SILVER NEEDLE [PDF]

Jul 29, 2015 - Java Jampit memiliki karakter yang kaya, kompleks dan hal-hal baik lainnya yang kita harapkan dari segela

24 downloads 15 Views 1MB Size

Recommend Stories


Silver Bullion's Gold & Silver
This being human is a guest house. Every morning is a new arrival. A joy, a depression, a meanness,

silver
If you are irritated by every rub, how will your mirror be polished? Rumi

Silver
We may have all come on different ships, but we're in the same boat now. M.L.King

Needle Arts
If you are irritated by every rub, how will your mirror be polished? Rumi

Silver
Come let us be friends for once. Let us make life easy on us. Let us be loved ones and lovers. The earth

Acupuncture needle
I tried to make sense of the Four Books, until love arrived, and it all became a single syllable. Yunus

Needle Disposal
Kindness, like a boomerang, always returns. Unknown

j-needle
Never let your sense of morals prevent you from doing what is right. Isaac Asimov

approved budget - Butte-Silver Bow [PDF]
The final budget includes a net overall increase of 10.75 full-time equivalent employees ... Government Facilities. Service Employee II. 1.50. ______. TOTAL CHANGE .... There are obvious improvements we can make in this document and we are ...... To

[PDF] Download The Silver Linings Playbook
When you do things from your soul, you feel a river moving in you, a joy. Rumi

Idea Transcript


Java Jampit by LegalDrugsCoffee Well, well, well… Disini siapa yang kurang menyukai rasa asam dikopinya? Nah.. Java Jampit by Legal Drugs Coffee jawabnya! Kopi pertama kali masuk ke Indonesia, ditanam ditanah Jawa. Sejak itu, Jawa dikenal dengan perkebunan kopi yang mengolah kopi sebagai kopi komersil.

Perkebunan pertama dimulai ketika masa penjajahan Belanda pada tahun 1699. Seperti yang sering kita dengar nama Jawa (Java) sudah menjadi sinonim pengganti untuk menyebut segelas kopi. Seringkali kita mendengar “Let’s have a cup of java”, daripada “Let’s have a cup of coffee”. Hal ini diakibatkan oleh populernya kopi yang berasal dari tanah Jawa.

Perkebunan kopi di tanah Jawa berada diketinggian sekitar 4.000 kaki diatas permukaan tanah dengan kondisi tanahnya yang dikelilingi gunung-gunung berapi. Java Jampit kami olah dengan wet process dan dirosting pada tingkat medium. Wet process seringkali menghasilkan biji kopi yang lebih bright, clean, dan memiliki body yang lebih ringan dibandingkan dengan dry process. Java Jampit memiliki karakter yang kaya, kompleks dan hal-hal baik lainnya yang kita harapkan dari segelas kopi Indonesia. Aroma yang tercium ketika beans di-brewing adalah campuran wangi manis kopi dengan sejenis wangi bunga dan sedikit wangi rempah (spice). Jangan ditanya… Baru dicium saja efek dari Java Jampit ini sudah menenangkan, dan menyenangkan!

Kekayaan karakternya yang tebal (thick), rich body dengan notes-notes bittersweet dark chocolaty, floral lavender, dan sweet liquorice – sedikit menggantikan tingkat keasamannya menjadi lebih rendah (lower acidity) dibandingkan kopi-kopi dari Indonesia ataupun jenis beans lain yang diproses dengan wet process.

Tingkat acidity yang rendah pada biji kopi, bagi sebagian orang terasa kurang “nendang”, flat, dan kurang balance. Tapi bulak-balik kami mengingatkan, soal selera kopi ..semua karakter kopi sah-sah saja. ga perlu diperdebatkan, nikmati aja bosss (hehehe).. Hal ini malah menakjubkan! Amazing bukan?? Kopi dari Indonesia bisa diolah dan menghasilkan beragam karakter!!

