T S A N I Y U D A [PDF]

Dihubungin sana, siapa tau jodoh tha. ... Tapi urusan jaga kesehatan dengan jam kerja yang abnormal ini yang harus lebih

7 downloads 46 Views 839KB Size

Recommend Stories


K A T H Y B U I S T
Happiness doesn't result from what we get, but from what we give. Ben Carson

N A T H A N T I N D A L L - Nathan James Tindall
Kindness, like a boomerang, always returns. Unknown

P U T U S A N - Pengadilan Negeri Sibolga
Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. Rumi

P U T U S A N - Pengadilan Negeri Medan
We must be willing to let go of the life we have planned, so as to have the life that is waiting for

T I K L A Y I N
Make yourself a priority once in a while. It's not selfish. It's necessary. Anonymous

B A N K OF I N D I A [PDF]
Kolkata Zonal Office. Estate Department. Date : 13-05-2015. PREQUALIFICATION OF ARCHITECTS / CONSULTANTS. FOR PROPOSED CONSTRUCTION OF BANK'S MULTISTORIED. BUILDING AT FINANCIAL HUB .... While filling up the application with regard to the list of imp

​ ​U​ ​N​ ​I​ ​V​ ​E​ ​R​ ​S​ ​I​ ​T​ ​Y​ ​​ ​​ ​O​ ​F​ __
In the end only three things matter: how much you loved, how gently you lived, and how gracefully you

T•D•A
Nothing in nature is unbeautiful. Alfred, Lord Tennyson

​ ​U​ ​N​ ​I​ ​V​ ​E​ ​R​ ​S​ ​I​ ​T​ ​Y​ ​​ ​​ ​O​ ​F​ __
Learn to light a candle in the darkest moments of someone’s life. Be the light that helps others see; i

Idea Transcript


Follow tsaniyuda

Saya tau ini tidak akan pernah mudah, tapi saya pernah menjalaninya dan bisa. Saya sempat meragukan kemampuan saya lagi tapi saya yakin pasti bisa. Keputusan terberat saya untuk hal yang lebih besar. Hal yang saya belum bisa menempatkan diri bahkan. Sesuatu yang masih di angan-angan, yang saya kira masih jauh tempuhnya. Tapi waktu terus berjalan tanpa mau tau, bagaimana mungkin saya masih diam dan melihat diri saya dikalahkan begitu saja? Sadis memang kalau kita kembali mengingat hal-hal yang harus diputuskan dengan “tega”, padahal tidak ingin. Apalagi perihal meninggalkan yang kita suka, sebuah kebiasaan, kehangatan, atau apa saja yang rasanya sudah menjadi bagian dari punya kita… …tapi kita harus menerima kalau nyatanya “itu” bukan milik kita dan harus rela (bagaimanapun caranya) melepaskan lagi. Rasanya menyesal pernah menyayangi kalau akhirnya harus pergi, bisakah kamu datang dan tetap saja disitu sampai besok, lusa, nanti dan seterusnya?

bersenang-senang, melakukan semua hobi, ikut berbagai pentas dan kompetisi, patjaran *uhuk*, dan melakukan semua hal sesuka saya. Saya rasa hal itu sudah seharusnya berakhir. Bukan, bukan berakhir sama sekali, tapi dikurangi dan digantikan dengan hal-hal yang faedah-ing. Mama sudah seringkali menanyakan hal-hal serius sekarang, seperti… “Jadi kamu kapan nikah?” Dan saya hanya memandang Mama saya dengan tatapan nanar, ‘Ya Allah, hilal saja belum tampak…” batin saya.

Atau pernah suatu hari Mama tiba-tiba membuka obrolan tentang seorang lakilaki, anak dari temannya. Semangat sekali menceritakan latar belakang keluarga, pendidikan dan kesuksesannya. Aneh sekali, jangan-jangan abis ini Mama saya nyuruh saya kenalan sama orangnya, terus berharap kami berjodoh. “Kemarin anaknya minta nomermu, ni Mama juga udah punya nomernya. Dihubungin sana, siapa tau jodoh tha.” Ujar Mama saya di akhir ceritanya. LHA LAK TENAN!

Betapa kita membutuhkan pembentukan citra positif terhadap diri, link ini cukup membantu saya dalam mempelajari salah satu tekniknya, Bragologue.

Manusia gagal lalu bersedih hati; Manusia gagal lalu bangkit dengan percaya diri. Manusia dikhianati lalu bersusah hati; Manusia dikhianati lalu mengikhaskan. Manusia berhasil lalu menyombongkan diri; Manusia berhasil lalu berbagi ilmu. Manusia dihadapkan dengan pilihan, jawaban terbaiknya selalu dari kata hati.

