagai suatu proses mental, strategi, dan representasi untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan belajar sesuatu yang baru. Penelitian-penelitian tentang berpikir kritis melibatkan bidang pendidikan, filsafat, dan tradisi psikologi berpikir. Taksonomi filsafat Ennis menyatakan bahwa berpikir kritis dihasilkan berdasarkan interaksi sejumlah karakteristik berpikir kritis dengan sejumlah kemampuan berpikir kritis, Taksonomi psikologis Sternberg mendefinisikan 3 keterampilan yang terlibat dalam berpikir kritis yaitu metakomponen (metacomponent), komponen performans/kinerja (performance component), dan komponen kemahiran pengetahuan (knowledgeacquisition component). Sedangkan Taksonomi pendidikan Bloom menjenjangkan aspek kognitif dalam 6 jenjang dimulai dari yang paling bawah yaitu pengetahuan, diikuti pemahaman, aplikas, analisis,

FINAL DRAFT (/business/final-draft-5584a58edc256.html)

Final Draft IRS - Report Final Draft (/documents/final-draft-5584528735524.html)

Final Draft 1|Page I. INTRODUCTION This is a case about a female patient, E.G.T., who is 34 years old from Nepo, GuaGua, Pampanga. She was (/documents/final-draft-5584565f84c0f.html) admitted at Jose B. Lingad Memorial Regional… Final Draft BBA.LL.B (H) Neeraj Lalwani Roll No: 29 Project Report Winter Semester 2009-2010 Course: General Principles of Contract Law (/documents/final-draft-558457574d847.html) (Law of Contract- I) Title: Temporary Injunctions… Final Draft UNIVERSITATEA “OVIDIUS” CONSTANŢA FACULTATEA DE LITERE SPECIALIZAREA ENGLEZA-ITALIANĂ PASSIVE VOICE IN (/documents/final-draft-55845e5b49e2d.html) ENGLISH AND ITALIAN COORDONATOR CONF. UNIV. DR. CAMELIA BEJAN… Final Draft A STUDY OF THE COMPLIANCE OF SELECTED BARANGAYS IN QUEZON CITY TO RELEVANT LAWS, RULES AND (/documents/final-draft-55844666b25d1.html) REGULATIONS ON ARCHIVES AND RECORDS MANAGEMENT VIVIAN SARAH C. JUANSON SUBMITTED… Final draft (/documents/final-draft-5584ab3881daa.html)

Final Draft Letter of Transmittal Date: 30th August, 2009 Dr. Md Khasro Miah Faculty Member School of Business North South University Dear Sir, (/documents/final-draft-558461eec7906.html) Hereby I would like to submit to you the…

Final Draft Final Draft (/documents/final-draft-558451426d86d.html)

Final Draft Last Name:___________________ First Name: __________________ Final Exam Bio320 Dr. Chan (/documents/final-draft-5584517a46589.html) There are 30 multiple choice questions worth 2 points each. Use a #2 pencil to answer the multiple choice questions. … Final Draft BEMCO HYDRAULICS LTD. BELGAUM EXECUTIVE SUMMARY The Bemco Hydraulics Limited was established in the year (/documents/final-draft-558458e613dd7.html) 1957. This company is well known throughout India. It is pioneer… FINAL DRAFT Macro & Micro finance in Dena Bank A FINAL PROJECT REPORT ON ³MACRO & MICRO FINANCE IN DEN BANK´ Submitted by: Dinky (/documents/final-draft-55845aeeefdc8.html) Khandor (09047) Komal Lalwani (09051) BATCH… Final Draft To Develop the Technical Feasibility of Very Large Scale Photovoltaic Systems for Desert Areas of Pakistan by ASIF RASOOL Thesis (/documents/final-draft-55845be0709a8.html) submitted to the faculty of PIEAS in partial…

Final Draft CHAPTER 1 INTRODUCTION The name "garnet" comes from the Latin granatus, a grain possibly in reference to malum garanatum (/documents/final-draft-558449489f61b.html) (pomegranate) a plant with red seeds similar…

Final draft (/education/final-draft-5584b580b7a5c.html)

Final Draft (/education/final-draft-5584af76df983.html)

Final Draft Page |1 KABANATA I ANG SULIRANIN AT KALIGIRAN NITO 1. Introduksyon Maraming tao ang nag-hahangad makapunta ng ibang (/documents/final-draft-558462db7e712.html) bansa, isa sa mga paraan upang makamit ang masaganang… Final Draft To: Rachael Bara From: Stephen Barr Subject: PIPER AIRCRAFT SERVICE BULLETIN No. 1199 – MAIN LANDING GEAR TORQUE LINK (/documents/final-draft.html) INSPECTION Date: January 20, 2012 Summary The purpose…

View more (https://docslide.fr/search/? q=Final+Draft)

Subscribe to our Newsletter for latest news.

NEWLETTER

We built a platform for members to share documents and knowledge. And we are not related to any other website. (Our website list) (https://docslide.us/about.html)

About

(/about.html) Terms

(/info/dmca.html) Contact STARTUP - SHARE TO SUCCESS

(https://www.facebook.com/docslide.net)

(/info/terms.html) DMCA

(/contacts.html)

(https://twitter.com/docslide_net)

(https://www.google.com/+DocslideNet)

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.