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/07/blog-posting-legaldrugs.jpg) Gimana? Sudah siap menyeduh Java Jampit dengan tangan anda sendiri? Waktunya sekarang, atau silahkan tunggu panen selanjutnya, bwehehe.. *ketawa jumawa* Untuk info, tanya-tanya, langsung kontak admin aja; [email protected] atau Line: (@)atidaram

Report this ad

Report this ad JULY 29, 2015 #JEJAKKOPI, ARABICA, COFFEE, DARK CHOCOLATY NOTES, FLORAL LAVENDER, INDONESIA, INDONESIAN COFFEE, JAVA, JAVA JAMPIT, KOPI, KOPI JAVA, KOPIINDONESIA, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, LOW ACIDITY, ROAST-ON-DEMAND, ROASTING, SWEET LIQUORICE LEAVE A COMMENT

LEGALDRUGSCOFFEE’S BLEND Setiap specialty coffee (arabica), sebaiknya dinikmati berdasarkan tiap origin-nya, agar karakter yang ada dalam biji kopi dapat dinikmati dengan sempurna (flavor, aroma, body, dan aftertaste). Ketika sudah cukup familiar dengan single origin, biasanya kita mulai bisa membedakan karakter-karakternya, misalnya: pada salah satu origin kita suka sekali karakter fruity-nya, namun kita juga ingin menambahkan body yang lebih tebal, atau aftertaste yang lebih lama, atau mungkin juga ingin menambahkan sedikit karakter earthy pada secangkir kopi yang kita nikmati. Perubahan karakter biji kopi bisa saja kita dapat dengan treatment yang berbeda ketika menyeduhnya, misal bila kita seduh dengan metode V60, maka body dan acidity akan lebih naik, dst, dst. Nah, selain dengan teknik brewing yang berbeda, karakter dan kekayaan cita rasa dapat diperoleh dengan mem-blending biji kopi.

Pada mulanya, blending biji kopi dilakukan untuk salah satu alasan berikut; mencapai kekayaan rasa yang kompleks, menekan nilai ekonomi dalam sebungkus biji kopi, mensiasati kelangkaan biji kopi (gagal panen, kuantitas sedikit/ langka, dll), menciptakan signature blend yang unik dan khas. Nah, bagaimana jika Legal Drugs Coffee menghadirkan signature coffee blend untuk mencapai setidaknya 3 dari 5 pasal yang disebutkan sebelumnya? Signature, lebih kaya rasa, lebih ekonomis. Who’s with me?!

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/03/10818425_10152869715859023_3188260186814731376_o.jpg) legaldrugscoffee house blend Blending coffee is a fine art that marries coffee beans from different origins to enhance the best qualities of each, they said. You don’t have to be an expert to create your own signature blends. You just need an adventurous spirit and love of coffee. Siapa yang ga sabar? COMING SOON!! APRIL 7, 2015 #JEJAKKOPI, ARABICA, COFFEE, COFFEE BLEND, HOUSE BLEND, INDONESIAN COFFEE, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, SPECIALTY COFFEE LEAVE A COMMENT

LEGALDRUGS; Roast-On-Demand and Coffee Journal Let me begin by admitting up front that I am probably the wrong person to write down a coffee review and starting this coffee journal. As you may know, Me and the unicorns team are providing an individual attention to each roast that we are able to uphold the highest standarts of quality. We roast our specialty coffee no more than 2weeks before sending it out to you, and we strongly encourage you to brew your own coffee, #ManualBrewingGarisKeras (https://www.facebook.com/hashtag/manualbrewinggariskeras)!! But somehow at some point, I wanted someone to brewing me a cup of joe.

Having a ‘me time’ or just hang out.

I am often asked, “Which coffee shop has the best coffee?”, or “Which cafe has best atmosphere and theme?” It takes me forever to answer that simple question. So here it is! Let the fun begin! #jejakkopi

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/03/10569094_10152865246849023_8103939548884851938_n.jpg) PS: Well, it starts with inspiration from others; thanks dearest Sharon and Mija. You both got me inspired! Mwachh!! PPS: Thanks little green couch, in this corner is where the idea comes for the first time. PPPS: We are ready roast-to-order your coffee beans for next week (monday), available beans: Sirisi-risi and blue batak. (#TeuteupJualanSis (https://www.facebook.com/hashtag/teuteupjualansis), nyahaha) Cheers!! MARCH 27, 2015 #JEJAKKOPI, COFFEE JOURNAL, COFFEE SHOP, ROAST-ON-DEMAND LEAVE A COMMENT

Understanding the Coffee Roasting

Sebagai informasi, biji kopi yang kita seduh itu berasal dari buah kopi yang daging (buah) serta kulitnya sudah dikupas dan dibersihkan. Biji kopi yang sudah dicuci dan belum disangrai teksturnya lunak dan spongy, memiliki kandungan acid, protein, gula, dan kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi yang sudah disangrai.