Bekerja di media televisi khususnya pada divisi pemberitaan memang harus legowo menerima aturan jam kerja yang nggak biasa ini, awalnya berpikir ‘seru nih, lumayan juga kan selama ini seneng begadang!’ Dan ekspektasi - ekspektasi lainnya yang saya pikir semua bakalan asik-asik aja karna ya emang lebih terbiasa hidup malem selama ini. Tapi akhir-akhir ini baru nyadar kalo ternyata jadi gampang sakit ya? Entah flu, migrain, badan pegel-pegel, pencernaan terganggu, dan jam tidur saya yang kacau bahkan sering dalam sehari cuma tidur selama 4 jam. Gila, ngantuknya gak karuan kalo udah sampe kantor, rasanya pengen ambil bantal, guling selimut, masuk ke studio, matiin lampu dan tidur sampe pagi. LOL. I’m dying help meehhh.. Ditambah lagi kebiasaan jarang minum, apalagi air putih. You know lah apa aja manfaat dan kegunaan air putih buat tubuh kita, ngertinya ngerti, tapi tetep aja buat ngabisin 200ml air putih aja berat banget. Terus gimana caranya saya harus memenuhi kebutuhan cairan yang ideal buat tubuh? I’ll try 'cause I’m tired of these complaints. Ini bukan saya lagi ngeluh soal kerjaan bukan, selama ini saya menikmati jadi orang media. Tapi urusan jaga kesehatan dengan jam kerja yang abnormal ini yang harus lebih saya perhatikan lagi (dan tentunya buat kamu yang senasib dengan saya). Bekerja di malam hari yang notabene merupakan jam-nya tubuh kita beristirahat emang harus ekstra menjaga kesehatan. Diawali dengan yang gampang dulu seperti banyak - banyak minum air putih, inget…sekitar 70% dari tubuh kita berisi cairan. Minumnya air putih, bukan air tajin, yaelah pliz. Jangan gampang dikit - dikit minum obat kalo lagi ngerasa gak enak badan, saya biasanya coba buat tidur yang cukup, berjemur di bawah matahari pagi dan jalan - jalan bentaran kalo lagi agak pusyiang atau flu. Kalo ndilalah eh paginya masih gak enak, baru minum obat dan banyakin istirahat. Walau perkerjaan saya nggak menguras banyak tenaga fisik karena gak pake lari-larian atau mondar-mandir yang terlalu, tapi tetep aja toh namanya kerja di malam hari rasa capeknya bakal lebih kerasa dua kali lipat dibanding yang kerja di jam normal. Itu yang saya rasain, tapi saya tetep bersyukur dan berusaha bertahan hehehe. Walau cita-cita saya nanti saya harus menjalani hidup dengan normal seperti orang-orang yang kerja di pagi hari dan tidur di malam hari, paling tidak sekarang saatnya saya menantang diri saya untuk bisa tangguh dan berusaha jadi yang terbaik disini. Salam super pekerja malam!

Terima kasih Pah udah nemenin Rara sampai usia 23 tahun, terima kasih Pah buat 23 tahun perlindungan Papah ke Rara. Tiap Rara dirumah dan sekarang gak ada Papah, Rara selalu nganggap Papah lagi kerja. Kalo malem Rara sekarang gak bisa liat Papah lagi, Rara berpikir Papah lagi dinas luar kota. Semua kebaikan Papah selalu Rara inget, Rara mau ceritain semua suatu saat nanti kalo Rara ketemu Pencipta kita. Pah, Rara gak bisa meluk Papah lagi kalo kangen. Atau nggenggam tangan Papah lagi sama seperti saat Papah tertidur di bed depan tv. Waktu itu Rara nangis liat Papah gak seperti biasanya, Rara sedih Papah ngerasain sakit bertahun-tahun. — Mungkin Rara gak pernah terbuka ke siapa-siapa, semua selalu menganggap Rara baik baik aja. Tapi yang Rara rasain sekarang lebih dari patah hati, walau Rara harus ikhlasin Papah pulang. Masih banyak hal yang mau Rara denger dari Papah, Rara masih terus bawa Papah ke impian impian besar Rara. Papah tetap ada buat Rara. Selamat beristirahat Papahku, Papah terbaik yang Allah ciptakan buatku. Sampai nanti kita ketemu lagi Papah :)

I love you, thank you for everything Papa.

Terserah. Saya bukan mempermasalahkan itu. Yang saya tahu, kita sama-sama udah dewasa buat (seharusnya) ngerti tentang ini. Saya kira kamu bukannya tidak tahu bukan? Hanya berpura-pura acuh dan berlindung di bawah jurus ‘Hak Asasi’. Serius, jangan pura-pura bodoh. Saya selama ini tidak pernah mau tahu sebenarnya, tapi urusanmu itu bisa membuat banyak orang berpikiran aneh tentangmu dan justru berpikir bahwa Kamu sebenarnya tidak pernah yakin. Hal yang kamu ragukan, tidak seharusnya dipermainkan. Kalau memang belum yakin, kenapa harus iya? Kenapa tidak menunggu? Atau tidak saja sekalian. Saya tahu seharusnya kamu tahu apa yang sudah kamu perbuat ini membahayakan dirimu sendiri.

I’m building a memory with you I will be a guiding light for you Mark my words, I’ll keep my promises to you I’m building these memories with you I will be a safety net for you . . [Mocca - Building Memories]

Page 1 of 12

© 2011–2018 Copyright by T S A N I Y U D A. Moth theme by Theme Grinders.

Next »

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.