The Beauty of Silence [PDF]

29. Putri Ayu. Puput orangnya ramah, baik, sangat fleksibel, dikasih tanggungjawab apapun siap sedia. Kalo difoto gayany

4 downloads 31 Views 4MB Size

Recommend Stories


PDF Download Silence of the Heart
I cannot do all the good that the world needs, but the world needs all the good that I can do. Jana

the comfort of silence
Everything in the universe is within you. Ask all from yourself. Rumi

PdF Download Silence of the Heart
Those who bring sunshine to the lives of others cannot keep it from themselves. J. M. Barrie

The silence of genes
Learning never exhausts the mind. Leonardo da Vinci

Voice of the Silence
Your big opportunity may be right where you are now. Napoleon Hill

the rhetoric of silence
Knock, And He'll open the door. Vanish, And He'll make you shine like the sun. Fall, And He'll raise

The Grace of Silence
The happiest people don't have the best of everything, they just make the best of everything. Anony

The Silence of God
Learning never exhausts the mind. Leonardo da Vinci

The sound of silence
At the end of your life, you will never regret not having passed one more test, not winning one more

The silence of the lambs?
Come let us be friends for once. Let us make life easy on us. Let us be loved ones and lovers. The earth

Idea Transcript


Wednesday, January 31, 2018

Mungkin diantara kalian ada yang ingin tahu, sebenarnya apa makna dari “The Beauty of Silence”? Keindahan dalam diam atau kesunyian? Bagiku, diam itu punya berbagai makna yang dalam. Dalam kesunyian kepalaku selalu berpikir lebih jauh, berusaha mengerti makna dibalik suatu hal. Dalam diam, bagaikan ada sebuah film masa lalu yang ditayangkan, mengingatkan berbagai peristiwa yang menjadi pelajaran. Dalam diam, kepalaku terbiasa merangkai kata-kata spontan yang harus segera diabadikan melalui tulisan.

t 2018 (2) t January (2) The Beauty of Silence Why I Left Music? 2017 (20) 2016 (15) 2015 (3)

Dalam diam, ada seorang hamba yang sedang berusaha mencapai titik terdekat dengan Yang Maha Kuasa. Mencurahkan segala isi hati dan gundah gulana. Dalam diam, banyak doa yang disampaikan melalui hati yang terdalam. Doa sebagai bentuk pengharapan ampunan dan diberikan perlindungan, kebaikan untuk orang-orang tersayang, serta ungkapan syukur yang tiada henti. Dalam diamnya seorang perempuan, ia simpan berbagai rasa beban yang tak ingin orang lain ikut merasakan. Dalam diamnya seorang laki-laki, ada rasa sedih yang tak ingin ditampakkan, karena kekuatan hati ingin ia tunjukkan. Dalam diam, ada rasa rindu yang masih dipisahkan oleh jarak, berharap suatu saat akan berlabuh. Diam itu indah. Diam tak pernah menuntut balasan. Diam itu memberi dalam ketulusan.

Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 8:23 AM

No comments:

F rid ay, January 26, 2018

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaikum brothers and sisters! Apa kabar? Hope you all always in Allah's guidance. InsyaAllah, post kali ini akan menjawab pertanyaan dengan suara terbanyak melalui poll snapgram saya beberapa hari yang lalu yaitu "Why I stopped playing and listening to music?”. I hope you guys can get new insights about music through this post. Okay let's start. Sejak kecil hari-hariku sangat dekat dengan musik. Berbagai album kanak-kanak kumiliki sehingga aku gemar bernyanyi. Memasuki Sekolah Dasar, kesukaanku dalam bermusik difalitasi melalui pelajaran seni. Kami diajarkan bermain pianika, flute, dan bernyanyi. Yang ketiga menjadi favoritku kala itu, dan kusalurkan melalui berbagai kompetisi bernyanyi. Beralih ke bangku SMP, people know me as a violinist. Aku sangat tertarik dengan biola karena bentuk, suara, dan cara memainkannya yang sangat khas. Sampai suatu hari aku bisa memiliki biola sendiri, belajar sendiri, kemudian melanjutkan kursus dengan seorang pemusik jalanan di stasiun Depok Baru. Aku terus menekuni alat musik ini tingkat akhir bangku SMA.