Proses roasting ini adalah sebuah proses kimia, dimana aroma, acid, dan komponen rasa dibentuk, diseimbangkan, dan direkayasa. Setelah disangrai, biji kopi berkurang berat jenisnya hingga 20% karena proses sangrai merubah kandungan air dan gula alami menjadi CO2. CO2 berperan sebagai kendaraan untuk mendistribusikan aroma dan rasa. (sumber: klik disini (http://www.cikopi.com/2010/04/home-roasting/)). Setelah disangrai, biji kopi menjadi crunchy dan siap digiling. Sama seperti memasak daging steak, terdapat pilihan/ preference untuk menikmatinya dengan beragam tingkat kematangan. Setiap pilihan tentu memiliki alasan, kekurangan, dan kelebihannya tersendiri.

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/03/17e204b25940679ecebed63cc3feec84.jpg)

Secara general, teknik sangrai dibagi mejadi 4 tingkat warna; light, medium, medium-dark, dan dark. Perdebatan mana yang paling tepat dan sempurna tidak akan ada habisnya, karena pilihannya sangatlah subjektif. Terkadang pemilihan dan selera, ditentukan juga oleh aspek geografis asal biji kopi berasal, kebiasaan atau budaya suatu daerah. Namun ketika kita berbicara pada ranah roasting sebagai proses terjadinya perubahan unsur kimia, maka tolak ukurnya dapat menjadi lebih ilmiah dan bukan lagi menjadi pendapat. Untuk melihat step-step perubahan kimia pada proses roasting bisa intip disini (http://www.coffeeresearch.org/coffee/roasting.htm) dan ini. (https://www.sweetmarias.com/roast.carlstaub.html) Setiap perusahaan kopi memiliki istilah sendiri untuk menyebut tingkat kematangan kopi mereka. Sedangkan para roaster lebih mengkategorikannya secara lebih akurat dengan skala warna (Agtron Numbers).

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/03/29fda48f4bfe04b79033d2d496b84685.jpg) Terus apa bedanya?

Pada roasting tingkat Light, biji kopi berwarna coklat muda, karakternya ringan dari sisi body, tidak ada lapisan minyak dipermukaan, level acidity-nya lebih tinggi. Tingkat roastingan Light dipercaya juga kandungan kafeinnya lebih tinggi dibandingkan dengan kopi yang diroasting dark. Tingkat selanjutnya adalah Medium, pada tingkat ini kandungan gula alami sudah mulai sedikit berkaramel, dan keasaman juga mulai menurun. Specialty coffee sangat ideal untuk di-roasting pada level ini, karena tahap ini lebih seimbang dan menonjolkan sisi rasa, aroma, dan acidity setiap origin biji kopi. Medium-dark lebih kaya rasa, warnanya lebih gelap dan lapisan minyak mulai sedikit muncul dipermukaan. Roasting medium-dark memiliki body yang lebih pekat dibandingkan roasting yang lebih ringan sebelumnya. Rasa dan aroma pada tahap ini menjadi lebih teridentifikasi, rasa kopi juga terkadang menjadi terasa lebih spicy.

Kopi dengan tingkat Dark memiliki warna gelap seperti cokelat dan kadang nyaris hitam. Lapisan minyak pekat dipermukaan, dan dapat terlihat juga pada permukaan cangkir ketika kopi sudah diseduh. Rasa pahit (bittersweet) menjadi lebih menonjol, aroma smoky, karakter rasa (flavor) berkurang.