Seperti remaja pada umumnya, dulu aku pun sangat suka mendengarkan musik, kapanpun dan dimanapun. Saat di perjalanan kudengarkan lagu-lagu indie lokal, saat belajar kudengarkan instrumen klasik, saat senang kudengarkan lagu bertempo cepat, saat sedih kudengarkan lagu mellow sambil memandang ke luar jendela. Saking seringnya mendengarkan musik, rasanya hanya butuh satu hari untuk menghafal lirik-lirik lagu dalam satu album, bahkan lagu-lagu rap sekalipun. Tak mau ketinggalan, aku juga rajin menghadiri berbagai pentas seni. Untuk menyaksikan secara langsung sang pelantun lagu-lagu yang aku sukai. Ikut berjingkrak, melambailambaikan tangan, bahkan berteriak "lagi! lagi! lagi!" di akhir pertunjukan. Astaghfirullah. Sampai pada suatu saat, entah kapan pastinya, Allah menyadarkanku melalui video-videk ceramah yang kutonton melalui YouTube. Aku merasa tertampar oleh banyaknya waktu, tenaga, dan uang yang telah kuhabiskan dengan sia-sia. Waktu yang seharusnya bisa kugunakan untuk melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an yang indah, malah kugunakan untuk merenungi lirik-lirik yang membuatku lupa dengan-Nya. Tenaga yang seharusnya kusalurkan untuk beribadah dan berbuat baik di jalan Allah, malah kusalurkan untuk kesenangan sesaat demi menyaksikan penyanyi kesukaan seraya berloncat. Uang yang seharusnya bisa aku alokasikan untuk bersedekah, malah kubelikan berbagai album dan tiket konser yang tak punya jaminan bisa membuatku terlindung dari siksa-Nya. Aku memang belum pantas menentukan perkara halal dan haram suatu hal. Namun aku yakin, tentang hal yang satu ini lebih baik kamu hindari, kemudian ganti dengan berbagai aktivitas berpahala yang sudah pasti. Cobalah ganti lagu-lagumu dengan murottal para Qiro yang menyejukkan hati. Gunakan suara indahmu untuk melantunkan kalimat-kalimat cinta dari-Nya. Salurkan tenaga dan uangmu untuk berbuat kebaikan, dan memberi manfaat untuk orang-orang di sekitar. InsyaAllah, kamu akan selalu berada dalam lindungan-Nya. Awalnya mungkin akan terasa sedikit sulit, tapi lama-kelamaan pasti akan kamu dapatkan nikmatnya keimanan. Sekian dariku, yang hanya ingin mengingatkan. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan buka playlist video yang kubuat, berisi video-videk yang mewakili alasanku perihal keputusan ini bit.ly/ILeftMusic -ZSS-

Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 5:26 AM

No comments:

Saturd ay, D ecemb er 30, 2017

Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum my sisters and brothers! How's your 2017? Is it full of happiness? Is it full of hardships? Have your dreams come true? "Dream" is always an interesting topic to be discussed. I like it when people dare to share their dreams. Why? Because when they do, it means they believe in the power and the potential of themselves to make it happen! Well, people have their own dreams, aren't they? Having cool gadgets, being a professional, being a rich man, studying in best universities, traveling around the world, and many others. But for now on, let me focus on one thing: a dream to travel the world. Imagine if I ask this question in an event with thousands of audience "WHO WANT TO TRAVEL THE WORLD?" More than ninety percent of them must be raising their hands. The reasons are differ based on their goal. Some people might be thinking of seeing beautiful scenery the mother earth has, some might be wondering the adventurous journey full of unexpected things, some might be searching for their true passion, and some might be searching for their life purpose. If you asked me, my dearest readers, the answer would be: I want to travel the world so I could get closer to Allah by seeing Allah's beautiful creations in this world and learning from people in the past by visiting places which are written in The Quran and Islamic books. When I read The Quran or Islamic books, I can't stop wondering the amazing feeling of exploring places that you've been reading about and digging the untold stories behind. The more I read, the more fool I feel. The more thirst for knowledge I can't bear. And the more I watch videos, the stronger my heart beating, pumping the spirit to reach this dream. And here I share with you all some of my dream countries to be visited, represented by the picture of its mosque! Try to guess the countries as much as you can! Leave your answer and tell me about your dream country in the comment section below because I have a special book (a new one of course) for a lucky person who has the best score! I'll wait until January 12th. Best of luck to you all! Let's make our dreams come true :) Sincerely, ZSS.

Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 11:06 AM

6 comments:

Tanpa terasa, satu tahun dalam hidupku akan kembali berlalu untuk yang keduapuluh kalinya. Tanpa terasa, ternyata masih banyak waktu yang kulewati dengan sia-sia. Masih sedikit waktu yang aku gunakan untuk menghasilkan karya. Perubahan diri menjadi lebih baik pun hanya sedikit yang terasa. Juga, sangatlah hina rasanya mengingat sedikit waktu yang kukhususkan hanya untuk mengingat dan mendekat pada diri-Nya. Sungguh aku semakin malu jika berkaca atas apa yang telah dilalui satu tahun ke belakang. Aku terlalu banyak meminta berbagai kenikmatan dunia, lantas lupa bahwa yang kubutuhkan hanyalah kemudahan di akhirat semata. Aku masih sering lengah atas berbagai perbuatan nirfaedah yang bisa membuat shaitan tersenyum sumringah. Hanya kepadamu Ya Rabb, kumohon ampunanmu atas banyaknya dosa yang telah kuperbuat selama ini. Satu tahun terakhir ini sungguh tak terhitung banyaknya nikmat yang telah Ia beri datang silih berganti. Satu per satu beberapa impian yang kutulis di dinding kamar menjadi nyata. Mungkin berkat do'a para malaikat yang pernah singgah. Mungkin berkat mereka yang dengan tulus mendoakan dalam diam. Mungkin pula berkat kedua orangtuaku yang selalu mengharap kebaikan untuk anak-anaknya, agar selalu berada dalam naungan kasih dan sayang-Nya. Tapi satu yang kutahu pasti, ini semua adalah bentuk karunia-Nya yang tak bertepi. Tak perduli sudah berapa ratus ulang kali hamba-Nya berbuat dosa dan memutuskan untuk "kembali". Jika engkau mengizinkanku untuk melanjutkan perjalanan hidup ini di tahun berikutnya, maka izinkanlah aku untuk bisa tetap berada di jalan lurusmu ya Allah. Izinkan aku untuk tetap bisa menuntut ilmu, karena aku bisa tersesat tanpanya. Hadirkanlah teman-teman shaleh, yang bisa menguatkanku untuk istiqomah. Izinkan raga ini untuk bisa menjelajahi bumi-Mu ya Rabb, agar aku bisa belajar dari masa lalu para pendahulu, agar aku semakin sadar bahwa aku hanyalah seorang musafir di dunia ini. Izinkan lah hati dan pikiran ini untuk terus mengingat diri-Mu. Memuji asma-Mu, dan menghafal ayat-ayatmu yang sempurna. Namun, jika perjalanan hidup ini harus terhenti, aku hanya meminta untuk bisa kembali kepadamu dalam keadaan sebaik-baiknya imaan, dan dosa yang telah terhapuskan. -Hanya seorang pendosa yang terus mengharap ampunannyaDi penghujung 2017. Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 8:11 AM

No comments:

Tuesd ay, D ecemb er 5, 2017

Assalamu'alaikum, peace be upon you. Today is December 5 and I'm so excited my heart beating very fast! Why? Because today is International Volunteer Day! And now, I'm gonna tell you my not-so-long volunteering journey. Let's go back to 2014, a year full of extra activities in my second year at high school. Running programs with OSIS, softball games, dramas and monologues for theater club, radio announcing, jamming with music club, making films, and other things that I can't remember. I did all of those things to discover who I really am and the real purpose of my life. Until I found myself lost in the right way, volunteering for a program of GRAK!, called Yang Muda Yang Mengajar. It all started when some of my high school friends actively involved in that youth organization and announced that they are looking for one month volunteers. My sense to try new things was so excited that I didn't even think twice to apply. I enjoyed every second that passed with them, I truly did. It felt like their smiles are the battery for me to face the next week. At the end of the period, I could feel my heart stop beating for a moment, realized that volunteering is my passion: the thing that I want to do until the end of my life.

Okay, let's continue. My final year in high school was the most thoughtful stage because I have to prepare for the national examination as well as the next journey: college life. Arguing with parents and teachers and MYSELF about things like what major and which university I should choose made me tired mentally. But alhamdulillah, I'm surrounded by positive and kind-hearted friends! They initiated to make a charity program to express our gratefulness after passed the national exam. Unexpectedly, the program called Charity With Happiness reach its 6 times of charity for the orphanage around Bogor until now. Each number has its own meaningful story. Thanks to Ardania and friends for inviting me! Never stop doing social works everywhere you are! Time flies, almost all of my high school friends went to universities while I took a gap year. Someday a friend suggested me to google NGOs in Bogor so I could spend my weekend by volunteering. I read the list and observe it one by one. My heart was enchanted by a blog page of Terminal Hujan, an NGO in Bogor that focus on education for children and social empowerment. But the page was no longer updated so I decided to ask the contact person. "Just go to Kantor Kelurahan Baranangsiang every Sunday at 9am kak" he replied. So I went there with my mom who was waiting in the car. As my first step entered the gate, I didn't know why I was losing my confidence. My mind was full of insecurities. But I was wrong. The committees and volunteers kindly welcome me, they do understand my position as a gap year kid. They support me throughout the year. They encourage me to never limit myself and maximize my capacity. They also inspired me every week by their dedication for better Indonesia through volunteering. Importantly, they trust me to be a part of them, even tho I realized that I haven't given such a big impact on them and the community. So I would like to thank every single person of Terminal Hujan for being a part of my journey. I learned a lot that I can't mention it one by one.

The kids? Well, they reminded me to dream big, trained me to smile more often, singing, coloring, storytelling, and being patient and calm when facing hardships (because of their mischief). Oh, I always Hope Allah still allow me to come back whenever possible. It's always a pleasure to come back because their happiness is contagious. I made a special video for Terminal Hujan, here it is:

Still, in my gap year period, a friend asked me to join her project. So she had a group assignment from her uni which was running a social project for a month if I'm not mistaken. The location they chose isn't far from my home so I decided to join. I was sad to know there are still children who get the unequal quality of education in my city. They went to schools yet they still have difficulties with reading and counting the very basic content. Besides, the kids also have no idea how to treat a friend with disability kindly.

it's Ana

It was Ana, a girl who stole my heart. I don't know exactly what kind of disability she's having but I love her at the first sight. Her friends treat her badly by mocking with harsh words. No one wants to be her friend. And it seems like they can't see her future. But I do. Why? Because she has the spirit to learn. It just all about us and our responsibility to dig deeper, looking for her potential and others with the disability. If you treat them right, you can see their future are bright.

Now let's move to college period. On my first year, I decided to join a youth organization called Indonesia Youth Opportunities in International Networking (IYOIN) Local Chapter Bogor. Among the programs that have been done, Peduli Indonesia is my most favorite. It's an annual program of IYOIN National aims to inspire elementary student of "disadvantaged" schools in 18 cities to continue their education until their dreams come true. I enjoyed the process so much. A chance to work with the loyal team consists of passionate, creative, and outstanding people was challenging. Unconsciously, we inspired each other to contribute more by sharing our ideas and insight for the event. It's a pleasure to work with you guys!