(Untuk breakdown mengenai tingkat roasting yang lebih lengkap bisa lihat disini (http://www.ncausa.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=74), disini (http://braziliancoffeeco.com/roast-colorscale/), dan ini (http://www.coffeecrossroads.com/coffee-101/coffee-roasts-from-light-to-dark), juga ini (http://www.coffeereview.com/coffee-reference/coffee-categories/roast-styles/roasttable/).) Membeli kopi dengan dark roast akan cukup membingungkan, dan beresiko. Perlu sedikit waspada, apakah roasting-an dark ditujukan untuk menutupi biji kopi yang defect/ cacat atau memang sengaja dibuat dark.

Selain itu, pengujian tingkat/ gaya roasting, teridentifikasi dari 5 ciri utama yang mempengaruhi rasa, yaitu; keasaman, body, sweetness, karakter varietas/ origin, dan aroma. (untuk melihat hasil perbandingan dan grafik transformasi kopi bisa lihat disini (http://www.scribblerscoffee.com/flavor_effect_of_roaststyle.htm))

Untuk breakdown yang lebih lengkap bisa lihat disini (http://www.ncausa.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=74), disini (http://braziliancoffeeco.com/roast-color-scale/), dan ini (http://www.coffeecrossroads.com/coffee-101/coffee-roasts-from-light-to-dark), juga ini (http://www.coffeereview.com/coffee-reference/coffee-categories/roast-styles/roast-table/).

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/03/03358fedbcea6a380d061968093a0a0c.jpg) Be sure to check your beans before you buy them! MARCH 17, 2015 COFFEE, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, ROASTING, SPECIALTY COFFEE LEAVE A COMMENT

Why is Juria Coffee Beans Sacred? Selamat pagiiiiii!! Selamat berakhir pekan. Sudah ngopi hari ini? Kalau belum ngopi, yuk ngopi dulu mas, mbak.. Terus silahkan menikmati share kami mengenai biji kopi Juria.

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/11026077_10152806845184023_2725901315203056964_n.jpg) Sacred Juria, kenapa sacred? Juria adalah salah satu jenis kopi yang langka. Beliau berasal dari Pulau Flores, NTB. Lokasi perkebunannya di desa Colol, Manggarai – dengan ketinggian mencapai 1200-1400 mdpl. Selain varietas Juria, didaerah tersebut terdapat juga Red Caturra, Yellow Cattura! (Coming soon)

Kalau dirunut dari sisi antropologisnya, masyarakat desa Colol enggan menjual atau memberi biji kopi juria kepada orang asing yang bukan anggota mereka. Bisanya biji kopi juria hanya dikonsumi untuk keperluan sehari-hari mereka sendiri.

Dari beberapa sumber (http://www.roastmagazine.com/resources/NavOrigins/NavOrig09_2_MarApr.pdf), menceritakan bahwa sejarah tanaman kopi yang sekarang tingginya mencapai 4-5 meter dan rata-rata berusia 50tahun ini, pada mulanya dibawa oleh seorang penduduk asli Flores bernama Rudolf Kawoer yang berkesempatan untuk sekolah di Makasar. Sepulangnya dari Makasar, ia mengajak warga Flores untuk ikut menanam dan melestarikan bibit kopi yang ia bawa pada sekitar tahun 1950. Uniknya, tidak seperti tanaman kopi pada umumnya, panen buah kopi juria hanya berlangsung dipuncak musim panen untuk memastikan buah kopi pada keadaan matang yang tepat, dan dipilih manual dengan tangan.

Ketika memanen Juria dengan tinggi tanaman sekitar 4-5meter, para petani harus memanjat dan berdiri pada sebuah bambu panjang yang dibentangkan antar dahan tanaman. Bambu ini membantu petani agar lebih mudah menjangkau dahan yang lebih tinggi.

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/image-2.jpg) (https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/image-1.jpg) Sumber: http://www.tamansarikopi.com Selain dengan bambu panjang, para petani juga menggunakan alat dengan kait khusus (atau tradisional) untuk memetik hanya buah kopi yang terbaik. Situasi panen seperti ini menghadirkan atmosfer akrobatik dan pertunjukan sakral, terutama ketika para petani mengisi keranjang-keranjang panen sambil menyanyikan lagu (mantra) tradisional untuk merayakan panen raya. Bila kemudian hari (sekarang misalnya) – biji kopi juria bisa mampir ke roasting room kami, ini pasti telah melewati ribuan cerita dan proses negosiasi yang mengagumkan.

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/10612856_10152806126389023_4802155274684148603_n.jpg) We really appreciate their long journey; the plant, the historical story, the farmers, the process, the negotiation – to present us this magical cup of coffee profile. We think you would love Juria’s rich cultural heritage and incredible stories as much as we do. Profile: Nutty, creamy, sweet mellow, body medium, chocolate notes. FEBRUARY 28, 2015 ARABICA, COFFEE, FLORES, INDONESIAN COFFEE, JURIA, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, NTB, SINGLE ORIGIN, SPECIALTY COFFEE LEAVE A COMMENT

BREWING COFFEE AT HOME (PART 2) – FRENCH PRESS Halooo, ehh gimana udah ngopi? Mungkin udah pada tau, kalau sebagian besar misi kami di LegalDrugsCo, adalah; memberikan pandangan baru mengenai kopi, sehingga kamu-kamu sebagai pencinta kopi dapat lebih mengenal minuman yang kamu seruput setiap hari itu.

Kalau kamu melewatkan Brewing Coffee at Home Part-1 (https://legaldrugscoffee.com/2015/01/24/brewing-coffee-at-home-part-1/), kamu bisa klik link tersebut. Sebelum membahas teknikteknik manual brewing, (dipostingan tersebut) – kami memberikan tugas untuk mencari tau tipe/ karakter kopi seperti apakah yang kamu suka. Mengenal karakter, berarti memudahkan mencari teknik brewing yang tepat.

Nah kalau masih belum tau, mungkin french press ini dapat dipertimbangkan. Kenapa? Soalnya gampang banget! Alatnya juga cenderung terjangkau, harganya ada yang mulai dari seratus ribuan untuk merek biasa aja (tapi tidak mengecewakan) sampai ratusan ribu untuk merek kece yang lebih pro. Karakter kopi yang dihasilkan dari french press ini kurang lebih sama seperti kopi tubruk, bubuk kopi sama-sama terendam air – namun pada french press hasil seruputannya tanpa ampas. Terus apa yang harus disiapin, nih?

Pertama, selain plunger/ si french press, kita butuh bubuk kopi (ya iya lah), hehee. Bubuk kopi digiling pada ukuran medium to coarse. Penting: Jangan digiling halus! Lalu, tentunya kita butuh air panas dengan suhu 90’C-92’C. Dasarnya kita hanya butuh hal itu saja, kalau mau lebih presisi, (dan fancy) :P.. Kamu bisa upgrade equipment jadi lebih advance dengan menambah: timbangan (scale), timer, grinder, dan sampai tidak terbatas – (sudahlah kita ga usah bahas alat dulu, oke? hwehehe)

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/10998902_10152798157074023_1935071144999200382_n.jpg) Sebelum brewing, pastikan: 1. Saringan di-frenchpress bersih dari sisa-sisa kopi sebelumnya, karena kopi bisa jadi kacau dan aneh. 2. Giling kopi mendadak sebelum brewing, untuk memaksimalkan aroma dan rasa. Giling pada ukuran medium to coarse! 3. Panaskan air sampai mendidih, kemudian biarin (sekitar) 30 detik. Sehingga suhu air ketika kontak dengan kopi, ada pada sekitar suhu 90’C-92’C. Langkah-langkah: 1. Masukan bubuk kopi ke plunger, lalu “bloom”/ pre-infusion (http://www.groundworkcoffee.com/pages/pre-infusion-extraction-and-brewing)bubuk kopi selama 30 detik. Pastikan bubuk kopi basah semuanya. (Pre-infusion dalam bahasa sederhana, adalah membasahi kopi dengan air panas sebelum benar-benar diseduh) 2. Setelah 30 detik pre-infusion, tuang air panas (150ml/250ml) perlahan ke plunger – menuang dengan gerakan melingkar muter-muter adalah optional