Behind my works with IYOIN, I've tried many times applying for volunteering programs both abroad and in Indonesia. The result? None passed. I accept it as the answer for me to be more focus on the people around me first. So for all of you who have social projects, please kindly let me know. I will try to help with anything I could. I know my story isn't that inspiring. My contribution is nothing compared to others who share the same passion for me. That's why through this post I want to encourage you all to get involved in volunteering! Because the spirit of youth for volunteering is so powerful nowadays, especially in Indonesia. I can't count how many social NGOs and social projects that running right now, but I can tell you the number must be increasing! They have bright ideas to solve problems and kind heart to help others: the two powerful criteria which I think can bring Indonesia to be a strong country, even the world as a better place for all. For those who haven't try volunteering, I suggest you get involved as soon as possible. The time can't wait. Let yourself grow, let your kindness flow. You don't have any special talent to be a volunteer, you just need a strong will to help others. And for all of the volunteers around the world, in any kind of field you are in right now, here is my message for you: Happy International Volunteer Day! Keep doing young works, the world needs you. You are the true inspiration for each other and the community. Keep your heart clean, never expect anything in return except the grace of Allah. I pray that your kindness in this temporary world can help you all pass the hereafter safely. Sincerely, an amateur volunteer, Zakiyah Salsabila Syafhil, Indonesia. E-mail: [email protected]

Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 8:24 AM

2 comments:

Thursday, November 23, 2017

Bismillahirrahmaanirrahiim Pesan ini aku tulis untukmu, seluruh sahabat perempuanku. Assalamu'alaikum shaliha, how are you? Aku harap kamu sehat selalu. Sudah sejak lama aku ingin menulis pesan ini, mengingat keresahan hatiku yang tak tertahankan lagi. Saat ini, izinkanlah aku--sebagai saudarimu, untuk menyampaikannya dari hati yang terdalam. Aku sadar bahwa diriku masih teramat jauh dari kata sempurna untuk menulis pesan ini, tetapi aku juga sadar bahwa aku memiliki kewajiban sebagai sesama muslimah untuk mengingatkan walaupun hanya melalui tulisan.

Dear, sadarkah kamu bahwa Allah menciptakan wanita sebagai makhluk yang istimewa? Ketika masih anak-anak, dibukakan pintu surga untuk kedua orangtuanya. Ketika menjadi istri, sempurnalah setengah agama dari suaminya. Ketika menjadi ibu, surga berada di bawah telapak kakinya. Maka sudah sepatutnya kita menjaga diri dengan baik, dengan mematuhi perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Di waktu yang semakin dekat dengan akhir zaman seperti saat ini, memang bukan perkara mudah untuk tetap istiqomah karena dunia sudah dipenuhi dengan berbagai fitnah. Cara berpikir kita mengenai berbagai aturan dalam Islam perlahan mulai termodifikasi dengan alasan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dan tanpa disadari, perempuan lah yang mengalami perubahan cara berpikir itu. Pertama, dari segi berpakaian. "Dalam Al-Quran ada dua pakaian yang disyariatkan sebagai penutup aurat yaitu kerudung (Khimar) dan Jilbab. Penutup aurat bagi muslim inilah yang disebut Hijab."- Ust, Felix Siauw Dear, hijab syar'i adalah dresscode atau seragam bagi seluruh wanita muslim. Tidak peduli apa warna kulitmu, berapa banyak harta yang kamu punya, seberapa tinggi tingkat pendidikanmu, bahkan tak peduli seberapa banyak dosa yang telah kamu perbuat selama ini, hijab syar'i harus kamu gunakan. Lalu, bagaimana hijab syar'i yang dimaksud?

Kerudung / Khimar "Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..."(QS. An-Nur : 31) Berdasarkan ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa syarat pertama dari kerudung yang kita kenakan adalah harus menutupi dada. Selain itu, tidak menerawang dan tidak berpunuk unta. Mengapa? Karena menurut Hadits Riwayat Muslim: "Wanita yang berpakaian tapi telanjang, belenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." Jadi, hati-hati dalam menggunakan kerudung ya dear, jangan sampai kita termasuk golongan wanita yang tidak bisa masuk, bahkan mencium surga-Nya Allah. No more kerudung lempar pundak, no tutorial lilit-lilit tusuk-tusuk, no more kerudung p*ris, no more kunciran punuk unta. "Tapi aku belum pantes pake kerudung syar'i" "Pake kerudung syar'i kan gerah dan ribet..." "Yah nggak modis lagi dong, nanti keliatan kayak ibu-ibu pengajian" dan masih banyakkk lagi perkataan shaytaan yang berputar di pikiran para muslimah. Mulai goyah keyakinan? Ingat bahwa kamu menggunakan kerudung syar'i not to impress human, tetapi hanya untuk menaati perintah Allah. Ingat, panas yang kamu rasakan di dunia hanya satu per sekian ribu dari panasnya api neraka. In this case, you have to be careless to what people say about your appearance. Because Allah made you perfect. Jilbab Banyak orang salah mengira bahwa jilbab adalah sebutan lain untuk kerudung. Jilbab in Indonesia is known as gamis. In my definition, gamis merupakan baju yang menyatu antara atasan dan bawahan yang berbentuk lurus, panjang dan longgar untuk menutupi seluruh badan mulai dari leher sampai ke mata kaki. Sama seperti kerudung, jilbab yang kita kenakan juga memiliki beberapa syarat yang perlu diperhatikan, yaitu longgar atau tidak ketat di badan, tidak menerawang, dan tidak mengatung.