Proporsi kopi dan air (yang disarankan): 10 gram kopi untuk 150ml air, atau dalam bahasa indonesia yang lebih bersahabat; 2sdm untuk satu gelas. (tambah air menjadi 250ml untuk kopi yang lebih light, atau sesuai selera yak.. (PS: bisa main diproporsi 1:15 atau 1:13) – prinsipnya have fun aja, ya!!) 3. Tutup plunger, terus tekan saringan sampai batas air – sehingga bubuk kopi terendam dan gak ngambang di permukaan. 4. Hit that start button on your timer, and wait until 4 minutes. (atau seperti contoh kasus saya, brew sampai 6 menit untuk hasil brewing yang lebih pekat). In advance note: brewing time is 4.30² or 6.30² in total (+ pre infusion time)

5. Setelah sampai pada waktu brewing yang ditentukan, tekan saringan sampai bawah, dan langsung tuang ke gelas – karena kalau kopi masih dibiarin di-plunger maka proses brewing sebenarnya masih berlangsung. Kopi akan makin pait (seperti prinsip segelas kopi tubruk).

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/10991250_10152798156599023_2244067433281354626_n.jpg) Enjoy your brewing experience! FEBRUARY 23, 2015 COFFEE, FRENCH PRESS, INDONESIAN COFFEE, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, MANUAL BREWING, PLUNGER, SINGLE ORIGIN, SPECIALTY COFFEE, TORAJA, TORAJA SAPAN LEAVE A COMMENT

COLD BREW EXPERIMENT AT HOME (Part-3) Aeh, aehh.. Panjang juga ya ternyata!! Buat yang penasaran resep dan proporsi kopi yang diuji oleh LegalDrugsCoffee, udah bener banget nih, kita lanjut dimari!! Buat yang ketinggalan berita, apa sih cold brew, monggo mampir ke link-link berikut: – postingan sebelumnya mengenai cerita cold brewing, di: Part-1 (https://legaldrugscoffee.com/2015/02/09/cold-brew-experiment-at-home-part-1/)– – postingan sebelumnya mengenai cara membuat cold brewing, di: Part-2 (https://legaldrugscoffee.com/2015/02/09/cold-brew-experiment-at-home-part-2/)–

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/10468688_10152735872964023_8289611749538473470_n.jpg) Eksperimen 1: LegalDrugsCoffee Robusta Siantar 30 GR (fine ground size), Mineral water 200ML (menyusut jadi 180ML) Waktu: 23Jam. * Eksperimen 2: LegalDrugsCoffee Arabica Silimakuta 30 GR (medium ground size) Mineral Water 220ML (menyusut jadi +/- 190ML) Waktu: 23Jam.

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/10410889_10152766763254023_7205437769397019876_n.jpg) * Eksperimen 3: LegalDrugsCoffee Toraja Kudsane 50 GR (coarse ground size) Mineral Water 375ML (menyusut jadi 300ML) Waktu: 15Jam. Hasilnya: 1. Kalau yang Robusta Siantar, hasilnya sedikit pekat. Mungkin karena pakai robusta dan ukurannya halus. Cocok untuk bikin melek dan persiapan hari yang super sibuk! 2. Silimakuta dengan medium ground, cukup cocok dilidah. Semuanya serba pas, rasa keluar semua, acidity medium. 3. Toraja dengan ukuran coarse dengan waktu 15jam, hasilnya membingungkan, haha.

Hasilnya nutty, tapi agak asam, ga tau nih apa yang terjadi (minta petunjuk dulu). XD

(https://legaldrugscoffee.files.wordpress.com/2015/02/ce5c21672d5fa25195b8145524da3c0a.jpg) Setelah tau cara buat cold brew, terus gimana cara menikmatinya? Ini ada satu artikel menarik untuk diintip: link (http://www.gimmesomeoven.com/how-to-cold-brew-coffee-recipe/). Saya pakai resep: 3/4 kopi+ 1/4 air atau susu, ada juga yang 1/2 kopi+ 1/2 air atau susu. Best of luck, Selamat mencoba!!

FEBRUARY 9, 2015 ARABICA, BREW, COFFEE, COLD BREW, INDONESIAN COFFEE, LEGALDRUGS, LEGALDRUGSCOFFEE, MANUAL BREWING, ROBUSTA, SIANTAR, SILIMAKUTA, SINGLE ORIGIN, SPECIALTY COFFEE, TORAJA 1 COMMENT

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.