Lagi-lagi shaytaan pun hadir dalam pikiranmu "Alah ngapain sih, kamu tuh belum pantes pake gamis!" "Udah lah, pake kaos aja sama celana jeans, orang-orang juga pada begitu kan..." "Harga gamis tuh mahal!" "Kamu gak takut diledekin? Nanti apa kata orang? Ekstrimis!" Kalau itu terlintas di pikiranmu, segera tangkis! "Mungkin sekarang aku belum pantas, tapi ini lah bentuk upayaku untuk memantaskan diri!" "Aku harus punya pendirian! Aku lah yang akan mengajak orang-orang untuk berubah!" "Jika kamu benar-benar niat menggunakan gamis untuk berhijrah, insyaAllah pasti akan Allah berikan rezeki terbaik untukmu dari arah yang tak kamu sangka. Because I've been through it." "Aku tidak takut dengan perkataan orang lain! Ekstrimis? Yes! I am extremely love Allah!" Other essentials Setelah memakan khimar dan jilbab, jangan lupakan lengan dan kaki yang termasuk auratmu juga. Kenakan kaus kaki dan manset untuk menyempurnakan. Aku sarankan untuk tidak memilih warna yang mirip dengan warna kulit karena khawatir orang akan mengira bahwa itu warna kulit aslimu. Selain itu jangan lupa juga untuk menggunakan dalaman kerudung supaya rambutmu tetap terjaga.

No Tabarruj Sekali lagi aku ingin mengingatkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna. Especially for girls, I do believe we don't need any make up to look beautiful. Because the true beauty shines from your heart. Sedangkan perawatan terbaik adalah dengan menjaga wudhu. Selain tanpa bahan kimia berbahaya,wudhu juga bisa mengantarmu ke surga. Tak perlu pakai parfum, karena "Siapa saja wanita yang menggunakan wewangian dengan tujuan agar kaum pria mencium bau harumnya, maka dia adalah pezina" Secara keseluruhan aturan berhijab syar'i semata-mata bertujuan untuk memuliakan kita, dear. Dengan menggunakan hijab syar'i kamu tidak perlu repot-repot memadu-padankan berbagai macam atasan dan bawahan yang bisa membuang banyak waktu. Tidak perlu juga mencari tutorial kerudung mana yang pas, lilitan model apa yang terbaik, yang bisa menghabiskan banyak kuota internetmu. Kamu juga bisa membantu para ikhwan untuk menundukkan pandangan. Selain itu, gerak-gerikmu akan selalu terjaga. Yuk shalihah, teruntuk kamu yang masih belum menggunakan hijab, segera kenakan hijabmu. Tunjukkan bahwa kamu menaati Allah dan cinta kepada kedua orangtuamu karena kelak di akhirat mereka akan dimintai pertanggungjawaban tentang hijabmu.

Teruntuk kamu yang sudah berhijab tetapi belum sesuai dengan syariat islam, yuk sama-sama segera menyempurnakan hijab kita! Agar sempurna pula pahala dan perlindungan yang didapat dari Allah Sang Maha Penyayang. Teruntuk kamu yang sudah berhijab syar'i dengan sempurna, aku harap kalian bisa tetap istiqomah dan jangan pernah lelah untuk mengingatkan serta membimbing kami dalam berhijrah. Semoga kalian bisa menjadi inspirasi dan penyemangat dalam menjaga hijab kami semua. Yuk semangat untuk hijrah bersama-sama! Shaliha, sekian dulu pesan yang bisa aku sampaikan... Doakan aku agar bisa segera kembali membuat pesan-pesan selanjutnya. Bagi kalian yang ingin bertukar pikiran ataupun cerita seputar pengalaman dalam berhijrah, dengan senang hati akan aku terima melalui e-mail: [email protected] :) Wassalamu'alaikum. Image sources: Al Fatih Studio & MuslimCreativeSpace

Posted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 8:09 AM

1 comment:

Wed nesd ay, Octob er 4, 2017

Pada suatu malam, hujan turun dengan deras diiringi suara petir dan cahaya kilat. Aku masih duduk di atas sajadah sambil tertunduk malu teringat ucapan adikku seusai shalat Isya. Biasanya adikku lah yang selalu bertindak sebagai imam, tetapi malam itu karena ia sedang sakit dan kondisi suaranya tidak sangat tidak mendukung, maka aku lah yang menjadi imam. Setelah shalat, ia berkata: "Mbak, bacaannya banyak yang salah tuh." Tak lama kemudian dia pergi meninggalkanku. Ya Allah, aku sungguh malu. Selama ini aku merasa bacaan Qur'an-ku sudah baik, sudah benar. Lantas, apa saja yang sudah kulakukan selama ini sampai-sampai untuk belajar mengaji saja tidak sempat? Padahal benar salahnya bacaan Qur'an sangatlah penting. Bagaimana jika selama ini sholatku tidak diterima? Aku baru sadar segala aktivitas yang kulakukan selama ini masih didominasi dengan tujuan duniawi. Hatiku masih kotor dengan ambisi menjadi seorang yang berprestasi untuk mengangkat citra diri. Aku juga malu, karena belum bisa menjadi seorang kakak yang baik. Seharusnya... aku lah yang mendampinginya belajar mengaji, menjawab berbagai pertanyaan ketika ia kebingungan, dan membantunya ketika ia kesulitan dalam pelajaran. Seharusnya... aku sudah mempersiapkan hal ini sejak dulu kala, ketika aku belum "sibuk" dengan urusan dunia. Karena sejatinya, aku tidak tau kapan aku akan benar-benar kembali kepada-Nya kemudian menjawab pertanyaan "Dihabiskan untuk apa masa mudamu?" Astaghfirullah... Beruntung aku dikelilingi perempuan-perempuan hebat yang siap membimbingku. Ya, mereka sahabat baruku yang dipertemukan dalam satu takdir yang sama, yaitu jurusan kuliah yang sempat membuat kami gelisah. Allah sungguh menjawab keraguan dan ketakutanku dengan cara yang tak pernah kuduga, melalui kehadiran mereka para calon bidadari surga. Teman-teman, aku harap hal ini hanya terjadi padaku. Jangan terlena dengan masa muda kalian yang hanya sementara. Persiapkan kehidupan akhirat kalian dengan sebaik-baiknya, karena maut tak kenal usia. Carilah teman-teman terbaik yang mau berjuang bersama dalam perjalanan menuju surgaNya. Pegang erat tangan mereka dan jangan pernah lepaskan. Kuatkan satu sama lain dalam ketaqwaan. Maka kelak kalian akan kembali ke tempat istirahat terindah yang selama ini dirindukan. Kali ini, aku ingin menutup tulisanku dengan beberapa pertanyaan. Kapan terakhir kali kalian belajar mengaji? Atau setidaknya, kapan terakhir kali kalian membaca Al-Qur'an? Seberapa lama kalian bertahan "menggenggam" Al-Qur'an jika dibandingkan dengan waktu yang kalian habiskan saat menggenggam gadget? Semoga bisa dijadikan renungan untuk kita semua

-zssPosted by Zakiyah Salsabila Syafhil at 7:51 AM

No comments:

Home

Older Posts

Subscribe to: Posts (Atom)

Simple theme. Powered by Blogger.

Smile Life

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

Get in touch

© Copyright 2015 - 2024 PDFFOX.COM - All rights reserved.